02. Anak siapa neh?

18.2K 1K 115
                                    

Walcome My Story
.
.

Tiga Papa Muda menunggu kalian.

...

Hampir tiga menit mereka saling menatap satu sama lainnya, mulut mereka tidak bisa mengatakan apapun seakan terkunci dan otak mereka juga mendadak eror.

Mahesa, Reyhan, dan Satya tidak ada yang beranjak dari depan pintu rumah mereka. Seorang gadis kecil kira-kira berusia lima tahun berdiri didepan mereka dengan tas mungil yang ada dipunggungnya.

Dia terus saja tersenyum melihat satu persatu laki-laki yang tengah melihat kearahnya tidak berkedip.

"Hallo, kata Mama disini rumah Papa Aku, jadi Papa Aku yang mana?" ucapnya dengan tatapan polos.

Mahesa berbisik kearah Satya.

"Lo hamilin anak orang ya sebelum ngerantau," bisiknya.

"Kenapa jadi Gue difitnah," bantah Satya.

"Ya karena nama lo kan Bang sat, Gue rada takut aja," sahut Mahesa tanpa dosa.

"Goblok," balas Satya kesal.

Reyhan berdehem, tidak baik bicara kotor didepan anak kecil, itu akan memberikan contoh buruk pada kebiasaan mereka nantinya.

Dua orang itu bungkam, Reyhan berjongkok menyamakan tingginya dengan anak kecil ini.

"Mama Kamu mana?" tanya Reyhan lembut.

Tiba-tiba anak perempuan itu ingin menangis, dia menunjuk kearah jalanan.

"Tadi, Mama ninggalin Aku disana Papa, lalu kata Mama, Aku harus tinggal disini sama Papa dulu karena Mama kerja dan gak bisa bawa Aku. Papa tahu, Aku rindu sekali dengan Papa, Aku selalu mengatakan itu sama Mama dan akhirnya Aku bertemu Papa," anak itu memeluk erat Reyhan.

Mahesa dan Satya geleng-geleng kepala.

"Gue gak percaya kalo orang baik-baik kek lo ternyata pernah hamilin anak orang," mulut Mahesa memang minta digampar.

"Jangan mulai Sa," geram Reyhan.

"Bukti sudah nyata, dia panggil lo Papa," Satya ikut membela Mahesa.

"Gue juga gak tahu dia siapa? Lebih baik kalian diam, gak usah mitnah Gue gitu," Reyhan benar-benar marah.

"Ya Maaf," ucap Satya dan Mahesa bersamaan.

"Bawa masuk aja dulu, sini Gue gendong," ajak Satya terpantau jika dia memang suka anak kecil.

Gadis kecil itu didudukkan dikursi makan. Mereka bertiga mengerumbunginya.

Reyhan meraih tas gadis itu dan membukanya setelah mendapatkan izin dari gadis kecil ini, mungkin saja ada sesuatu disana.

"Kita apa kan neh bocah," tanya Mahesa.

Reyhan dan Satya hanya diam, gadis kecil itu terus saja memeluk erat leher Satya.

Sebuah surat ada diantara tiga tumpukan baju gadis kecil ini.

'Permisi, Aku Mama dari anak ini meminta maaf, Aku tahu ini memang keterlaluan karena meninggalkannya sendirian bersama kalian. Tapi Aku percaya kalian bertiga orang baik. Aku mohon jaga dia, Aku janji akan membawanya pergi jika Aku sudah memiliki uang, Aku berjanji. Sekarang Aku harus bekerja sebagai TKW dan tidak bisa membawanya, sedangkan keluargaku tidak ingin merawatnya karena dia adalah anak hasil dari kesalahanku, terima kasih dan maafkan Aku,'

Baik Reyhan dan Mahesa tidak bisa lagi mengeluarkan kata-kata, Satya juga begitu setelah membaca sendiri surat itu.

Anak yang malang tapi mereka bertiga juga bukanlah orang yang berpengalaman dalam mengurus anak kecil.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang