26. Piknik

6.8K 493 16
                                    

Walcome My Story
.
.
Makasihh sudah vote ya!!

Satya dengan kacamata hitamnya duduk dimobil klasiknya, dia menyipit matanya melihat satu persatu anak-anak yang keluar dari area sekolah.

Matanya menangkap Adiba keluar sendirian, dia memakai maskernya dan bergegas keluar, melambaikan tangan kearah Adiba.

"Ayah yang jemput?"

"Kenapa gak suka ya kalau Ayah yang jemput? Kamu mau pacar Kamu itu yang anter?"

"Pacar?" bingung Adiba.

Satya membukakan pintu mobilnya menyuruh Adiba untuk masuk lalu disusul dirinya.

"Pacar apa sih Ayah,"

"Yang mana pacar Kamu Diba, dia harus lulus seleksi Ayah,"

"Ayah, Diba gak punya pacar, bahkan kalau sampai Diba pacaran yang ada Abi bakal marah," ucap Adiba.

Mata Satya langsung berbinar bahagia.

"Bagus, Kamu gak boleh pacaran, masih kecil Sayang,"

Adiba hanya mampu menggelengkan kepala, Satya benar-benar seperti anak kecil padahal sudah kepala tiga.

"Adiba jadi nanya gitu soalnya tadi kata Papa dia yang jemput,"

"Begitu ya, Mahesa pergi sama Reyhan, katanya mau beli cemilan dan ayam goreng buat kita piknik nanti sore,"

"Wah piknik Ayah, pasti menyenangkan," seru Adiba.

"Tentu,"

Satya mengelus rambut Adiba.

Sore hari telah tiba, Adiba dan Mawar serta tiga laki-laki bujang ini pergi menuju taman untuk piknik keluarga.

Satya menggelar tikarnya, Reyhan meletakkan berbagai cemilan sedangkan Mahesa membantu Reyhan.

Adiba dan Mawar tidak mereka biarkan untuk membantu, mereka adalah pria sejati tidak akan membiarkan para perempuan kelelahan selagi ada mereka. Sungguh pria sejati!!

"Nah para tuan Putri, silahkan duduk," ucap Satya.

Adiba, Mawar, dan Satya duduk bersampingan berhadapan dengan Mahesa dan Reyhan.

"Abi buatkan susu hangat untuk Putri Abi yang cantik,"

Adiba menerimanya dengan senang hati.

"Kalian ini meratukan Putri Gue banget, nanti dia bakal biasa aja kalau diginiin sama cowok," ucap Mawar

"Gue sih gak masalah, Gue gak mau Adiba dapat perhatian dari cowok buaya manapun," sahut Satya.

"Lo nyindir diri lo ya?" tanya Mawar.

"Nyindir apaan, dia aja masih belum move on dari Jihan," balas Mahesa membuatnya mendapatkan pukulan cantik dari Satya.

Adiba tertawa dibalik cangkirnya.

"Entah kenapa punya teman pada gamon semua, yang satu sama Jihan dan yang satu sama-

TIGA PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang