Bab 10

229 39 4
                                    

Garrick dan pasukannya sudah menyisir sungai Rine. Ia berputar melalui jembatan ke Joset. Ia harus sampai ke Joset duluan sebelum Sorcha mengatakan hal yang tidak-tidak pamannya Garrick merupakan Ksatria yang tangguh dan juga teliti. Ia belajar dari mengamati. Tidak ada tingkah aneh dari Marcus yang membuatnya curiga malah Michael yang sering dekat dan berbicara dengan satu prajurit membuatnya waspada.

Marcus menangkap lengan salah satu prajurit yang terlalu dekat dengan Michael ketika adiknya buang hajat di sungai. Ia menaruh curiga kalau Prajurit ini bukan salah satu anggota pasukan.

"Siapa kau?"

Sang prajurit malah menjauhkan diri, menunduk dalam ketika Garrick mengamati tubuhnya dari atas samapai bawah. "Aku tidak pernah melihat wajahmu." Garrick menyentuh dagu sang prajurit. Dagunya terasa halus sekali tanpa jambang. "Umurmu berapa? Apa kau teman bermain Michael. Kau tidak ijin ayahmu dulu?"

Tidak ada jawaban. Sang prajurit malah menggerakkan mata ke kanan ke kiri berusaha meminta bantuan atau lepas dari cengkeramnnya. Garrick mengenali mata besar yang ketakutan an melihatnya seperti seekor binatang buas.

"Mitya?"

"Garrick" sebutnya pelan karena ketahuan.

"Ya Tuhan sedang apa kau di sini? Menggunakan pakaian prajurit?"

"Maaf Garrick. Aku ingin ikut mencari Sorcha

Garrick meremas rambutnya. Ia menggelengkan kepala. "Kembalilah Mitya. Perjalanan kami akan sangat sulit apalagi kau perempuan."

"Tidak masalah. Aku dari kecil sudah hidup susah. Perjalanan jauh tidak akan membuat tulangku patah. Ijinkan aku ikut Garrick. Aku khawatir pada Sorcha. Dia tidak pernah melakukan apa-apa sendiri bahkan menyisir rambut saja dia butuh ku bantu."

"Ya Tuhan Mitya. Kau berpakaian seperti prajurit, menyusup di antara para pria. Kau tahu betapa berbahayanya itu?" Mitya menunduk karena merasa bersalah tapi jika disuruh pulang. Ia tak mau.

"Aku akan berhati-hati agar tidak ketahuan tapi tolong ijinkan aku iku. Ku Mohon." Garrick makin mengeraskan rahang. "Aku yang tahu semua kebiasaan Sorcha. Aku bisa sangat berguna. Tolong Garrick, aku janji tak akan mengacau. Aku akan setangguh prajurit yang lain, aku tidak akan mengeluh atau merengek. Aku memiliki banyak kegunaan. Aku bisa memasak untuk para Prajurit."

"Kau mungkin tidak akan ketahuan namun Marcus pasti akan tahu."

"Aku janji akan jauh-jauh darinya."

Hardikan Garrick lebih baik dari pada hinaan Marcus. Adiknya selalu setuju dengan pendapat ayah mereka. Kisah Garrick dan Mitya harus diakhiri tapi bagaimana itu bisa terjadi kalau Mitya berada di sini.

"Aku yang akan menjaganya," ucap Michael yang baru saja datang di antara mereka.

"Kau tahu dari awal kan? Kau akan menjaganya?" Garrick tersenyum mengejek. "Menjaga diri sendiri saja tak bisa mau menjaga orang? Kau bahkan baru remaja yang tumbuh bulu ketiaknya."

"Meski begitu, aku tetap pria. Aku akan beratnggung jawab atas hidup Mitya karena aku yang mengijinkannya ikut." Michael kadang bisa bersikap sok dewasa dan menyebalkan. Garrick berpaling karena merasakan hatinya disengat rasa tak nyaman atas perkataan adiknya.

"Bagaimana kau bertanggung jawab?"

"Aku akan selalu di sisinya. Menjaganya agar tetap aman dari siapa pun."

"Dan mengesampingkan tugasmu untuk membantu mencari Sorcha?"

"Kami di sini karena ingin membantu. Tentu mencari Sorcha adalah prioritas kami." Mitya mengangguk yakin sedang Michael terlihat seperti ayam jantan yang berhasil berkokok di depan betina.

Greywolf castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang