siapa yang pelakor ?

80 2 0
                                    

......
Inayah sudah sampai di sekolah untuk mengajar les privat

"Assalamualaikum anak anak kita langsung belajar saja ya ,sebelum belajar kita baca doa dulu "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara Inara sudah sampai di rumahnya dan Adhitya juga mengikuti membuat Inara jengkel
Dia tuh pinter tapi kenapa sih harus ngikutin kita terus kaya anak minta jajan tau  gak

"Adhitya si dodol ngapain sih pake ngikutin segala "ucap Inara saat mereka sudah sampai di halaman rumahnya

"Ya mau aja "ucap Adhitya dengan santainya

"Nana gue pulang dulu ya "ucap Sisil

"Ih ngapain pulang "ucap Inara

"Di suruh ayah "ucap Sisil

"Cieee ayah "

"Dadah besty "ucap Sisil lalu ia meninggal halaman rumah Inara ia pulang mengendarai motornya

Inara melangkah ke dalam rumah Adhitya mengikuti di belakang membuat Inara merasa punya anak aja deh

"Ngapain "ucap Inara sambil melotot saat Adhitya mengikutinya dari belakang

"Hehe "

Adhitya hanya nyengir kuda

"Assalamualaikum ayah "ucap Inara

"Waalaikumsalam anak ayah "

"Itu pacarnya di ambilkan minum dong "ucap ayah

"Pacar ?"

"Itu Adhitya"

"Ih amit amit punya pacar kayak dia "
Ucap Inara

"Assalamualaikum om "ucap Adhitya ia mencium punggung tangan calon mertua eh

"Waalaikumsalam kalo mau makan atau minum tinggal ambil sendiri ya ke dapur jangan malu malu "ucap Abyan

"Siaf om "ucap Adhitya

"Gimana sekolah kalian lancar "ucap ayah

"Alhamdulillah om ,tapi ya nih om Inara itu ketika masuk pelajaran matematika dia tuh suka kabur om "
Ucap Adhitya sambil cekikikan

"Hei dodol gue tau gue gak jago matematika kayak elu tapi gue gak pernah kabur "ucap Inara sambil melotot ke arah Adhitya

"Emang ia kakak pernah kabur "ucap ayah

"Enggak ayah itu mah si Adhitya bohong "ucap Inara

"Kalian ini lucu musuhan terus awas nanti tau tau sebar undangan"ucap ayah sambil tertawa terbahak bahak

"Ayah "

"Doain aja om semoga Adhitya jadi menantu om "ucap Adhitya dengan bangganya

"Iya om doain kok "ucap ayah

"Ayah aku gak mau serumah sama dia apalagi sehidup ih "ucap Inara sambil bergidik

Inara malah meninggalkan ayahnya ia pergi ke dapur karena merasa lapar

"Ada apa ya aku lapar "ucap Inara sambil mencari cari makanan siap santap

Inara menemukan bakso di meja makan

"Wah bakso Asikkk "ucap Inara buru buru ia menyantap bakso itu dengan lahapnya

"Inara wih bakso mau dong "ucap Adhitya sambil menghampiri dan duduk di sebelah Inara

"Tuh masih ada "ucap Inara ia melirik kantong plastik yang isinya 3 kantong bakso

"Asikkk "

Buru buru Adhitya menuangkan bakso ke mangkok lalu segera menyantapnya

"Enak juga "ucap Adhitya sambil melahap bakso hingga baru beberapa menit sudah habis satu mangkuk bakso itu sedangkan mangkuk bakso Inara masih ada

"Inara aku mau nyicipin bakso punya kamu ya "ucap Adhitya sambil mengambil satu butir bakso dari mangkuk Inara

Sontak saja Inara melotot saat satu butir baksonya diambil Adhitya

"Kamu itu udah habis satu mangkuk tetep aja ngambil punya aku "ucap Inara

"Nanti aku ganti ,aku mau pulang dulu ya takut dicariin umi "ucap Adhitya

"Eh eh cuci dulu mangkuk bakso kamu ini "ucap Inara

"Aku gak bisa nyuci piring dadah "ucap Adhitya sambil berlalu pergi

Adhitya menghampiri Abyan yang sedang menonton TV itu

"Om aku mau pulang aku pamit Assalamualaikum" ucap Adhitya sambil mencium punggung tangan Abyan

"Iya hati  hati waalaikumsalam"ucap Abyan

Adhitya keluar rumah lalu mengendarai motornya untuk pulang ke rumah

~~~~~~
Setelah sampai di rumah

"Umi assalamualaikum"ucap Adhitya

"Waalaikumsalam kakak "ucap umi Adhitya

Umi Adhitya bernama umi Khalifah berumur sekitar 30 tahun ia hanya memiliki satu anak yaitu Adhitya

"Kakak makan gih "ucap umi Adhitya

"Iya umi , Adhitya mau mandi dulu"

Adhitya masuk ke dalam kamarnya
Ia malah merebahkan tubuhnya ke ranjang sebelum masuk ke kamar mandi
Kamar Adhitya 👉

Adhitya masuk ke dalam kamarnyaIa malah merebahkan tubuhnya ke ranjang sebelum masuk ke kamar mandiKamar Adhitya 👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak sadar Adhitya sudah terlelap

~~~~~
Sementara Namira

Ia sedang pulang ke rumah ibunya
Rumah yang sederhana itu banyak kenangannya yang tidak bisa dilupakan

Rumah orang tuanya ada di Jakarta yang jauh dari yang namanya kota karena rumah orang tuanya dekat dengan sawah dan kebun

saat Namira minta izin menikah dengan Abyan yang berstatus suami orang justru orang tua Namira malah mendukung

Termasuk sodara Namira juga mendukung tapi tak sedikit yang menggunjing Namira dengan sebutan pelakor " hamil anak haram "
Dan masih banyak lagi gunjingan orang orang pada Namira
Setiap Namira datang ke rumah orang tuanya selalu tetangga akan melihatnya dengan sinis

Namira sedang menjaga warung milik ibunya karena ibunya membuka warung kecil kecilan sedangkan ayahnya berjualan  di ruko

"Punten beli "ucap ibu ibu yang menghampiri Namira

"Beli apa Bu " ucap Namira

"Eh si pelakor  "ucap ibu itu

Namira hanya tersenyum saat mendapat sebutan "pelakor"

"Saya gak jadi beli ah males penjaga warungnya pelakor buat rumah tangga orang lain berantakan saja "
Ucap ibu itu sambil berlalu pergi

"semua orang bilang aku pelakor padahal yang pelakor itu mbak Inayah dia telah merebut suamiku "gumam Namira





Guys jadi sebenarnya yang pelakor disini siapa ?














Kesabaran seorang istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang