37. Menuju Rumah Mawar.

5.2K 410 7
                                    

Walcome My Story
.
.
Hello Kids wkwkw

Adiba menyambut kedatangan Mawar dan Satya yang baru saja pulang. Dia melambaikan tangan kearah mereka berdua. Satya turun dari motor dan langsung memeluk Adiba.

Yang dipeluk tentu saja bingung. Satya mencium wajah Adiba, Mawar yang ada disampingnya tersenyum tipis.

"Ayah kenapa?" tanya Adiba.

"Ayah tadi melamar Mama Kamu dia dia setuju, sekarang giliran nunggu minta restu Kamu, Diba mau gak nerima Ayah masuk kedalam kehidupan kalian dan jadi bagian hidup kalian,"

Adiba tertekun, dia menatap Mawar yang tersenyum kearahnya. Jika Mamanya sudah setuju kenapa Adiba harus menolak?

Adiba memeluk erat Satya sambil mengangguk. Laki-laki itu menggendong Adiba.

"Terima kasih," dia merangkul Mawar untuk masuk kedalam pelukan. Mereka bertiga saling berpelukan.

Mahesa yang menonton dari balik kaca jendela tersenyum begitu juga Reyhan yang melihat dari balik layar handphone.

Mahesa menghapus air matanya yang tiba-tiba keluar. Akhirnya Satya menikah juga lega Mahesa.

📞 Reyhan : Jodoh itu memang kuasa Allah ta'ala, kita tidak tahu dengan siapa nantinya

"Lo benar Han,"

📞 Reyhan : Gue berharap mereka selalu bahagia

"Gue juga," jawab Mahesa.

Setelah hampir melihat lima belas adegan berpelukan itu, Reyhan akhirnya mematikan panggilan telponnya, dia menghampiri Ummi yang tengah selesai mengaji. Perlahan Reyhan berbaring dipangkuan Ummi.

Ummi mengelus rambut Reyhan.

"Ummi doa nya nembus langit,"

"Maksud Kamu Muhammad,"

"Muhammad mau melamar adek Ustadz Fahri Ummi, Muhammad minta izin sama Ummi,"

Ummi mencium wajah Reyhan.

"Ummi dukung setiap keputusan Muhammad, Ummi senang dengarnya, jadi kapan kita kesana?"

"Setelah Bang Satya selesai ya Ummi, Muhammad gak tenang kalau urusan Bang Satya belum selesai,"

"Satya kenapa Nak?"

Reyhan mengambil tangan kanan Umminya lalu menciumnya.

"Bang Satya mau nikah dengan Mama kandung Adiba,"

"Adiba anak yang kalian urus itu?"

"Iya Ummi, Adiba itu lucu banget dan Ummi wajib ketemu dia, eh- kembali ke topik ya Umminya Muhammad, jadi Bang Satya itu mau minta restu orangtua Mba Mawar, Muhammad yakin dengan Bang Satya tapi tetap saja Muhammad takut,"

"Kamu lupa? Kita punya penolong yang jika dia berkehendak pasti akan terjadi,"

"Allahu akbar," sahut Reyhan tersenyum.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang