34. Belajar Ikhlas dari Reyhan

5.4K 433 15
                                    

Walcome My Story
.
.
Siap-siap kapal Reyhan Karam wkwk

Sepanjang jalan menuju rumah, Adiba yang pulang bersama Mahesa sibuk berbicara dengan Reyhan lewat telpon. Dia bercerita tentang bagaimana hebatnya Mahesa saat mengajar tadi. Adiba benar-benar kagum dibuatnya.

Mahesa tersenyum bangga mendengarnya. Dia berulang kali menganggukkan kepalanya saat Adiba memujinya.

📞 Reyhan : Abi senang dengarnya kalau Mahesa ternyata guru yang baik

"Jangan bilang selama ini lo ragu sama Gue," Mahesa tiba-tiba menyahut.

Terdengar suara Reyhan tertawa, Mahesa langsung menggerutu kesal. Memang tampang Mahesa semaragukan itu ya!!

📞 Reyhan : Tapi sekarang gak ragu lagi kok, kalau Adiba sampai puji lo gitu, Gue bangga sama Bapak Guru Mahesa

"Diam lo Han,"

"Papa salting ya," goda Adiba.

"Gak ya," jawab Mahesa cepat.

Adiba dan Reyhan sama-sama menertawakan Mahesa.

📞 Reyhan : Humaira, Abi tutup dulu ya, Abi mau ke mesjid, udah mau ashar

"Cepat kesini Abi, Adiba rindu,"

📞 Reyhan : Bagaimana jika Adiba saja kesini nanti ya sama Satya juga Mahesa

Mata Adiba langsung berbinar, dia menatap Mahesa yang mengangguk mengiyakan.

"Adiba gak sabar ketemu Abi,"

📞 Reyhan : Abi tunggu kedatangan Humaira

Telpon itu terputus, Mahesa menatap Adiba yang juga melihat kearahnya.

"Kenapa?" tanya Mahesa bingung.

"Papa, es krim,"

"Ayolah Diba, jika lo pasang wajah gitu bagaimana Gue bisa nolak,"

Adiba cengengesan, dia berseru senang saat melihat Mahesa berbelok kearah toko es krim.

Reyhan selesai memimpin shalat ashar, setelah para jamaah pulang, Reyhan menyiapkan al-quran dan iqra untuk anak-anak mengaji.

Hingga suara salam terdengar, yang ditunggu sudah berdatangan. Anak-anak duduk dengan rapi. Mata Reyhan menangkap satu anak baru.

Belum sempat Reyhan bertanya, Ustadz Fahri datang bersama seseorang yang sangat Reyhan kenal.

Reyhan berdiri dan menyambut. Ustadz Azam tersenyum, mereka berpelukan sebentar.

"Apa kabar Ustadz Azam,"

"Alhamdulillah baik Reyhan,"

"Jangan bilang dia yang akan gantikan Saya Ustadz?" tanya Reyhan.

Ustadz Fahri mengangguk.

"Ya Allah, Saya berterima kasih sekali Ustadz Azam,"

"Takdir Allah Han, kebetulan juga ana pindah kesini dan katanya antum akan pindah kekota,"

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang