••••••••
Hari ini hari Minggu Inayah tak mengajar di sekolah ia akan pergi ke rumah ibunya
Inayah mencuci pakaian , mengepel lantai memasak baju dia dan suaminya
Ia sedang sibuk di kamar mandi menggosok bajunya karena ia tidak sering memakai mesin cuci karena menurutnya pakaian lebih bersih bila dicuci dengan cara di bilas dan di gosok pakai tangan
Inayah dulu memiliki asisten rumah tangga tapi dia pulang kampung dan tak kembali lagi hingga kiniTiba tiba suaminya membuka pintu kamar mandi membuat Inayah menghentikan aktivitasnya sesaat
"Inayah aku minta tolong ,ini tolong cuci ini baju Namira dan Nadira "ucap Abyan menyerahkan satu keranjang penuh baju kotor
"Kamu mikir dong baju sebanyak gini bawa aja ke laundry "ucap Inayah
"Ngapain ke laundry kan ada mesin cuci di rumah "ucap Abyan
"Mesin cuci, mesin tangan aku kali "
Ucap Inayah"Udah udah nih di cuci ya kasian Nadira bajunya semua kotor ,kamu mau pakai mesin cuci atau mesin tangan sama aja yang penting di cuci "ucap Abyan sambil berlalu pergi meninggalkan Inayah
"Aku ini istri atau pembantu? "
Tapi dengan sabarnya Inayah mencuci baju satu keranjang penuh itu
******
Sementara Adhitya sedang jalan jalan bersama Dini ke sebuah taman"Duduk di sana yu "ucap Adhitya
Mereka berdua duduk di bangku taman
"Ehemm ,euh Dini kita kan udah saling mengenal dekat ,aku bukannya mau menggangu pokus dalam belajar ,tapi aku hanya ingin mengungkapkan perasaan bahwa aku ternyata kagum dan menyukai kamu aku ingin kamu menjadi pacar aku "
"Kamu serius ?"
"Iya lah Dini"
"Tapi kayaknya kamu lebih dekat sama Inara deh "ucap Dini
"Aku sama dia hanya teman biasa ",
"Emmmm iya deh "
"Iya apa "
"Aku mau jadi pacar kamu "
"Makasih Dini"ucap Adhitya sambil menyentuh tangan Dini
~~~~~
Sementara Inara ia masih molorNeneknya tiap hari pergi ke pasar berjualan makanan siap saji seperti nasi putih ,ayam goreng ,dan lainnya yang dijual di ruko yang disewa neneknya
~~
Dor dor dor dor
Tok tok tok tok tok
"Inara Inara "teriak Lee sambil menggedor pintu kamar yang terkunci itu
"Inara Inara "teriak Lee
Sedangkan Inara
"Mmm "
Ia menggeliat saat mendengar teriakan dan gedoran di pintu"Apaan sih hari Minggu juga ganggu aja " ucap Inara sambil bangkit dari ranjang
Ia bangkit dengan malas lalu membuka pintu dengan mata merem melek
"Bangun Luh anak perawan jam segini belum bangun " ucap Lee
"Abang ngomel aja kayak emak kos kosan "ucap Inara
"rapihin tuh kamar terus cuci sepatu kamu "ucap Lee
"Ih aku biasanya yang rapihin kamar itu bunda " ucap Inara
"Ah lu mah dimana mana jadi beban aja "ucap Lee sambil berlalu pergi
"Bodo amat "ucap Inara sambil masuk kembali ke kamar
Lee menelpon Inayah
Kring kring kring kring kring
Tapi tak kunjung di angkat karena Inayah sedang mencuci baju
~~
Balik lagi ke InayahIa masih mencuci baju Namira dan Nadira itu
"Huh capek "ucap Inara sambil menggosok bajunya
"Alhamdulillah selesai "ucap Inayah
Satu keranjang penuh baju kotor itu telah selesai di cuci oleh Inayah
Ia akan menjemur pakaian itu
"Mbak makasih udah mencuci baju aku sama Nadira "ucap Namira yang sedang menggendong bayinya
"Kamu itu jorok kalo lahiran itu kan darah masih keluar banyak minimal kamu cuci baju kamu sendiri,aku jijik nyuci baju kamu apalagi celana dalam itu yang banyak darahnya "ucap Inayah
"Hehe maklum mbak aku baru selesai lahiran masih masa nifas"ucap Namira
"Ya makannya cuci baju pribadi kamu sendiri "ucap Inayah
"Iya mbak iya "ucap Namira sambil cemberut
Inayah ke loteng rumahnya untuk menjemur pakaian
Setelah selesai Kembali ke bawah
Inayah belum mandi dia akan mandi lalu berangkat ke rumah ibunya
Baru masuk kamar eh .....
"Mbak ,mbak Inayah tolong "teriak Namira adik madunya
Inayah tergopoh-gopoh menghampiri Namira
"Apa sih Namira "ucap Inayah
"Mbak Nadira ngompol mbak "
"Kamu ini gimana sih Nadira itu anak kamu bayi kamu ya urus lah sendiri gak usah nyusahin orang coba" ucap Inayah
"Mbak bantu aku "ucap Namira
"Aku bantu apa "
"Bantu gantiin baju Nadira bajunya basah kena air kencingnya ",
"Ih gak mau anak kamu ya urus sendiri " ucap Inayah
"Mbak bantu aku "
"Sorry aku bukan pembantu yang bisa di suruh suruh "ucap Inayah sambil berlalu pergi meninggalkan Namira
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran seorang istri
Fiksi Umumcerita ini hampir sama dengan karya saya yang berjudul Kesabaran seorang istri kalian silahkan mampir ke karya aku yang berjudul@ Kesabaran seorang istri Namun di cerita kali ini alur akan berbeda dari cerita yang sebelumnya Simak terus ceritanya...