10. Pesta Ulang Tahun?

9.2K 620 3
                                    

Walcome My Story
.
.

'Titip salam buat Mama'
From Mahesa.

Satya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang setia berada dipinggangnya, dia merebahkan diri kekasur lalu memeriksa handphonenya, takutnya dosen tiba-tiba memberikan tugas mendadak.

Setelah hampir lima menit tidak ada pesan dari dosen, Satya mematikan data seluler dan lebih memilih memejamkan mata daripada membalas chat masuk dari teman dan juga cewek yang minta save nomor.

Adiba perlahan membuka pintu kamar, dia mendekati Satya.

"Ayah," panggil Adiba menggoyangkan tangan Satya.

"Kenapa cantik?" jawab Satya tanpa membuka matanya.

Adiba menaiki ranjang dan duduk disamping Satya. Dia menunjukkan sebuah undangan.

"Ini apa?" tanya Adiba.

Satya membuka matanya, dia mengambil undangan itu, laki-laki itu mengubah posisinya menjadi duduk.

Satya mengangkat Adiba dan mendudukkannya dipangkuannya.

"Itu undangan pesta ulang tahun teman Ayah," jawab Satya.

"Ulang tahun! Berarti nanti disana banyak balon-balon dong,"

Satya membaca alamat yang tertera diundangan, ternyata acara itu disebuah hotel yang memiliki bar didalamnya.

"Pesta orang dewasa itu agak berbeda dengan anak kecil sayang, ditempat teman Ayah ini tidak ada balon warna warni tapi-" ucapan Satya berhasil dipotong oleh Mahesa yang baru masuk kedalam kamar.

"Banyak lampu kelap kelip Dib, benarkan Ayah Satya?" ucap Mahesa tertawa kecil melihat raut wajah Satya.

Mahesa meletakkan peci hitamnya keatas meja lalu menyalakan kipas angin. Dia duduk menghadap kearah Adiba dan Satya.

"Lampu kelap kelip yang seperti apa?" tanya Adiba dengan polos sambil melihat kearah Satya lalu ke Mahesa secara bergantian.

"Seru loh disana Dib, mereka joget-joget bersama," balas Mahesa.

Hitungan detik saja, sebuah bantal hampir mengenai wajah Mahesa. Untungnya laki-laki itu dapat mengambilnya tanpa harus mencium bantal akibat lemparan Satya.

Satya menutup telinga Adiba agar anak perempuannya ini tidak dapat mendengar apa yang akan dia katakan.

"Jangan pernah bicara yang gak ada manfaatnya didepan anak Gue, jangan ngajarin dia yang gak bener Mahesa," geram Satya.

"Gue cuma bercanda Sat, mana mungkin Gue biarin Adiba ikut lo ke acara orang dewasa itu," balas Mahesa dengan santai.

"Sekali lagi lo gitu, awas aja Sa,"

Mahesa tertawa keras, dia benar-benar senang karena telah berhasil membalas dendamnya kepada Satya yang menyuruh dia pulang dengan motor laki-laki itu tadi, membuat Mahesa ditarik-tarik cewek bahkan mereka memaksa meminta nomor Mahesa.

Reyhan membuka kamar dan menatap bingung kearah mereka. Adiba mengedipkan matanya dengan polos. Dia tidak memahami situasi ini. Mahesa mengatakan mereka joget bersama lalu setelahnya telinganya ditutup.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang