Walcome My Story
.
.
Papa Muda kiw kiwMalam yang damai tengah diisi dengan menonton kartun ditelevisi, Satya ikut bertepuk tangan heboh saat melihat Adiba kesenangan menonton upin ipin yang tengah balapan sepeda dengan kak ros.
Sedangkan disatu sisi, Mahesa menatap jengah, sudah hampir satu jam dia duduk ikut menonton, awalnya Mahesa cuma iseng nonton bersama daripada dia gabut sendirian karena malam ini kafe tutup.
"Udah satu jam nonton si botak, ganti dong, nonton azab kek, Reyhan pasti suka," ucap Mahesa.
"Diam lo," sahut Satya dengan mata melotot.
"Kalian nonton film azab, Gue ikut dong," teriak heboh Reyhan yang lari dari dapur ke ruang tamu tempat mereka nonton.
"Kan, Gue bilang juga apa?" gumam Mahesa.
Adiba melirik Reyhan sebentar, Abi nya itu tampak membawa sendok masak ditangan.
Gadis kecil itu kembali nonton.
"Gak boleh bohong Sa, lo tau dosa gak," ucap Reyhan setelah melihat kearah telivisi yang hanya ada tayangan upin ipin tidak ada tayangan Azab seperti yang diucapkan Mahesa.
"Gue cuma bilang kalo nonton azab pasti Reyhan suka dari mana-nya bohong, telinga lo tuh bersihin sana," sahut Mahesa tidak santai.
"Oh," balas Reyhan dengan santai.
Mahesa tidak percaya dengan tanggapan Reyhan setelah menuduhnya tadi. Dia benar-benar ingin sekali memukul wajah songong Reyhan.
Satya dan Adiba tidak terusik sedikit pun hingga Satya mencium bau gosong dari arah dapur.
"Kok ada bau gosong ya," Satya menatap Reyhan.
"Astagfirullah ayam Gue," Reyhan kembali berlari heboh menuju dapur.
Mahesa, Satya, dan Adiba beranjak dari duduk mengikuti Reyhan. Sesampai didapur, benar saja! Ayam goreng yang ada dipenggorengan itu gosong.
Reyhan menatap sendu kearah ayam. Jarang-jarang makan ayam tapi saat ada kesempatan malah gosong.
"Ayam Gue," gumam Reyhan.
"Gila, gara gara lo sih, kenapa lo tinggalin hah," ucap Mahesa sambil berkecak pinggang.
"Gara gara lo teriak film azab, Gue langsung aja tadi kesana dan lupa matiin kompor, gimana donk,"
"Gue lagi disalahkan, padahal Gue beli ayam buat Adiba," Mahesa menatap miris kearah ayam gosong itu.
Satya meneguk ludah, sudah pupus bahagianya membayangkan saat saat memakan ayam goreng.
"Maaf Adiba, Abi minta maaf,"
Adiba hanya tersenyum.
"Gak papa kok, kata Abi kan kita harus selalu bersyukur, untungnya rumah gak kebakaran," balas Adiba.
Reyhan memeluk Adiba, akhirnya dia menemukan orang yang memahami dirinya.
"Jadi kita makan apa neh?" tanya Satya.
Reyhan melepas pelukannya, dia membuka kulkas, untungnya ada ikan.
"Gue bakal goreng ikannya, tunggu sepuluh menit,"
"Gue mohon jangan ada lagi yang ngomong film azab," Satya menggendong Adiba membawa gadis kecil ini kembali keruang tamu.
Saat Mahesa ingin mengikuti Satya, Reyhan menarik kerah baju Mahesa.
"Bantu Gue taruh piring dimeja makan,"
"Gue," tunjuk Mahesa ke dirinya sendiri.
"Siapa lagi, gak mungkinkan hantu," jawab Reyhan memasukkan ikan kedalam penggorengan berisi minyak yang sudah panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA PAPA MUDA
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GESS] [BUKAN CERITA GAY YA!!] Tiga laki laki ini hanyalah anak rantauan yang patungan untuk menyewa sebuah rumah. Mereka hanya tiga laki laki biasa yang terdiri dari Mahesa simurid kelas 12 SMA, Satya anak kuliahan dan Re...