25. Adiba Siswi Baru

7.7K 509 13
                                    

Walcome My Story
.
.
Janlup Vote ya!!

Adiba memakai seragam sekolah barunya, dia berdiri didepan cermin menatap pantulan dirinya sendiri, setelah merasa puas, Adiba keluar dari kamarnya.

Mawar memakan rotinya dengan lesu dimeja makan.

"Kenapa Ma?" tanya Adiba.

"Gak ada, btw semoga dapat teman yang baik disana,"

"Makasih Mama,"

Mahesa datang, Adiba langsung berlari mendekati diikuti Mawar dari belakang.

"Sudah siap,"

"Iya Papa,"

Adiba melambaikan tangan kearah Mamanya, mereka berdua berangkat menuju sekolah.

"Papa kapan mulai ngajarnya,"

"Mungkin tiga hari lagi, Gue ambil cuti tiga hari disini, Gue bilang mau lihat sekolah tempat Gue ngajar nantinya,"

Adiba mengangguk, sepanjang jalan hanya diisi tanpa ada yang bicara hingga akhirnya mereka berdua sampai.

Adiba meneguk ludahnya sendiri, mendadak dia gugup. Mahesa berjongkok sedikit supaya bisa melihat wajah Adiba.

"Jangan gugup, Adiba kan gadis yang baik jadi tidak akan terjadi apapun, percaya sama Gue,"

Mendadak Mahesa merasa dejavu. Dia jadi ingat saat Adiba masuk TK dulu.

Adiba menarik napasnya lalu memberikan jempol kepada Mahesa.
Suasana kelas 7B tampak mulai ramai karena para siswa dan siswi nya sudah berdatangan.

Ibu Guru masuk bersama dengan Adiba, semua orang melihat kearah Adiba.

"Kelas ini kedatangan murid baru, namanya Adiba az zahra,"

Adiba dipersilahkan duduk dibangku barisan terakhir setelah diperkenalkan, pelajaran berjalan dengan lancar. Adiba akan berusaha beradabtasi dengan kelas ini, dia pasti bisa pikir Adiba menyakinkan diri dihari pertamanya.

Sedangkan keadaan Mahesa, dia sekarang tengah diperkenalkan oleh kepala sekolah.

"Mohon bimbingannya, tiga hari kedepan lagi Saya akan mulai mengajar disini," ucap Mahesa ramah.

"Tentu Pak Mahesa, setidaknya ada yang bisa kita lihat, pemandangan seger-seger gitu," ucap Ibu Sejarah ini bercanda.

"Mohon dimaafkan, Ibu ini memang seperti itu Pak Mahesa," ungkap Pak kepala sekolah, Mahesa hanya tertawa kecil menyikapinya.

Hingga tanpa terasa bel istirahat berbunyi. Adiba berdiri ingin membeli makanan dikantin, saat melewati sebuah kursi seseorang berbicara membuat Adiba berhenti.

"Hai Adiba, apa kabar?"

Adiba menatap laki-laki itu, wajahnya tidak asing tapi Adiba benar-benar lupa.

"Namaku Wiliam, teman waktu tk, kamu ingat,"

"Maaf Aku tidak mengingatmu tadi Wiliam,"

"Tidak masalah, Kamu mau kekantin?"

"Iya," jawab Adiba.

"Ayo pergi bersamaku, Kamu pasti belum tahu dimana kantinkan?"

Wiliam berdiri, Adiba mengikuti dari belakang. Saat melewati ruangan guru, Adiba hampir saja menabrak seseorang yang keluar dari sana.

"Adiba," ucap Mahesa.

"Papa,"

"Kamu mau kekantin?"

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang