03. Adiba Az Zahra

15.6K 969 83
                                    

Walcome My Story
.
.

Tiga Papa Muda up lagi neh.

...

Satya hanya bisa tersenyum tipis melihat lahapnya anak ini memakan nasi goreng yang dia belikan diwarung saat menuju pulang kerumah.

Hatinya menghangat menatap pemandangan yang sudah lama dia tidak rasakan, mendadak Satya rindu para ponakannya.

"Ayah, mau gak?" tawarinya dengan wajah riang.

"Gak, makan aja sampai Kamu kenyang," Satya mengelus rambut panjang anak imut ini.

Reyhan dan Mahesa membuka pintu, sungguh hari yang menyenangkan bagi Mahesa karena dia pulang cepat tidak seperti biasanya yang pulang pukul 03.00 siang tepat.

Dua pemuda itu kaget melihat Satya yang sibuk memandangi anak kecil perempuan tadi pagi, dia masih disini pikir mereka berdua.

Satya tersenyum lalu melangkah menghampiri mereka, menarik dua penghuni ini masuk kedalam kamar.

"Maksudnya anak itu masih disini?" seketika mood Mahesa mendadak jelek.

"Bisa dijelaskan supaya tidak terjadi salah paham Bang," saran Reyhan.

Satya mengangguk, dia menceritakan semua yang terjadi tadi pagi, dari dia memberi makan bubur lalu setelah itu mengatarnya kepanti asuhan dan juga alasan kenapa Satya memutuskan untuk menjemput anak itu kembali dan berakhir sekarang dia disini.

"Gue sesak banget lihat dia teriak manggil Gue, lo bisa bayangkan posisinya jadi Gue. Kalian tahu kan Gue suka sama anak-anak lalu dihadapkan dengan hal seperti tadi, Gue mendadak gak tega, dia nangis manggil Gue supaya jangan pergi, Gue gak setega itu buat ninggalin dia,"

"Tapi Bang, dia beda sama ponakan lo, ada saatnya kan ponakan lo itu dijemput sama orangtuanya dan tanggung jawab lo selesai, tapi anak itu? Bahkan lo aja gak yakinkan Mama-nya bakal datang lagi?" Mahesa mengatakan kemungkinan yang terjadi.

"Benar, merawat anak itu gak semudah itu Bang, Gue paham kok perasaan lo. Tapi, mengingat kita aja masih kekurangan lalu ditambah dia, Gue takut dia malah terlantar kalo disini," Reyhan ikut menambahi.

Satya membenarkan semua yang dikatakan dua temannya itu dan dia juga sudah berpikir sampai kesitu, karena itulah Satya sudah memikirkannya dengan matang-matang.

"Gue sudah mikir semua kemungkinan itu dan Gue juga sudah menemukan solosinya. Selain nyanyi di kafe, pagi nya Gue bakal kerja paruh waktu jadi pelayan warung makan. Gue siap untuk itu, Gue bakal jaga dia dan menjamin semuanya, termasuk dia akan masuk TK nanti," sahut Satya.

Reyhan dan Mahesa diam, tampak ketulusan dimata Satya.

"Gue harus kekampus neh, tolong jaga dia ya, titip dulu," ucap Satya.

"Nama tuh bocil siapa bang?" tanya Mahesa.

"Dia dipanggil anak haram sama Mama-nya, kalian ada rekomendasi nama buat dia?" ucap Satya sambil memasukkan buku ke dalam tasnya.

"Gak waras tuh Mamanya," gumam Mahesa

"Gue kasih nama belakang aja, Az Zahra," Reyhan tersenyum setelah mendapatkan anggukan dari Satya.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang