Di Korea Selatan
Inara sedang belajar di campusnya
Pakai bahasa Indonesia ya maklum aku bukan orang Korea);
"Anak anak, silahkan buat sebuah cerita tentang kasih sayang seorang ayah kalian masing masing"ucap dosen yang sedang mengajar
"Emang harus " Ucap Sechan
"Harus lah kan kalian lahir ke dunia karena adanya seorang ayah"ucap dosen
"Kak,saya tidak punya ayah" ucap Inara dengan suara keras
"Dimana ayah Inara "ucap dosen
"Ayah Inara sudah tiada"
"Turut berduka cita" ucap dosen
"Yasudah ganti ya buat cerita tentang seorang ibu " ucap dosen
"Memang ayahku sudah tiada apa salahnya"gumam Inara
"Bukankah ayah Inara masih hidup"gumam Sechan
****
Pulang campusInara pulang bersama kak Dio
"Inara "
Inara menoleh ke arah orang tersebut ternyata Sechan
"Hmm'
"Aku... Aku mau kita kaya dulu lagi "
"Aku tidak mau berpacaran sekarang"
Ia segera masuk ke mobilnya kak Dio lalu mobil itu melaju
• kini Inara sudah sampai di apartemen
"Aku merindukan bunda " ucap Inara
Lalu Inara menghubungi Inayah tapi tak kunjung di angkat
"Menyebalkan"gumam Inara
Tak lama telponnya berdering ia kira bunda Inayah ternyata Sechan
Dengan malas Inara mengangkat panggilan telepon itu
"[Halo ] ucap Inara cuek
"[Sayang ]
"[Cukup Ecan kita sudah tidak ada hubungan]
"[Baiklah kalau begitu izinkan aku untuk menjadi sahabatmu,kita ini seperti musuh saja ]
"[Apa kau bilang ,justru kau yang memusuhi ku ] ucap Inara
"[Inara kau tak sadar bahkan hubungan kita itu dulu sangat dekat ,kita pacaran]
"[Pacaran? Kapan kau mengatakan bahwa kita pacaran ]
"[Dulu ]
"[Sudah ya Ecan ,aku sudah tahu tentang taruhan itu aku tau ]
"[Maafkan aku Inara ,aku menyesal ternyata sekarang aku benar benar menyukaimu]
"[ Ecan ]
"[Ku mohon Inara ,kita sudah sama sama dewasa, setidaknya kita bisa menjadi teman ]
"[Baiklah ]
"[Makasih Inara sayang]
"Apa ?"
"Eh enggak]
"[Sudah dulu ya aku mau ibadah ]
"Dadah Inara ]
"[Dadah Ecan ]
Inara memutuskan panggilan telepon itu
"Ada ada aja si Ecan" ucap Inara sambil tersenyum
****
Di Malaysia"Papi ,papi ini anak kamu asuh dulu,momi mau masak "ucap Namira sambil menyerahkan Syahira ke gendongan Abyan
"Uluh uluh anak papi ya ,Syahira cantik Putri papi ,putri papi atau putri momi " Abyan berceloteh dengan bayinya
"Putri aku "ucap Namira dari arah dapur
"Putri momi ,putri papi juga ya Syahira ya "
Bayi itu hanya bisa tersenyum saat ayahnya mengajaknya bicara
"Syahira tidur lah tidurlah Syahira, tidurlah oh putriku tercinta tidurlah Syahira, tidurlah Syahira tidurlah Syahira tidurlah Syahira tidurlah Syahira tidurlah Syahira "
"Papi nyanyi apa sih "ucap Namira sambil cekikikan
"Shutt, Syahira mau bobok " ucap Abyan pelan
"Ok "
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran seorang istri
Ficção Geralcerita ini hampir sama dengan karya saya yang berjudul Kesabaran seorang istri kalian silahkan mampir ke karya aku yang berjudul@ Kesabaran seorang istri Namun di cerita kali ini alur akan berbeda dari cerita yang sebelumnya Simak terus ceritanya...