"Apakah yang ku lakukan salah?" kenapa hanya karena satu ciuman. Royce mendapatkan teriakan dan makian. Selama ini Royce terbiasa memberi ciuman pada wanita yang menarik perhatiannya dan dari mereka Royce mendapat sambutan yang hangat. "Padahal dia juga menikmatinya. Bukannya Eden bersikap munafik."
Sir Gerald berdehem untuk melegakan tenggorokan sedang Echidna mengangkat bahu. Mereka ke luar kamar karena mendengar suara teriakkan Eden di kebun belakang. Dua orang muda itu membuat gaduh tapi Keduanya sepakat menjelaskan pada pelayan lain kalau Eden berteriak karena melihat ular. Setelah Royce menjelaskan hal yang sejujurnya pada Sir Gerald dan istrinya, barulah kedua orang paruh baya itu mengerti dengan apa yang terjadi. Satu ciuman tanpa ijin yang mendatangkan kemarahan dari pihak Eden.
"Bisa jadi salah. Masih untung kau Cuma di maki dan diteriaki. Kadang ada yang ditampar atau dipukul."
"Bukannya memaki Ksatria saja bisa dihukum apalagi sampai menamparnya. Eden hanya pelayan."
"Bagaimana kalau Eden lady, maka kau yang akan dihukum." Echidna heran, Eden bersikap seperti seorang Lady yang sedang dilecehkan. " Mencium tanpa ijin dianggap salah tapi hukum berlaku bagi yang memiliki kedudukan seperti dirimu tapi aku salut Eden berusaha melindungi harga dirinya." Bela Echidna tak mau kalah. Eden berusaha mempertahankan kehormatan. Meskipun gadis itu bekerja sebagai pelayan. Eden tetap berhak mendapat keadilan.
Sir Gerald mengusap bibir karena mengerti konsep bepikir ala Royce. Sejak berusia lima belas, Royce sudah dilatih jadi ksatria. Ia fokus menjadi Ksatria hebat tanpa pernah memikirkan wanita atau sekedar menggoda mereka. Royce mengenal perempuan saat menikahi Sella. Sudah jelas Sella mau dicium secara suka rela sebab Sella istrinya. Lalu Sella meninggal, sejak itu Greywolf hanya berhubungan selibat dengan perempuan.
Dengan kehebatan dan peperangan yang dimenangkan, para perempuan bertekuk lutut tanpa dirayu. Greywolf berubah menjadi idola wanita. Setiap daerah yang dilewati, para wanita kelas bawah bersedia dengan suka rela membuka roknya sedang para Lady yang sudah menikah rela meningalkan ranjang suaminya untuk bisa bersama Greywolf belum lagi para ayah rela menyerahkan putrinya untuk dinikahi sang Ksatria Agung contoh terakhirnya, Baron York.
Eden ini memiliki konsep berpikir yang berbeda. Gadis itu berani menolaknya, menganggap perbuatan Royce sebagai tanda ketidak sopanan sedang Royce terlalu percaya diri kalau Eden juga dapat diperlakukan sama dengan perempuan-perempuan yang memujanya.
"Aku kemarin memberinya hadiah. Mengangkat Eden sebagai mistresku tapi dia menolaknya. Ada apa dengan perempuan itu? Otaknya bodoh atau apa? Eden hanya budak yang menjadi pelayan. Mistres merupakan posisi yang dapat mengangkat kehormatan dan derajatnya."
"Dia menolak tawaranmu?" Sir Gerald tak tahu apa yang dilalui Eden hingga memiliki sikap seberani ini. Mungkin gadis itu dibesarkan oleh wanita Viking.
Echidna yang sekarang dibuat bingung dan kagum. Eden memiliki harga diri yang tak terbeli. Hal itu aneh, mengingat Eden berasal dari tempat Galia.
"Ku sarankan kau mengicar wanita lain saja atau menikahlah. Undang Roul dan Annelis. Sudah dari lama pria itu menawarkan Annelis kan?" itu saran Echidna. Ia khawatir jika Royce sampai menghamili pelayan dan memiliki anak haram kalau kebiasaan mengincar gadis pelayan terus dilanjutkan.
"Menikahi Annelis sama dengan inces."
"Dia hanya sepupu tirimu." Ayah Royce dan ayah Raoul berbeda Ibu walau mereka tetap satu ayah.
Sir Gerald punya pertimbangan lain. "Roul hanya kerabat miskin. Kau harus memilih istri dari kalangan yang berpengaruh. Kau baru saja menolak putri Baron York. Kau mengurangi satu kandidat. Sangat sedikit putri Baron yang memenuhi kriteria. Ada Putri Goldwil tapi ku dengar dia sudah dijanjikan kepada Raja."
"Aku sedang tidak berminat untuk menikah. Goldwil harus berada di neraka dulu kalau ingin menikahkan putrinya dengan Raja." Goldwil sangat setia pada Paus, taat ajaran Katholik yang dianutnya. Sang Baron tidak akan menyerahkan putrinya pada orang sesat.
"Ya sudah terserah padamu saja. Aku akan ke Kastil dengan Eden untuk menghitung barang masuk. Kalian akan ku tinggal agar dapat ngobrol dengan leluasa."
"Eden bisa berhitung?"
"Iya. Membaca dan menulis juga." Saatnya Echidna menarik garis tegas tentang peraturan di rumah tangganya. "Ku sarankan kau jangan berbuat kurang ajar padanya. Eden di bawah perlindunganku. Kalau ia tidak mau jangan memaksa. Cari pelayan lain. Selama dia menjadi pelayanku maka jangan mendekatinya." Echidna tak mau kehilangan pelayan potensial yang rajin dan juga pintar. Orang yang memegang prinsip teguh seperti Eden, jarang ditemui.
Royce tak berani menjawab. Baru ketika Echidna pergi, ia mengeluh. "Memangnya siapa dia? Mengaturku untuk tertarik pada siapa?"
"Istriku berhak melindungi propertinya. Eden ku beli dengan uang pribadi dan aku tidak menjualnya padamu kecuali dia secara sukarela mau menjadi pelayanmu."
"Tidak bisakah kau rubah keyakinan Echidna?"
"Sayangnya tidak. Di atas perintahmu, ada perintah istriku," jawab pria itu sambil tertawa.
Royce yang sebenarnya sudah gila. Kenapa ia merendah demi mengejar seorang pelayan. Eden jelas sebuah tantangan tapi apakah sesuai dengan beberapa aspek yang harus ia korbankan. Wanita cantik sangat banyak jumlahnya, kenapa ia mengincar wanita yang tak berminat padanya.
**
Sorcga pertama kali masuk ke Kastil tapi ia masuk ke bagian belakang Kastil, tempat properti diletakkan. Sorcha memegang memegang pena dari bulu yang diberi tinta. Ia menggunakan kulit pohon Eg sebagai catatan. Kertas harganya mahal, ia hanya pelayan yang tidak bisa diberi kepercayaan untuk menggunakan benda itu.
Para pelayan di Kastil sangat tidak ramah. Sorcha dipandang seperti wanita menjijikkan. Mungkin mereka menilai Sorcha dari tempatnya berasal. Ia dianggap pelacur yang diberi belas kasihan Sir Gerald. Para wanita menjauhinya seperti pengidap lepra sedang para Ibu menjauhkan putranya dari dosa yang dibawa oleh seorang Eden yang ditemukan di tempat pelacuran. Belum lagi para Istri yang mengikat erat-erat suaminya ketika Sorcha lewat.
Dia dianggap perempuan penggoda, perempuan peramu racun dan lain sebagainya. Pelayan Echidna semula baik tapi semua berubah ketika melihatnya tertangkap bersama Royce. Gena menganggapnya sebagai perempuan pencari perhatian. Mereka tak tahu saja apa yang dilakukan Royce de Armar padanya. Pria itu bersikap kurang ajar. Royce menciumnya tanpa ijin. ia hanya berusaha menjaga kehormatan namun seorang pelayan kehormatannya hanya bernilai seutas tali tipis.
Sorcha berusaha tidak menangis ketika mengangkat beberapa guci keramik dan kursi antik. Para pelayan Kastil tidak bersedia membantunya. Mereka berbisik, mengumpulkan kawan untuk menggunjing bahkan memusuhinya tanpa sebab. Sepertinya inikah kehidupan para pelayan dan budak. Dibenci, mendapatkan ketidak adilan hanya karena menghirup udara bebas. Ketika ia dulu lelah, Sorcha cukup merebahkan di mana pun tanpa perlu merasa takut diawasi sekarang bahkan meletakkan pantat membuatnya was-was.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Greywolf castle
Historical FictionSorcha, putri Baron Goldwil dari kastil Gerham di Fraline memiliki impian menjadi ratu Raja John. Sedari kecil Sorcha, diajari ibunya membaca, berhitung, menjadi nyonya rumah yang baik, diberi perbekalan ekstra tentang keterampilan mengatur negara...