20. Dijemput Reyhan

7.5K 510 8
                                    

Walcome My Story
.
.

Makasih untuk Votenya!!
By: Adiba

Reyhan keluar dari mesjid setelah selesai shalat magrib berjamaah, dia memakai sendalnya dan melangkah pulang setelah berpamitan dengan ustadz dan beberapa jamaah lainnya.

Sesampai dirumah, seperti biasanya Satya dan Mahesa sudah berangkat bekerja dikafe. Reyhan mengucapkan salam dan masuk kedalam rumah.

Reyhan meraih Al-quran nya untuk melanjutkan bacaannya, tiba-tiba handphonenya berdering. Nomor asing tertera dilayarnya.

Reyhan menyimpan kembali Al-quran dan mengangkat telponnya.

📞 Adiba : Assalamualaikum Abi, ini Adiba.

"Waalaikumsalam Humaira, kenapa sayang?" tanya Reyhan.

📞 Adiba: Abi, mobil Kak Nayla tiba-tiba mogok, tadinya Kak Nayla mau nelpon Ayah, tapi Adiba ingat kalo Ayah pasti sudah dikafe karena itu Kak Nayla telpon Abi

"Masya Allah nak, bentar ya, Abi otw kesana, bilang sama Kak Nayla-nya untuk serlok,"

📞 Adiba: Abi, hati-hati dijalan.

Reyhan menutup panggilan, dia masuk kekamar mengambil jaket untuk Adiba dan juga dirinya. Setelah meraih kunci motor dan memastikan pintu terkunci, Reyhan berangkat menuju tempat Adiba dan Nayla.

Nayla dan Adiba duduk didalam mobil dengan suara musik dari handphone Nayla sebagai penghibur.

"Mobilnya memang perlu diganti deh," ucap Nayla.

"Bolehkan nanti Diba jadi penumpang pertama mobil baru Kakak,"

Nayla menatap Adiba.

"Bencanda Diba, Kak Nayla gak mampu buat beli mobil lagi," mengingat tabungannya tidak akan sanggup untuk membeli mobil baru.

Nayla melihat kearah handphone, dia tidak enak jika menelpon Laila lagipula anak itu kan perempuan, Nayla tidak setega itu minta bantuan dia untuk menjemput Adiba dan dirinya apalagi sekarang sudah malam.

Untungnya Nayla menyimpan nomor Reyhan walaupun Nayla yakin Reyhan tidak menyimpan nomornya karena mereka tidak saling bertukar nomor handphone.

Ketukan terdengar dari arah kaca, Nayla dan Adiba langsung melihat kearah kaca, ada Reyhan disana.

Nayla membukan pintu, Reyhan tidak sendiri, dia bersama seorang montir.

"Maaf terlambat ya, tadi nunggu montirnya buang air dulu," ucap Reyhan kearah Nayla.

Reyhan beralih ke Adiba.

"Capek nunggunya sayang,"

"Gak kok," balas Adiba.

Reyhan memakaikan jaket untuk Adiba lalu melepas jaketnya untuk Nayla.

"Pakai aja Kak," dengan ragu Nayla mengambil dan memakainya.

Montir mendekati mereka bertiga.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang