Pasukan Garrick baru memasuki pusat kota Tures ketika langit sudah gelap. Mereka mendirikan tenda di dekat Anak cabang sungai Rine yang mengarah ke kota. Garrick menyuruh Marcus ke penginapan terdekat untuk membeli anggur namun Marcus kembali dengan tangan kosong. Mitya dan Michael mencoba memasak bahan makanan seadanya untuk makan malam para prajurit. Mereka beruntung karena di Hutan menyediakan beberapa tanaman yang bisa dimakan.
"Pasukan Greywolf baru kemarin meninggalkan tempat ini. Stok anggur di penginapan kosong, di kedai lain juga sama."
"Ya sudah kita minum air saja." Garrick mengambil keputusan sebagai pemimpin. "Pasukan Greywolf baru saja memenangkan pertempuran melawan Normadia. Mereka dalam perjalanan ke Luwdon."
"Kau pernah melihat wajah Greywolf?"
"Pernah. Ayah pernah mengajakku bertemu Raja saat aku berusia dua belas tahun. Greywolf masih muda waktu itu tapi ia sangat berani melawan pasukan Gaelic. Ayah berkata kalau suatu hari aku akan jadi seperti sang Ksatria Agung. Greywolf bernama asli Royce de Armar. Dia tampan, besar, berambut abu dan bermata sangat tajam."
"Berambut abu?"
"Heem. Itu ciri khasnya. Ciri khas kalau dia adalah ksatria yang dikirim Tuhan untuk menyelamatkan tahta John."
Dahi Marcus berkerut. Ia mematahkan ranting untuk menyulut api unggun. "Kalau Greywolf tidak ada, para pendukung Raja akan mundur?"
"Iya. Kelakuan Raja John tidak dapat ditolerir. John mendatangkan banyak pengkhianatan, peperangan antar Baron dan juga kerugian untuk negara."
"Parahnya Dia Calon ipar kita. Kau ingat, Sorcha ingin menjadi Ratu." Itu bencana bagi mereka. Kastil Gerham akan menjadi pendukung Raja yang utama dan ayah mereka tidak akan suka.
"Kita berdoa saja semoga Sorcha mau mengubah keputusannya." ucap Garrick sembari membuat tanda salip.
"Tapi aku senang kita bertiga bisa berpertualangan bersama dalam pencarian Sorcha," ucap Marcus karena tidak tahu kalau Michael membawa bencana lain. "Michael jadi lebih dewasa dan banyak membantu." Itu karena ada Mitya. Michael dari kemarin tidak jauh dari gadis itu dan suka membantu membuat makanan. Garrick tidak tahu bagaimana ia bisa tahan dengan kelakuan si bungsu. "Tenda sementara sudah selesai dibuat. Kita bisa istirahat setelah makan malam. Aku akan berjaga malam ini. Kau bisa mengambil giliran besok."
Garrick menyadari bahwa ada hal yang berbahaya sedang ia khawatirkan. Ia pergi ke arah Michael berada lalu menyeret anak itu ke balik pohon. Marcus hanya mengangkat bahu sedang Mitya mengamati mereka dengan instens karena penasaran. Jangan sampai sudah sejauh ini, Mitya dipaksa pulang.
"Malam ini Mitya tidur di mana?"
"Tentu tidur di tenda, di dekatku."
"Di antara para prajurit?"
"Iya. Memangnya kenapa?" jawaban Michael membuat Garrick murka.
"Kau gila? Mitya seorang perempuan. Mana bisa dia tidur di antara para pria."
"Tentu bisa. Tidak ada yang tahu kalau dia wanita. Kemarin saja dia tidur di sampingku." Pernyataan Michael membuat Garrick hampir memukulnya.
"Kemarin aku tidak tahu. Mitya tak boleh tidur denganmu."
"Lalu dia tidur di mana? Di balik pohon tumbang atau kau buatkan dia tenda sendiri? Para prajurit bisa curiga."
Ini yang membuat Garrick pusing. Di mana dia bisa menempatkan Mitya supaya tidur dengan aman dan mendapatkan tempat istirahat yang layak.
"Mitya akan tidur di antara kau dan aku. Mitya bisa tidur di tengah-tengah kita."
Michael berkacak pinggang lalu menggeleng, berupaya menolak. Satu kakinya dinaikkan di bekas potongan pohon yang telah ditebang. "Itu ide buruk. Mitya tidak akan suka dekat-dekat denganmu." Karena jantung wanita itu selalu berdebar-debar ketika berdekatan dengan Garrick.
![](https://img.wattpad.com/cover/348685977-288-k587328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Greywolf castle
Historical FictionSorcha, putri Baron Goldwil dari kastil Gerham di Fraline memiliki impian menjadi ratu Raja John. Sedari kecil Sorcha, diajari ibunya membaca, berhitung, menjadi nyonya rumah yang baik, diberi perbekalan ekstra tentang keterampilan mengatur negara...