Bab 24

245 37 2
                                        

Kedai yang mereka tuju sangat luas. Pelayannya hilir mudik, pengunjungnya yang terdiri dari berbagai kalangan dilayani dengan baik. Royce menyuruhnya menunggu di salah satu meja sedang pria itu menuju meja lain yag dihuni oleh seorang pria berpakaian serba hitam dengan kain yang dililitkan di kepala. Pria itu lebih banyak menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.

"Bagaimana? Kau mendapatkan informasi?"

"Alfred masih suka minum tapi kali ini ada peningkatan. Ia mengundang beberapa orang untuk minum bersama dan berpesta. Mereka menyewa beberapa pelacur dari tempat Galia untuk meramaikan acara. Sayangnya Alfred tidak membayar Galia. Minuman pun ia minta gratis sebagai pajak untuk tempat hiburan." Ucapnya pria asing itu lirih. "Para penduduk juga dipaksa bekerja di lahan pertanian, peternakan dan menebang hutan tanpa dibayar. Alfred sepertinya sedang mengumpulkan uang dan merencanakan sesuatu dengan uang itu."

"Dan penduduk Tures memilih kabur ke wilayahku karena tidak kuat kerja paksa."

"Mereka diperlakukan seperti budak makanya mereka lari. Bahkan keadaan Alfred waktu berduka lebih baik dari pada sekarang. Aku curiga kalau Alfred merencanakan pemberontakan."

"Aku tidak peduli. Alfred juga tidak punya nyali."

"Kecuali ada yang membantunya. Kenapa tidak kau tampung saja penduduk Tures yang pindah?"

Royce menggeleng. "Aku belum diangkat sebagai Baron oleh Raja. Aku tidak bisa menarik pajak dari Rakyat Agrapia. Selama ini pajak Agrapia langsung masuk ke Kas kerajaan dan aku sering menutupi kekurangannya dari hasil tanah pribadiku. Menambah jumlah penduduk, berarti aku harus menambah pemasukan dan merepotkan pendudukku sendiri."

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan penduduk Tures yang kau tangkap? Menjadikan mereka budak?"

Royce memijit pelipis. "Tidak mungkin. Aku akan mengembalikan mereka ke Tures."

"Mereka akan menerima hukuman berat dari Alfred."

"Kau pikir aku juga suka melakukannya, Rupert? Aku pemimpin Agrapia, ketentraman pendudukku jauh lebih penting."

"Gunakan pengaruhmu untuk mengirimi surat Resmi pada Baron sekitar Tures. Mereka bisa menampung penduduk Tures."

"Kau pikir kenapa mereka lari ke Agrapia dari pada ke wilayah yang lain? Para Baron sedang berseteru satu sama lain akibat ulah John. Mereka saling bermusuhan, mengorbankan pasukan dan rakyat. Wilayahku paling aman karena aku tidak terlibat pertikaian dengan siapa pun."

Rupert mengepalkan tangannya. Ia dulu termasuk dalam prajurit bayaran yang John sewa tapi ketika melihat bagaimana Royce de Armar bertarung dan menjunjung tinggi kehormatan. Rupert rela menjadi pasukan bayangan pria itu yang ditugaskan untuk misi rahasia dan berbahaya. Ia mengerti kondisi Royce tapi ia kecewa karena pemimpinnya tak melakukan apa pun. Royce tak mau berurusan dengan urusan pribadi John dengan beberapa istri Baron.

"Aku tahu hal ini di luar kuasamu tapi apa kau akan mengurusinya juga kalau istrimu yang diinginkan Raja John?"

"Aku akan mengangkat pedang kalau hal itu sampai terjadi. Sayangnya aku akan meminang Annelis, sepupu tiriku yang tidak cantik namun cukup cerdas. Aku mencari jalan aman untuk ketentraman rakyatku. Aku tidak bekoalisi dengan Baron mana pun karena Annelis hanya perempuan biasa."

Rupert meragukan pernyataan Royce. "Rencanamu bisa jauh meleset. Kau tidak tahu apa yang terjadi padamu ke depannya nanti. Aku hanya melaksanakan perintahmu masalah urusan pribadi dan masalah rakyatmu itu kuasamu. Aku pamit pergi."

Royce menahan tangan Rupert dengan menyerahkan sekantong koin emas dan perak. "Ini untuk biaya perjalanmu. Ku tunggu kau bergabung di medan perang."

Rupert berdiri lalu mengangkat telapak tangannya sebagai tanda hormat dan kemudian pergi sedang Royce berpikir jauh ke depan tapi matanya malah menangkap pemandangan lain. Sejak kapan di sebelah Eden ada seorang pria asing.

Greywolf castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang