31. Video Call

5.8K 427 10
                                    

Walcome My Story
.
.

Masih pada stay kan ya!!

Adiba tersenyum sendiri mengingat sifat random gadis tomboy yang baru saja dia kenal beberapa menit lalu yang ternyata teman sekelasnya, Adiba masuk kedalam kelas dan duduk dibangkunya. Dia berpisah dengan Denis karena gadia remaja itu ingin ke toilet dulu katanya.

Wiliam tiba-tiba meletakkan satu bungkus permen dimejanya. Adiba mendongak menatap kearah Wiliam.

"Kamu gak kekantin tadi?"

"Maaf Wiliam, Aku tadi makan dibawah pohon dekat gudang,"

"Begitu ya," gumam Wiliam.

"Terima kasih untuk permennya," senyum indah Adiba merekah diwajahnya.

"Sama-sama," jawab Wiliam.

Laki-laki itu kembali duduk kebangkunya. Adiba menyimpan permen itu kebawah lacinya karena guru sudah datang.

Pelajaran berjalan dengan seru, guru sejarah itu memang suka melawak, anak-anak tidak ada satupun yang mengantuk.

Wiliam melirik kearah bangku belakang, tempat Adiba berada. Dia tersenyum kecil melihat gadis itu ikut tertawa mendengar lawakan dari guru sejarah.

"Lo suka dia kan?" tanya Dimas teman sebangku Wiliam.

Wiliam hanya diam dan kembali fokos kedepan.

"Benar, lo suka dia,"

"Tahu apa lo tentang Gue,"

"Gue ini teman lo anjir,"

"Gak, Gue tidak pernah anggap lo teman Gue,"

"Dasar," kesal Dimas yang tidak dihiraukan Wiliam sedikit pun.

Tanpa terasa bel pulang berbunyi, Adiba keluar paling lambat dari semua orang, saat dia ingin keluar, Adiba kaget melihat Wiliam menunggunya.

"Kamu?"

"Mau keparkiran bareng?," tanya Wiliam.

"Boleh,"

Wiliam dan Adiba jalan beriringan. Mereka bicara seadanya tentang pelajaran hari ini.

"Aku sangat suka guru sejarah itu, beliau suka sekali melawak dan itu sangat lucu," cerita Adiba sambil memegang kedua tali tasnya erat.

"Beliau memang begitu, itu cara terbaik biar kita fokos mendengarkan penjelasan dia,"

Adiba mengangguk mengiyakan, matanya tanpa sengaja melihat pengumuman yang terpasang dimading sekolah.

"Wiliam, namamu ada dimading," seru Adiba.

Wiliam tertawa kecil saat melihat wajah antusias Adiba menyebut namanya yang terpasang dimading. Wiliam tiba-tiba berjongkok, dia mengikat tali sepatu Adiba yang lepas.

"Aku mengundang Kamu secara resmi untuk menonton penampilanku main ice skating, Aku janji ini akan lebih memukau daripada tahun sebelumnya," ungkap Wiliam.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang