17. Kembali Sekolah

7.4K 525 11
                                    

Walcome My Story
.
.
Ayo Komen dan Vote!!

Hari ini Adiba kembali sekolah setelah hampir lima hari absen sakit, dengan diantar Mahesa, Reyhan, juga Satya bersama-sama.

Sesampai disekolah, mereka bertiga layaknya Ibu-Ibu rempong yang terus saja mengulang perkataan yang sama untuk terus menjaga Adiba bahkan mengancam mereka.

Ibu Guru hanya mampu mengelus dada dengan sabar, sedangkan Adiba tidak hentinya tertawa kecil melihat tingkah laku ketiga bapaknya.

"Hati-hati sayang," pesan Satya sebelum pergi dan menjadi orang terakhir yang meninggalkan Adiba disekolah.

Adiba duduk dibangkunya disamping bangku Wiliam. Laki-laki kecil yang tengah membaca buku ini menatap kaget saat melihat Adiba sudah kembali sekolah.

"Kamu sudah sekolah?"

"Iya, untuk yang kemarin terima kasih Wiliam, ini ada hadiah dari Papa Aku, dia ngasih gantungan bola gitu dan Aku pikir hadiah ini cocok untuk Kamu, tenang saja! Aku sudah kasih tahu Papa dan dia setuju, tapi maaf ya jika ini awalnya hadiah milik aku lalu kasih ke Kamu,"

"Gak papa, Aku suka gantungan bola ini," terima Wiliam.

"Syukurlah jika begitu,"

"Jepit rambutmu bagus?" puji Wiliam.

"Tentu saja, ini dari Abi Aku," jawab Adiba dengan semangat.

Mereka berdua tertawa kecil bersama. Ibu Guru tiba-tiba memanggil anak-anak untuk berkumpul dihalaman melakukan permainan sekaligus olahraga bersama.

Adiba dengan teman-teman perempuannya dan Wiliam dengan barisan anak laki-laki bersusun rapi dilapangan.

"Jadi, anak-anak hari ini kita akan main permainan siapa yang paling banyak mengumpulkan bola ya, kalian ambil bola dari Ibu Guru Rina disana lalu letakkan dikeranjang ini sesuai dengan warna tim kalian, paham Sayang!"

"PAHAM BU," seru mereka bersamaan.

Adiba satu tim dengan Liona, Raisya, dan Cahaya. Mereka berempat tampak sangat bersemangat.

"Adiba yakin kuat, kakinya udah gak sakit lagi," tanya Ibu Guru memastikan.

"Iya Bu Guru," jawab Adiba dengan yakin.

"Baiklah, hati-hati larinya ya," pesan Ibu Guru.

Adiba mengangguk. Peluit ditiup, permainan ini dilakukan dengan empat kali putaran dan orang terakhir yang paling cepat sampai diakhir dialah pemenangnya.

Raisya adalah orang pertama, disusul Cahaya lalu Liona dan terakhir Adiba.

"Kita harus menang," ucap Liona.

"Iya halus," sahut Cahaya dengan suara cadelnya.

Pertandingan antara tim Adiba dan Wiliam seri, mereka sama-sama paling bersemangat dalam memaikan permainan ini.

"Ayo Liona," semangat Adiba kearah Liona yang berlari begitu kencang dengan saingan disamping kiri dan kanannya Lissa dan Justin.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang