Walcome My Story
.
.Terima kasih sudah stay ya
Dimana Satya tengah bersuka cita tentang lamarannya diterima, Adiba kini tengah menyenderkan kepalanya dibahu Ummi mendengarkan ceramah yang disampaikan Reyhan.
Sungguh, Adiba sangat bersyukur bisa mengenal mereka bertiga. Dia tidak pernah merasa menyesal karena ditinggal Mamanya dulu, bertemu mereka bertiga adalah suatu bentuk syukur baginya. Adiba tidak tahu seperti apa lagi untuk mengucapkan rasa syukur.
"Saya buka sesi tanya jawab untuk satu orang neh, dari Ibu-ibu juga boleh," ucap Reyhan.
Ummi berbisik pelan kearah Adiba.
"Humaira ada pertanyaan gak?"
"Gak ada Nek," jawab Adiba
"Baiklah,"
Adiba mendengarkan dengan begitu seksama setiap jawaban yang diberikan Abinya kepada Ibu-ibu dan bapak-bapak yang bertanya. Reyhan menjawabnya dengan sekekali melawak supaya tidak terlalu tegang.
Semua mengangguk paham dengan setiap penjelasan Reyhan, tidak terasa shalat isya tiba. Reyhan mengakhiri ceramahnya dan memberi kode kepada Mahesa untuk azan shalat isya. Mereka mengerjakan shalat dengan khusyuk dan pulang kerumah masing-masing.
Reyhan, Adiba, dan Mahesa meminta izin kepada Ummi untuk pergi kedanau setelah mengantarkan Ummi sampai kerumah.
Adiba berdecak kagum dengan pemandangan Danau ini.
"Indah banget Abi," seru Adiba.
"Alhamdulillah kalau suka," ucap Reyhan.
Mahesa ikut berdiri disamping Reyhan, dia memberikan jagung bakar yang sempat mereka beli sebelum kesini tadi.
Reyhan menyuruh Adiba duduk begitu juga dengan Mahesa. Karena danau ini termasuk salah satu tempat yang diminati warga sini jadilah banyak orang-orang yang datang untuk melihat pemandangan indah, tapi tentunya tidak diperkenankan untuk terlalu dekat dengan danau.
Didalam danau terpantul bulan dan bintang-bintang yang terpampang cantik. Adiba menatap lamat pantulan itu.
"Ini jagung untuk Humaira, hati-hati makannya,"
"Apa setiap malam minggu banyak yang berkunjung kesini juga Abi?"
"Iya, pemandangan disini semakin indah jika malam hari tapi harus tetap hati-hati, jangan terlalu kepinggir danau takutnya jatuh kan?"
"Benar," Adiba memakan jagung yang diberikan Reyhan begitu juga dengan Mahesa yang nyimak sambil memakan jagung. Tiba-tiba telpon Mahesa berbunyi dan itu dari Satya.
📞 Satya : Sa lo udah sampai?
"Iya Bang, sekarang Gue lagi sama Adiba dan Reyhan," jawab Mahesa mengarahkan kamera ke Reyhan dan Adiba.
"Ayah," sapa Adiba.
📞 Satya : lagi ngapain sayang?
"Makan jagung Ayah di danau yang ada di desa ini, Ayah harus kesini juga dan pergi bersama Kami,"
📞 Satya : Iya Sayang, Adiba Ayah rindu banget tahu
"Adiba juga rindu Ayah,"
📞 Satya : Adiba ingin peluk Diba, pokoknya Ayah rindu pakai banget
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA PAPA MUDA
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GESS] [BUKAN CERITA GAY YA!!] Tiga laki laki ini hanyalah anak rantauan yang patungan untuk menyewa sebuah rumah. Mereka hanya tiga laki laki biasa yang terdiri dari Mahesa simurid kelas 12 SMA, Satya anak kuliahan dan Re...