Ayah jahat

111 4 0
                                    

.....

Melanjutkan bab 16

Malam harinya Inara pergi ke bawah untuk menonton TV di ruang tamu tapi ada bunda bersama muridnya sedang tes baca Alquran Inara tak jadi ke ruang tamu ia pergi menonton TV ke ruang keluarga

Ada ayah disitu

"Sini sayang "ucap ayah saat melihat Inara menghampirinya

"Iya ayah "Inara segera menghampiri ayahnya ia bergelayut manja di lengan ayahnya

Walaupun sudah dewasa tapi ia masih bersikap layaknya anak kecil sering bergelayut manja pada ayahnya dan bundanya

"Anak ayah sudah besar ya " ucap Abyan sambil memandang putrinya bergelayut manja di lengannya

"Tak terasa anak ayah yang dulu ingusan sekarang sudah setinggi bunda Inayah" ucap ayahnya

"Oh ya , ayah sih sibuk jadi gak sadar anaknya tumbuh dewasa"

"Maaf sayang ya "

"Nak sayang ayah minta izin untuk menikah kembali " ucap Abyan tiba tiba membuat Inara melepaskan pelukannya di lengannya

"Apa ayah becanda "

"Gak ayah serius "

"Ayah jahat hiks hiks hiks hiks"

"Sayang kok nangis sih bunda aja gak nangis " ucap ayahnya

"Aku gak mau punya ibu tiri hiks hiks hiks ayah jahat hiks hiks hiks hiks"

"Maafkan ayah sayang hiks hiks hiks hiks" Abyan ikut menangis

"Ayah jahat"

Abyan membawa Inara ke pelukannya

"Maafkan ayah putriku hiks hiks hiks"

Inara masih menangis sesenggukan hingga ia tertidur di pelukan ayahnya

******
pukul 04 subuh

Inara menggeliat saat mendengar adzan subuh berkumandang
Ia merem melek saat lampu kamar menyorot

Lalu ia duduk di ranjang dengan mata yang bengkak akibat menangis semalam
Tapi yang paling mengagetkan kenapa ia bisa di kamar seingatnya ia berbicara dengan ayahnya lalu kenapa ia bisa di kamar

"Hah kayaknya aku ketiduran di rumah"

Inara segera mengambil air wudhu dan sholat

Setelah solat Inara bersiap dengan seragam sekolahnya hari ini ada jadwal latihan paskibra ia harus datang pagi ke sekolah

Setelah menjadwal pelajaran dan memakai seragam sekolah ia segera ke lantai bawah

Terlihat bunda sedang memasak karena ini baru jam setengah enam pagi

"Bunda " ucap Inara membuat Inayah kaget

"Astaghfirullah kakak bunda kaget "

"Maaf ya bunda "

"Pagi pagi udah rapih tumben " ucap Inayah

"Ada jadwal latihan paskibra bunda "

"Oh yasudah kakak tunggu di meja makan ya "

"Ok "

Inara menunggu bundanya memasak ia duduk di kursi meja makan sambil memainkan HP nya tiba tiba

Kring kring kring Bunyi telpon

Adhitya si dodol ngapain sih

"[Halo ] ucap Inara

"[Halo Inara kamu kok tega temen sakit gak di jenguk "] ucap Adhitya

"[Hehe aku lupa ] ucap Inara

"[Ah alesan pokoknya aku ngambek"]

Kesabaran seorang istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang