Keesokan harinya aku pergi menemui Jiraiya-ojiisan untuk berlatih. Bersama dengan Naruto tentunya. Kami berlatih di tempat yang sama seperti kemarin. Jiraiya-ojiisan mengatakan bahwa chakra unik ku dan Naruto bisa menjadi senjata terhebat.
"Contohnya?" Tanyaku.
"Contohnya adalah Kuchiyose no Jutsu yang akan kuajarkan kepada kalian." Jawab Jiraiya-ojiisan.
"Ini jenis teknik ruang sementara dan kau harus menandatangani kontrak darah dengan berbagai makhluk hidup lalu memanggil nya kapan saja dengan Ninjutsu." Jelas Jiraiya-ojiisan.
"Whoa! Kedengeran nya sangat keren! Ajari aku-ttebayo!" Seru Naruto heboh.
"Sebelumnya, kau harus memakai semua chakra biasamu." Ucap Jiraiya-ojiisan.
Lalu kemudian terlihat Naruto yang menggunakan Kagebunshin dan terlihat lah sekitar 30 klon Naruto.
"Begitu rupanya. Ide yang cerdik, padahal dia kurang pintar." Celetuk Jiraiya-ojiisan disebelahku.
Aku mengangguk menyetujui "Begitulah Naruto. Benar-benar penuh kejutan."
Dan terlihat lah bunshin Naruto yang saling menyerang.
Kurasakan tepukan di kepalaku "Nah sekarang gadis manis, coba perlihatkan chakramu."
Aku mengangguk "Baik." Kemudian aku membuat segel tangan lalu memejamkan mata. Dan kurasakan chakra ungu yang mengelilingi tubuhku. Aku membuka mata dan sekilas kulihat Jiraiya-ojiisan seperti terkejut namun segera ditutupinya dan menjadi biasa lagi.
Eh? Ada apa?
Aku menatap nya dengan pandangan bertanya, namun Jiraiya-ojiisan hanya diam dan tersenyum kepadaku.
"Ano, Jiraiya-ojiisan, apa aku harus melakukan seperti yang Naruto lakukan?" Tanyaku.
"Tidak. Kalau untuk gadis manis tidak perlu." Jawabnya.
Dan terlihat lah Naruto yang melakukan serangan terakhir pada bunshin nya sebelum akhirnya Naruto terduduk kelelahan.
Aku dan Jiraiya-ojiisan mendekati Naruto "Kini, aku akan mengajarkan tekniknya. Akan kuperlihatkan dulu. Perhatikan baik-baik."
Kemudian Jiraiya-ojiisan menggigit jempol nya hingga berdarah dan mengoleskan nya di telapak tangan sebelum membuat segel "Kuchiyose no Jutsu!" Serunya.
Terlihat lah seekor katak besar berwarna oranye dengan corak hijau dan Jiraiya-ojiisan yang berdiri di atasnya.
"Woaahh! Keren sekali!" Seru Naruto.
Lalu katak itu menjulurkan lidahnya memberikan sebuah gulungan dan Jiraiya-ojiisan menyuruh kami membuka gulungan itu yang ternyata adalah kontrak memanggil katak yang telah ada selama beberapa generasi.
Kemudian kami membuka gulungan itu dan terlihat lah banyak nama yang ditulis dengan darah juga cap jari nya masing-masing.
Aku takjub melihatnya. Banyak sekali.
"Lalu, kumpulkan chakramu di tempat yang kalian ingin memanggil nya dan tempelkan tangan kalian ke kontraknya." Ucap Jiraiya-ojiisan.
Kemudian aku dan Naruto menggigit jari jempol hingga berdarah dan menuliskan nama masing-masing lalu memberi cap tangan pada bagian paling bawah.
"Cobalah." Perintah Jiraiya-ojiisan.
Aku membentuk segel tangan "Kuchiyose no Jutsu!" Seruku dan Naruto bersamaan lalu meletakan tangan di atas bebatuan dan terlihat sebuah pola sebelum asap putih keluar.
"Eh?" Aku terkejut ketika kurasakan tubuhku terangkat. Setelah asap menghilang, terlihat lah seekor katak berwarna hijau tosca dan memiliki dua pedang di tubuhnya yang sangat besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FantasíaTokyo no Shiroi senkō, siapa yang menyangka jika julukan tersebut dimiliki oleh gadis mungil nan cantik yang masih remaja? Yap, dia adalah Nioko. Ogayama Nioko. Berasal dari keluarga terpandang dalam 'dunia gelap'. Nioko yang baru saja menyelesaikan...