12. Dijemput Mahesa.

8.6K 601 9
                                    

Walcome My Story
.
.

Jangan lupa Vote dan komen ya!!
by : Mahesa

Adiba mengeluarkan bekalnya, dia duduk diantara dua temannya, satu anak laki-laki bernama Wiliam sedangkan satu anak perempuan bernama Liona. Mereka bertiga saling membuka bekal.

"Bekal Adiba cantik banget, ada bentuk wajahnya," ucap Liona polos setelah melihat isi bekal Adiba.

Gadis kecil itu tertawa kecil saat mengingat yang menghias bekalnya tadi pagi yaitu Satya dan Mahesa.

"Kalian boleh cobain neh," Adiba menyodorkan bekalnya ke arah Wiliam dan Liona.

Dengan cepat Liona mengambil sendok miliknya dan memakan bekal dari Adiba.

"Terima kasih Adiba," balas Wiliam.

"Twimakacihdiba," ucap Liona dengan mulut penuhnya.

Adiba mengangguk. Mereka bertiga makan bersama-sama sambil mendengarkan Liona yang bercerita tentang rencana piknik hari minggu besok.

"Keluarga Liona akan pergi ketaman dan membawa makanan yang banyak, Liona juga akan bawa sepeda nanti biar bisa main sepeda ditaman sambil diajarin Papa, kalau Wiliam rencananya apa?" tanya Liona dengan wajah cerianya.

Wiliam meletakkan botol minumnya, dia berpikir sebentar.

"Aku hanya akan dirumah baca buku bersama Abang seharian," jawab Wiliam santai lalu kembali memakan bekalnya.

"Gak seru banget," balas Liona yang tidak dihiraukan Wiliam, anak laki-laki itu sibuk dengan makanannya.

Liona menatap kearah Adiba.

"Kalau Adiba gimana?"

"Diba mungkin akan dirumah saja bantu beres-beres,"

"Adiba anak yang rajin," puji Wiliam.

"Terima kasih,"

"Liona juga rajin kok, Liona sering bantu Mama,"

"Kamu bohong, Mama kamu aja sering cerita ke Mama Aku kalau semua keperluan dirumah diurus sama pembantu," balas Wiliam.

"Menyebalkan, padahalkan Liona ingin terlihat hebat didepan Adiba," jawab Liona cemberut dengan wajah lucunya.

"Kalian kenapa jadi berantem, ayo habiskan bekalnya, jangan ada sisa makanan ya, kata Abi Reyhan gak boleh mubazir," ucap Adiba.

Liona dan Wiliam mengerutkan dahinya karena baru pertama kali mendengar kata mubazir. Adiba yang peka langsung menjelaskan.

"Mubazir itu sama seperti boros dan salah satu contoh mubazir itu menyisakan makanan yang kita punya," jawab Adiba yang diangguki paham dua anak ini.

Ibu guru yang tanpa sengaja melewati mereka tersenyum kecil mendengar ucapan Adiba. Didikan orangtuanya memang hebat batin Ibu guru.

Waktu pulang telah tiba, Adiba keluar dan bergegas menghampiri Mahesa yang sudah menunggunya, laki-laki itu masih memakai seragam sekolah begitu juga dua teman Mahesa.

Mahesa menggendong Adiba dan menaikkannya keatas motornya.

"Dia yang lo ceritain itu Bos?" tanya Haikal salah satu teman Mahesa di sekolah.

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang