19. Ulang Tahun Cahaya

7.3K 549 9
                                    

Walcome My Story
.
.

Janlup Vote nya ya!!


Nayla keluar dari rumahnya setelah berpamitan dengan Laila, seperti janjinya kemarin, hari ini dia datang dengan pakaian princess yang dia beli ditemannya.

Gadis itu berjalan menuju rumah Adiba sambil bernyanyi lagu random yang ada diotaknya.

Nayla mengetuk pintu dan yang membukan pintu ternyata Mahesa.

"Gue bawain gaun buat Adiba neh,"

"Masuk aja, Diba ada dikamar tuh,"

"Gak baik sore tidur lo, cari penyakit,"

Mahesa hanya bergumam mengiyakan, dia kembali berbaring kesofa tempat sebelumnya Mahesa tidur.

Nayla mengetuk pintu kamar namun tidak ada sahutan, dengan perlahan Nayla membuka pintu.

"Diba, Kakak buka pintunya ya,"

"Buka aja," sahut Mahesa dari arah sofa.

Saat membuka pintu, Nayla mendadak kaku, matanya melihat kearah Reyhan yang baru saja selesai shalat ashar.

Nayla berani bersumpah, Reyhan semakin tampan dengan setelan baju koko dan peci putih yang ada dikepalanya itu. Seketika lagu arabic berputar dikepala Nayla.

Laki-laki 18 tahun ini mengusap wajahnya setelah berdoa. Dia berdiri dan kaget saat melihat ada Nayla yang sudah berdiri didepan pintu.


"I-itu, Gue bawain gaun buat Adiba kepesta ulang tahun temannya," mendadak Nayla gagap.

Reyhan mengangguk dan mempersilahkan Nayla masuk. Dia berjalan kearah kasur tempat Adiba tidur.

"Humaira, ini udah sore sayang, ayo bangun lalu mandi, Kak Nayla bawa gaun buat Diba kepesta,"

Adiba membuka matanya, Reyhan mengangkat Adiba dengan perlahan.

"Tunggu sebentar ya, Diba nya mandi dulu,"

"Iya santai aja," jawab Nayla.

"Duduk aja dulu disini,"

Nayla mengangguk, Reyhan membawa Adiba kekamar mandi. Setelah memastikan air nya cukup, Reyhan keluar dari kamar mandi.

Nayla hanya diam memerhatikan sikap lembut Reyhan dalam mengurus Adiba.

"Aku keluar duluan ya Kak, Diba-nya sebentar lagi keluar kok," ucap Reyhan pamit keluar kamar.

Beberapa menit kemudian Adiba keluar dengan wajah yang sudah segar. Nayla mendekati Adiba.

"Kakak bawakan gaun indah buat Diba neh," ucap Nayla menunjukkan gaun yang dia bawa.

"Terima kasih Kak Nayla,"

Adiba pun dibantu oleh Nayla bersiap-siap untuk berangkat kepesta. Sedangkan keadaaan diluar kamar, Satya baru saja datang dari warung membeli gula.

"Nayla udah sampai belum, dia kemarin janji bawain Diba gaun ala princess gitu," Satya duduk ditengah-tengah antara Satya dan Mahesa.

Mahesa memukul keras kaki Satya.

"Sempit anjir, pindah lo," Mahesa mendorong Satya yang bahkan tidak mau bergerak sedikit pun.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang