"Harusnya ayah memeriksa peralatan prajuritnya. Formasi mereka juga buruk. Garrick hanya melatih sekumpulan pria tak berguna. Mereka lemah. Harusnya latihan fisik lebih diutamakan. Ayah harus menyuruh pandai besi untuk menajamkan pedang. Baju zirahnya juga kurang bisa diandalkan. Oh ingatkan aku untuk mengganti ujung panahku." Pandangan Sorcha mengarah ke barisan paling belakang. Ada Marcus yang berteriak memberi semangat. "Marcus bertambah kuat," ucapnya sembari menggigit bibir bawah. Sorcha merasa ada yang terlewati. "Di mana Michael?" Sorcha melihat para Prajurit melalui jendela Kastil. Sang Baron tidak mengizinkannya ke tempat para pria tanpa didampingi saudaranya.
Pagi ini Sorcha terlihat cantik dengan gaun berwarna biru muda, secerah warna langit musim semi. Gaun itu terbuat dari sutra pilihan yang ditenun oleh bangsa Saxon. Gaun ini dulu milik Eleanor. Ibunya rewel soal pakaian namun kecerewetan ibunya sekarang ada gunanya. Sorcha mendapatkan gaun-gaun indah yang kadang membuat ibu tirinya merasa iri.
"Apakah sang Baron akan marah lagi karena Michael tidak ikut latihan," tanya Mitya, pelayan dan teman baik Sorcha. Mitya anak dari pelayan yang dulu melayani Eleanor. Ibu Mitya kini dipindahkan ke Katil Roch ketika Ibu Sorcha wafat. Mitya, Sorcha tumbuh bersama dan sudah seperti saudara. Walau dulu kedekatan mereka sempat ditentang oleh Eleanor. Ibu Sorcha pernah berpesan bahwa Ratu tidak butuh teman. Ratu hanya butuh sekutu, teman yang bermanfaat. Kematian mendadak Eleanor membuat Sorcha nelangsa. Ia kehilangan sahabat, tempat berkeluh kesah, guru serta teladan yang baik. Di sisi lain Sorcha juga bisa bernafas lega sebab terlepas dari tekanan serta belenggu Eleanor. Meski Sorcha harus akui bahwa di setiap aspek hidupnya, sang ibu berperan penuh. Walau Eleanor telah lama meninggal, setiap nasehat, pengajaran serta ancamannya terpatri di kepala Sorcha. Terngiang-ngiang bagai peringatan ketika Sorcha melangkah ke arah jalan yang salah.
"Ayah sepertinya tahu kalau Michael tidak tertarik menjadi Ksatria." Dari ketiga saudara tirinya, Sorcha sangat dekat dengan Michael. Michael bersikap lembut dan penuh pengertian.
"Yah kita tahu siapa yang ayahmu andalkan untuk menjadi pemimpin Kastil." Tentunya harapan ayahnya mengarah ke Garrick. Dia yang tertua, kuat dan bijak. Sorcha iri pada Garrick yang paling disayangi, diandalkan oleh ayah mereka. Andai Sorcha terlahir sebagai laki-laki maka ia yang akan memimpin dan memiliki Kastil tapi tidak apa. Ibunya memiliki rencana besar untuk Sorcha. Ibunya bilang Sorcha akan menjadi Ratu. Sorcha tidak sabar menanti pasukan Raja untuk datang ke Kastil untuk meminangnya.
"Aku juga tahu matamu selalu memandang siapa?"
Mitya menoleh. Mulutnya langsung terkatup rapat. Apa perasaannya terhadap Garrick terlihat jelas.
"Jangan menyukai Garrick apalagi kau berencana untuk menjadi gundiknya. Sejujurnya aku sangat suka jika kau menjadi saudariku Mitya tapi ayah punya rencana lain untuk Garrick." Mitya meneguk ludah. Gurat kecewa langsung terlihat kentara di wajahnya yang berbentuk oval. Mitya tahu apabila Garrick direncanakan menjadi pemimpin Kastil maka istri pria itu pastilah seorang lady atau putri salah satu bangsawan berpengaruh bukan pelayan seperti Mitya.
"Apakah ayahmu sudah menentukan siapa yang akan Garrick nikahi?"
"Mungkin sudah. Ayah selalu pintar menyimpan rahasia." Sorcha turun perlahan ke arah perpustakaan, tempat di mana Michael biasanya berada. "Kau sahabatku Mitya. Aku ingin yang terbaik untukmu. Waktu Edward menikah dengan Gina, aku menghalanginya. Aku ingin Gina suatu hari nanti menikahi lelaki yang diinginkannya. Begitu pun yang ku harapkan darimu. Kau menyukai Garrick namun kakakku itu bukan untukmu. Aku ingin kau bahagia dan bersama Garrick hanya akan mendatangkan penderitaan."
"Aku paham keinginanmu Sorcha. Aku juga tahu diri. Garrick juga tak mungkin melirikku," jawabnya sambil tersenyum. Mitya mengusahakan senyum tulus untuk menutupi luka hatinya yang menganga. Ia mengagumi Garrick bahkan pria itu tersenyum ramah saat bertemu dengannya. Garrick kerap mengirimkan surat padanya untuk mengajaknya bertemu secara diam-diam. Bukti jika pria itu juga tertarik padanya. Apa cinta yang sedang berbunga ini harus dipadamkan? Apa Mitya tidak usah bilang saja pada Sorcha tentang ketertarikan Garrick padanya. Biar Mitya meraih bahagia walau sekejab saja. Menjadi Gundik atau pun pelayan bagi Mitya tak ada bedanya. Buktinya Morna sukses menjadi gundik sang Baron hingga melahirkan tiga orang putra. Mitya mungkin dapat menempuh jalan yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Greywolf castle
Fiksi SejarahSorcha, putri Baron Goldwil dari kastil Gerham di Fraline memiliki impian menjadi ratu Raja John. Sedari kecil Sorcha, diajari ibunya membaca, berhitung, menjadi nyonya rumah yang baik, diberi perbekalan ekstra tentang keterampilan mengatur negara...