Kesabaran seorang istri

anak korban perceraian

•••••••
sahabatnya Inara yaitu Sisil yang kini menjadi anak broken home,anak korban perceraian

• sebelum perceraian
.
.
.
.
.
.

Pagi ini kami sedang sarapan bertiga
Tiba tiba ibu dan ayah cekcok karena masalah sepele

"Kenapa masakanmu makin kesini makin tidak enak "

Ayah mengomentari masakan ibu

"Terserah kau saja ,kau selalu mengomentari tentang apapun" ucap ibu dengan suara keras

"Kau memang tidak becus jadi istri",

"Memang kau sudah sempurna jadi suami ?"

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi mulus ibuku dan itu dari ayahku
Ayahku menampar ibuku di depan aku
Ibu hanya meringis karena tamparan keras itu

"Aku muak berantem dengan mu ,aku ingin bercerai"teriak ibu sambil memegangi pipinya

Aku hanya menonton pertengkaran itu karena aku bingung harus melakukan apa

Lalu ayah berlalu pergi meninggalkan kami

Setelah kepergian ayah aku segera memeluk ibu
Kami menangis berdua melupkan semuanya

Mempunyai keluarga yang harmonis adalah impian setiap anak . Termasuk aku ,aku punya segalanya tapi tidak dengan keluarga harmonis
Papa kini sibuk dengan pekerjaannya sekalinya pulang pasti berantem sama ibu

• satu bulan dari pertengkaran itu ,ayah Kembali pulang dengan pengacara dan satu wanita serta ada satu anak laki laki yang mungkin umurnya lebih tua dariku

Kami duduk bersama

"Saya Joni ,pengacara yang diperintah bapak Shem,saya kesini untuk mengabarkan bahwa satu Minggu lagi akan ada sidang gugatan cerai yang diajukan oleh bapak Shem "

Aku dan ibu hanya diam dan menyimak penjelasan dari pengacara itu

"Ayah mereka siapa"ucap Sisil melirik wanita dan remaja laki laki itu

"Dia adalah anak ayah ,anak pertama ayah dan ini istri ayah "

"Jadi,dia pelakor "

"Cukup !!!,yang pelakor disini adalah ibumu, karena ibuku  yang lebih dulu Menikah dengan ayahmu"ucap remaja itu

"Ayah ,ibu maksudnya apa "Sisil menatap wajah kedua orang tuanya

"Benar Sisil ,ibu adalah pelakor ibu menerima kenyataan bahwa memang aku pelakor , terserah kau ingin membenci Ku atau tidak "

"Ibu hiks hiks hiks hiks hiks"

Sisil memeluk ibunya sambil menangis sesenggukan

"Maafkan Sisil Bu ,Sisil sayang ibu ,Sisil tidak akan membenci ibu bagaimanapun caranya ibu dan ayah Menikah,hiks hiks hiks hiks",

"Aku benci ayah ,aku benci aku benci aku tidak ingin lagi melihat  ayah "teriak Sisil

Sisil berlari ke dalam kamar

Di dalam kamar,Sisil mengemasi barang-barangnya ke kopernya
Ia akan pergi ke Bandung ke rumah neneknya

Setelah mengemasi barang-barangnya ke kopernya ia segera menyeret kopernya

"Kau mau kemana Sisil "teriak ayah

"Anak haram cih "

Sisil terus menyeret kopernya
Sisil memesan taksi online

     .*******
Satu bulan kemudian dari kejadian itu

Aku sekarang tinggal di rumah nenek di Bandung

Aku tidak kuliah karena aku tidak punya biaya ,selama aku di Bandung ayah atau ibu tak pernah mencariku
Aku bekerja di sebuah toko kue
Lumayan bisa buat hidup sehari hari

Rasanya capek harus berusaha mencari uang, dari pagi hingga malam ,di saat teman temanku sibuk berkuliah aku sedang sibuk bekerja
Aku juga ingin kuliah tapi mengingat lagi bisa makan aja Alhamdulillah

Aku ingin seperti Dini, Abidzar, Adhitya,Fabian mereka memiliki keluarga yang bahagia
Sedangkan aku ?
Kadang aku mikir Kenapa aku harus hidup bila harus merasakan pahitnya dunia

Kalian boleh menyebut Sisil anak korban perceraian "

Semangat untuk Sisil kita ada bersamamu ♥️

Sedangkan Inara

Setelah mengetahui bahwa ayah dan bunda bercerai ia pingsan untungnya ada kak Dio yang kebetulan entah kenapa ingin sekali mampir ke apartemen Inara
Saat ia datang Inara sudah pingsan ia membawanya ke rumah sakit
Dokter mengatakan mental Inara sedang terganggu menyebabkan Inara ketakutan dan cemas yang berlebihan 
Kebetulan sekali Abyan sedang liburan ke Korea ia menengok  Inara di rumah sakit

Tapi saat Abyan menghampiri Inara,Inara berteriak histeris seperti ketakutan

"Abyan mohon maaf mental Inara sedang terganggu jauhi Inara sementara waktu" ucap kak Dio

Abyan pergi meninggalkan ruang rawat Inara

Kasian Inara dan Sisil semoga suatu saat bisa menemukan kebahagiaannya masing  masing