Sorcha di tempatkan di suatu kamar mewah yang dilengkapi ranjang besar bertiang empat. Ia menatap ranjang itu dengan perasaan jijik. Sorcha tak bisa menunggu diperkosa. Ia harus berusaha kabur. Mungkin Sorcha bisa mengangkat kursi atau wadah lilin untuk melawan atau menggunakan kain alas ranjang untuk mencekik pria yang masuk kamar ini nanti. Sorcha bersiap-siap, diam di kursi sambil menatap tajam ke arah pintu. Bisa saja ia mendorong pria yang masuk untuk kabur atau ia bisa kabur dengan mendobrak jendela ketika membuat si pria pingsan. Banyak rencana yang ada di otaknya tapi ketika bunyi pintu dibuka Sorcha menjadi waspada.
Seorang pria terhuyung-huyung masuk karena didorong oleh seseorang dari belakang. Sorcha terpaku di tempat ketika melihat seorang pria berperawakan sebesar beruang. Kemungkinan Tinggi Tubuh Sorcha hanya sampai dadanya padahal Sorcha termasuk tinggi di kalangan perempuan. Bagaimana ia bisa membuat pria sebesar ini tumbang dengan sekali pukul. Benda apa yang cukup ampuh untuk membantunya melakukannya.
Yang membuat Sorcha hampir kehilangan jantung, pria yang berjalan ke arahnya itu berwajah tampan. Rambutnya abu, matanya berwarna biru muda agak keabu-abuan. Matanya dingin namun terasa hangat sangat menatapnya. Pria ini merupakan perwujudan dari lelaki jantan, berbeda dengan Garrick atau pun Marcus. Sekumpulan pemuda ingusan.
"Sella.." sebutnya lembut dan Sorcha langsung sadar jika pria ini salah mengenali orang.
"Eh apa kau bilang? Aku bukan Sella."
"Sella..." lelaki itu menyentuh kedua pipi Sorcha dengan telapak tangannya yang besar. "Kau Sellaku...aku merindukanmu."
Pria ini mencium Sorcha bukan ciuman memaksa namun ciuman penuh kasih yang mampu membelai bibir dan lidahnya. Sorcha terpaku karena kaget begitu sadar ia mendorong keras dada si pria. Ciuman pertamanya yang harusnya ia persembahkan untuk Raja malah ia serahkan ke orang asing yang mabuk pula.
"Aku bukan Sella. Kau mabuk! Sadarlah!" Sorcha menamparnya namun pria asing ini malah memeluknya dengan erat. Ia kehilangan nafas saat tubuh sebesar beruang menerkamnya.
"Jangan pergi dariku Sella!"
"Hey aku bukan Sella! Menyingkir dariku!" Sorcha memukulnya dengan keras agar pria ini sadar namun pukulan dari tangannya yang kecil tidak terasa di badan si lelaki beruang.
"Kau tidak boleh pergi lagi dari sisiku. Kau istriku." Mendengar kata istri Sorcha menjadi sangat ketakutan apalagi si pria berbadan beruang menarik tangannya untuk diajak ke ranjang. Sorcha menggigit tangan si pria agar tarikannya terlepas.
Sorcha mencari pintu terdekat untuk lari namun si pria malah mencengkeram pinggangnya. Menarik Sorcha kembali. Sorcha memberinya tendangan keras sebagai pelajaran. Si pria berbadan beruang terjengkang. Sorcha waspada karena pintu masih terkunci. Ia tak bisa melarikan diri dengan mudah kecuali ia berhasil membuat beruang ini pingsan.
"Kau menyerangku Sella? Kau tidak merindukanku? Ke mana Sella ku yang malu-malu itu?"
"Sellamu yang malu-malu tertinggal di rumah. Ingatlah istrimu sedang menunggumu pulang!" Sorcha berusaha membujuk sembari menjaga jarak mereka. Ia menggunakan meja sebagai penghalang sembari mencari akal untuk melarikan diri.
"Kau mau kita main kejar-kejaran seperti saat kita di padang bunga?"
"Tidak! Sadarlah bodoh! Kita di Tempat pelacuran. Carilah bunga dengan Sella yang lain Tapi jangan aku!"
Si pria berbadan beruang mengejarnya dengan sempoyongan. Sorcha pun tak ada pilihan lain selain mengangkat kursi lalu melemparkannya ke arah si pria. Tidak hanya satu namun beberapa kursi hingga membuat bunyi gedebuk yang menarik perhatian orang di luar kamar.
"Bunyi apa itu?" Sir Gerald berniat kembali ke perkemahan ketika Galia semakin mempertajam rayuannya namun perasaannya jadi tak enak ketika melihat Royce mabuk padahal hanya meminum dua gelas Ale. Ternyata kekhawatirannya terbukti. Di dalam kamar yang Royce tempati terdengar bunyi krak dan gedebug benda yang dilempar. Apa Royce di dalam sana disakiti dengan sengaja. Mengingat kematian Royce sudah diidam-idamkan oleh beberapa musuh negara. Baron Albert juga bisa merencanakan kejahatan mengingat Baron Tures itu bermusuhan dengan Raja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Greywolf castle
Ficțiune istoricăSorcha, putri Baron Goldwil dari kastil Gerham di Fraline memiliki impian menjadi ratu Raja John. Sedari kecil Sorcha, diajari ibunya membaca, berhitung, menjadi nyonya rumah yang baik, diberi perbekalan ekstra tentang keterampilan mengatur negara...