......
Sudah seminggu kematian Nadira dan setiap hari di rumah itu ada acara tahlilan yasinan untuk di kirimkan ke almarhumah Nadira
Inara tak pernah datang ke rumah itu terakhir kali datang saat melayat jenazah Nadira
Alasannya karena di rumah itu ada Namira
Sudah berulang kali bahkan beribu kali Inayah mengatakan pada Inara untuk tidak membenci Namira tapi ya namanya juga Inara si keras kepala••••••••
Hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu karena hari ini ada ujian kelulusanSemangat untuk para murid kelas 12
• semua murid sudah bersiap untuk mengikuti ujian kelulusan
Kini mereka sedang pokus mengisi formulir soal ujian kelulusan
Jangan di ganggu
Harap tenang sedang ujian !🔇📵~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah mengerjakan tiga soal ujian
Mereka diberikan waktu istirahat selama 20 menit"Ayo ke kantin "ucap Sisil
"Duluan aja aku mau ke toilet"ucap Inara
"Ok " ucap Sisil sambil berlalu pergi meninggalkan Inara.
Setelah ke toilet Inara bergegas ke kantin
Saat baru sampai di kantin asa Abidzar dan sisil sedang becanda gurau dan cekikikan tampak bahagia
Inara yang punya perasaan pada Abidzar merasa iri dengan kedekatan Abidzar dan sisil
"Mbak aku beli roti satu "ucap Inara pada pedagang di kantin sekolah
"Nih mau roti apa "
"Ini roti selai,ini uangnya "
"Sebentar kembaliannya"
"Gak usah "ucap Inara sambil berlalu pergi
"Inara "teriak Sisil
Tapi Inara tak menggubris ucapan Sisil ia terus berjalan untuk Kembali ke dalam kelas
"Inara pasti ngambek karena ngeliat aku sama kamu "ucap Sisil pada Abidzar
"Udah biarin aja"ucap Abidzar
Inara masuk ke dalam kelas sambil memakan roti
"Assalamualaikum anak anak "ucap pak Jamal
"Anaknya cuma satu bukan anak anak" ucap Inara
"Disini ada Inara "ucap pak Jamal
"Bapak gak lihat di kelas ini hanya ada saya Inara "ucap Inara
"Kemarin kamu bolos ?"
"Kemarin saya melayat anak ayah saya yang mati mendadak "ucap Inara dengan santainya
"Mati kayak kucing aja,nih Hanpone kamu "ucap pak Jamal
"Kok bisa di bapak padahal saya udah nyari ke mana mana
"Apa kamu gak ingat dua hari yang lalu saya sita Hanpone kamu ?"
"Masa "
"Ternyata kamu selain males mikir juga pikun ya "
"Emmmm gitu deh ,sini Hanpone saya , padahal aku udah hampir beli Hanpone baru "ucap Inara
"Orang kaya dong "ucap pak Jamal sambil menyerahkan Hanpone Inara
"Makasih pak "ucap Inara
"Hmm'" ucap pak Jamal sambil berlalu pergi meninggalkan Inara
Setelah kepergian pak Jamal
"Ah kenapa sih nih Hanpone harus ketemu padahal gue mau beli handphone baru "ucap Inara
Inara mah beda ya guys orang mah Hanpone ilang berasa ilang emas
Inara mah Hanpone ilang kayaknya seneng supaya beli yang baru
Tak lama bel berbunyi tandanya istirahat sudah habis
"Bentar amat nih istirahat"ucap Inara sambil keluar kelas untuk membuang plastik bekas roti tadi
~~~~~~
Singkat cerita mereka sudah pulang
Karena ujian akan disambung besokInara pergi ke parkiran untuk mengambil motornya
Lagi lagi Inara merasa heran Sisil sama Abidzar kenapa makin hari makin dekat
Mereka berdua sedang saling bercanda di parkiran
Inara hanya mematung melihat kedekatan mereka
Hingga Sisil melirik ke arah Inara"Inara "teriak Sisil
"Iya "ucap Inara mencoba untuk biasa aja
"Aku pulang ikut Abidzar ya "ucap sisil
"Ya silahkan kenapa harus izin aku "ucap Inara dengan senyum terpaksa
"Makasih Inara ,aku duluan ya" ucap sisil sambil naik ke motor Abidzar lalu mereka pergi dengan motornya
Inara juga mengambil motornya lalu pulang dengan mengendarai motornya
"Gue heran Sisil deket banget sama Abidzar bahkan mereka keliatan akrab banget , mungkin iya gue cemburu dengan kedekatan mereka " ucap Inara sambil pokus mengendarai motornya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran seorang istri
Fiksi Umumcerita ini hampir sama dengan karya saya yang berjudul Kesabaran seorang istri kalian silahkan mampir ke karya aku yang berjudul@ Kesabaran seorang istri Namun di cerita kali ini alur akan berbeda dari cerita yang sebelumnya Simak terus ceritanya...