Walcome My Story
.
.Tiga Papa Muda up!!!
Pagi yang indah kembali datang, sudah satu minggu Adiba tinggal bersama mereka bertiga. Selama seminggu tidak ada hal yang membuat mereka bertiga tertekan dengan adanya Adiba.
Gadis itu kecil itu tidak jarang melakukan yang dia mau dengan sendiri, seperti memakai baju sendiri, bahkan kadang dia membantu Mahesa menyapu, untuk anak lima tahun gadis imut ini bisa dikatakan tidak seperti kebanyakan anak kecil seumuran dia.
Namun masih ada yang bertahan dengan sikap pura-pura bodo amat, siapa lagi jika bukan Mahesa.
Kembali kewaktu sekarang, Satya dan kedua penghuni lainnya juga Adiba tengah sarapan bersama.
"Ayah berangkat kerja dulu ya," ucap Satya yang sudah selesai sarapan.
"Bahkan untuk hari minggu juga?" tanya Adiba lugu.
"Iya, Ayah harus kerja agar Diba secepatnya masuk tk," jawab Satya.
"Maafkan Diba Ayah, karena harus masuk sekolah, Ayah bekerja siang dan malam,"
"Itu kewajibannya," sahut Mahesa tanpa melirik sedikit pun ke Adiba.
Reyhan memutar matanya males dengan sikap Mahesa seperti ini, begitu juga Satya yang menatap sinis kearah Mahesa.
Mahesa sendiri malah mengangkat bahunya dengan acuh, Diba masih setia menunduk.
"Gak papa cantik, benar kata Papa Mahesa, itu sudah kewajiban Ayah,"
"Baiklah, berarti kewajiban Adiba adalah sekolah yang rajin, benarkan Papa Mahesa," ucap Adiba melihat kearah Mahesa.
Mahesa melirik sekilas lalu berdehem. Satya pamit pergi begitu juga dengan Reyhan yang berangkat ke pesantren.
Dan yang tersisa hanyalah Adiba dan Mahesa, Adiba merasa jika Mahesa tidak menyukai dia.
Jadi, gadis kecil itu hanya duduk sambil mengulang-ulang membaca iqra diruang tamu.
Mahesa keluar dari kamar dan menatap Adiba yang membelakanginya.
"Dib, Gue mau beli bahan makanan neh,"
Adiba berbalik menatap Mahesa yang tampak kaget karena dia tidak menyangka anak kecil ini akan berbalik.
"Lo gak mungkin kan Gue tinggal dirumah sendirian, jadi gas lah ikut Gue," ucap Mahesa mengalihkan pandangan kearah lain sambil mengelus tengkuk lehernya.
"Diba sama Papa,"
"Iya lah, kalo lo ditinggal nanti Gue bakal dimarahi Bang Sat sama si Reyhan, Gue tunggu didepan lima menit," Mahesa bergegas keluar rumah.
Adiba tertawa kecil, dia ingat Abi Reyhan pernah mengatakan kalau Papa Mahesa itu sayang sama dia, tapi masih malu aja nunjukinnya. Sepertinya benar yang dikatakan Abi pikir Adiba.
Gadis kecil ini berlari keluar rumah, Adiba memakai kaos putih dengan celana panjang berwarna hitam. Dia mengambil topi lalu dengan cepat memakai sepatu warna putihnya.
Tidak lupa gadis imut ini juga mengambil tas selempang miliknya, dia bergegas menhampiri Mahesa yang sudah diatas motor berteriak kearahnya.
"Hati-hati, jatuh sakit nanti," Mahesa kembali turun dari motornya dan mendekati Adiba.
"Sorry Papa," jawabnya menunduk.
"Anjing, comelnya neh anak," batin Mahesa.
Saat dia sadar dengan batinnya, Mahesa kembali menggeleng. Dia mengunci rumah dan menggendong Adiba. Bisa dikatakan ini pertama kalinya Mahesa menggendong Adiba padahal sudah hampir seminggu mereka tinggal serumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA PAPA MUDA
Ficção Adolescente[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GESS] [BUKAN CERITA GAY YA!!] Tiga laki laki ini hanyalah anak rantauan yang patungan untuk menyewa sebuah rumah. Mereka hanya tiga laki laki biasa yang terdiri dari Mahesa simurid kelas 12 SMA, Satya anak kuliahan dan Re...