13. Pantai

8.7K 578 9
                                    

Walcome my story
.
.
Tiga Papa Muda Up

Hari minggu tiba, Adiba dan ketiga penghuni rumah ini sudah tampak rapi dan siap untuk berangkat piknik.

Setelah Adiba mengatakan keinginan dia untuk piknik kepada Mahesa. Saat Adiba tidur Mahesa langsung mengatakan keinginan gadis kecil itu, dan tentu saja Reyhan juga Satya setuju, kebetulan Reyhan libur dan Satya tidak ada kelas dihari minggu ini.

Reyhan mengunci rumah mereka, Mahesa tengah memasangkan helm untuk Adiba sedangkan Satya memeriksa bawaan mereka yang ada didalam tas.

Nayla yang kebetulan keluar dari rumah menghampiri mereka saat dia melihat tetangganya itu seperti ingin berpergian.

"Hai, kalian mau kemana neh? Jangan bilang pindah rumah," tanya Nayla yang berjalan mendekati motor Mahesa.

Adiba melambaikan tangan kearah Nayla saat dia sudah berdiri disamping motor Mahesa yang dinaiki Adiba.

"Kami mau piknik Kak,"

"Wah seru sekali, kapan-kapan ajak Kakak juga ya cantik," ucap Nayla yang diangguki oleh Adiba.

Satya mendekati Nayla sekedar sopan santun kepada tetangga baru.

"Hai, selamat datang tetangga, nama Gue Satya, dia Mahesa, dan yang disana Reyhan," sapa Satya.

"Hai juga, Gue Nayla, senang mengenal kalian," jawab Nayla ramah.

Satya mengangguk.

"Kalian bakal piknik kemana neh?"

"Ada pantai disekitar sini, kami akan kesana, rekomendasi dari Reyhan," jawab Satya.

"Rekomendasi yang bagus Pak Ustadz," teriak Nayla kearah Reyhan yang sedari tadi tidak selesai mengunci pintu rumah.

Reyhan menegang saat suara Nayla terdengar ditelingnya. Laki-laki berhoodie hitam itu menarik napas untuk menghilangkan gugup yang tiba-tiba datang.

Satya dan Mahesa saling melirik, mereka berdehem. Nayla mengelus puncak kepala Adiba yang tertutupi helm.

"Selamat bersenang-senang sayang,"

"Terima kasih Kak," balas Adiba.

Nayla pamit izin masuk kedalam rumah kembali karena melupakan sapu lidi padahal tadi ingin menyapu halaman.

Reyhan memasang helmya, Mahesa tersenyum mengejek.

"Sepertinya ada yang jatuh cinta sama tetangga baru neh, apa dia yang dibilang Reyhan muallaf itu," ledek Mahesa.

"Masya Allah Reyhan," Satya ikut mengejek.

Reyhan hanya diam tidak bersuara.

"Kak Nayla dan Abi cocok kok," ucap Adiba tiba-tiba.

Mahesa dan Satya tertawa bersama-sama setelah melihat Reyhan salting mendengar ucapan Adiba.

"Lebih baik kita berangkat, Gue duluan," ucap Reyhan tancap gas untuk memimpin jalan.

Mahesa yang membawa Adiba mengikuti Reyhan dibarisan kedua dan Satya dibarisan terakhir.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang