2

2.1K 197 1
                                    

Kiena POV

Tak terasa sudah 2 minggu berlalu.

Tentu saja aku sudah mengenal semua teman-teman sekelasku.

Hari ini adalah pembelajaran diluar, dimana itu berarti latih tanding dengan teman-teman.

Menghela nafas, aku berjalan menuju akademi sembari berpikir, 'Apakah tidak masalah jika aku hanya membawa kertas?'

Aku menggelengkan kepala. Seharusnya tidak masalah karena memang di akademi baru mempelajari tentang jutsu-jutsu dasar saja.

"Baiklah, apapun yang terjadi nanti, aku sudah siap!" Ucapku bersemangat.

Aku tidak menyadari keberadaan seseorang sampai suara dehaman terdengar.

Seketika aku menoleh kebelakang dan mendapati Sasuke -teman sekelasku yang memiliki rambut model aneh- berjalan menghampiriku.

"E-eh, Ohayou, Sasuke." Ucapku seraya tersenyum.

"Hn. Ohayou."

Kemudian hening.

Yah seperti inilah Sasuke. Sangat irit bicara.

Namun tidak masalah, karena aku pun tidak banyak bicara.

Namun, satu yang baru kuketahui, hanya aku yang mengetahui, bahwasanya entah mendapat kekuatan dari mana, aku dapat melihat masa lalu.

Dimana aku melihat tragedi pembantaian Uchiha, yang dilakukan oleh kakak Sasuke, Uchiha Itachi dan hanya menyisakan Sasuke seorang.

Sejak saat itulah aku menyadari, teman-teman ku sangatlah kuat. Aku bahkan tidak bisa membayangkan akan seperti apa jika itu terjadi padaku.

Naruto, yang memiliki Kyuubi didalam tubuhnya. Juga orang tuanya yang ternyata menyelamatkan desa Konoha dari serangan Kyuubi. Karena itulah Naruto sejak kecil hidup sendiri. Dan aku mengerti akan sifatnya sekarang.

Aku tau ini karena ayah dan ibu pernah membahasnya. Saat ayah dan ibu khawatir akan aku yang berteman dengan Naruto.

Aku yang saat itu mendengar, seketika menghampiri ayah dan ibu, menenangkan serta meyakinkan mereka bahwa Naruto adalah teman yang baik.

Juga pada saat itulah aku menceritakan kejadian dulu dimana aku dapat mengetahui isi hati seseorang serta suara geraman itu.

Karena itulah, ayah dan ibu mempercayaiku dan meminta maaf karena berkata buruk tentang temanku Naruto.

Kemudian Sasuke, seperti yang aku katakan tadi. Tragedi klan Uchiha pasti sangat membuatnya trauma.

Kemudian yang membuatku sempat menangis -semua yang aku ketahui memang membuatku menangis, namun karena masalah yang ini, aku menangis sampai mataku bengkak- adalah Hinata.

Gadis yang sangat manis, sangat baik serta lemah lembut itu ternyata menyimpan cerita yang memilukan.

Klan Hyuuga tidak percaya akan kemampuan nya, ayahnya bahkan tidak mengacuhkan nya juga mendidiknya dengan sangat keras. Bahkan para tetua Hyuuga selalu mengatakan jika Hinata gagal.

Namun tanpa mereka sadari, Hinata berjuang sendirian, berlatih sangat keras.

Mereka semua, menyimpan penderitaan nya sendirian. Kemudian pada saat di akademi, mereka bersikap biasa seakan tidak terjadi apa-apa.

Lamunan ku buyar saat aku merasakan tarikan pada tangan kanan ku.

Aku mengerjap dan mau tak mau, aku mengikuti Sasuke yang berlari didepanku masih dengan memegang tanganku.

Baru saja aku akan bertanya ketika terdengar banyak teriakan dibelakang kami.

"Sasuke-kun~!"

"Kyaa Sasuke-kun tunggu aku~!!"

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang