Babak Penyisihan!

807 95 1
                                    

Kami berkumpul dan berbaris karena Hokage ke-3 akan masuk dan membuka ujian terakhir.

Aku menatap sekeliling ku. Wah, ternyata banyak yang lulus.

Tak sengaja mataku bertatapan dengan Lee. Aku tersenyum dan melambai kecil. Kulihat mata Lee berubah menjadi api-api dengan wajah nya yang merona.

Aku tertawa kecil. Kemudian aku mengedarkan pandanganku dan melihat Hinata-chan yang memandangi Naruto. Aku tersenyum.

Hinata-chan benar-benar sangat menyukai Naruto. Pikirku.

Lalu aku menoleh kesebelah ku dan mendapati Akamaru yang seperti ketakutan.

"Akamaru-kun, daijobu ka?" Tanyaku khawatir. Kiba menoleh padaku dan hanya tertawa kecil menjawab Akamaru baik-baik saja. Namun sesaat kemudian Akamaru melompat ke arahku. Aku memeluk dan mengelusnya menenangkan.

"Daijobu Akamaru-kun. Aku ada disini." Ucapku menenangkan. Dan Akamaru perlahan menjadi tenang.

Tanpa kusadari Kiba menatapku lekat dengan wajah merona.

"Baumu sangat harum Kiena-chan. Aku suka." Tiba-tiba Kiba berkata seperti itu.

Aku tersenyum "Arigatou Kiba."

Aku menciumi diriku sendiri.

Padahal kami berada di hutan 5 hari. Tidak mungkin kan bauku harum?

Namun tak lama kemudian terdengar suara Hokage ke-3 yang menjelaskan arti dari ujian Chuunin secara bertele-tele namun intinya adalah menjadi pengganti sebagai peperangan antar Negara.

Kemudian Hokage ke-3 memanggil seseorang bernama Hayate selaku juri diujian nanti. Namun dilihat dari penampilan nya, sepertinya Hayate sedang sakit, karena wajahnya sangat pucat.

Apakah dia tidak apa-apa?

"Aku ingin kalian melakukan sesuatu -uhuk-uhuk sebelum ujian ketiga dimulai." Dan dia terbatuk.

Sampai memaksaan diri seperti itu?
Pikirku.

"Yaitu babak penyisihan, sebelum ujian ketiga dimulai." Sambungnya.

"Apa maksudmu babak penyisihan?!" Seru Shikamaru.

"Kali ini, mungkin karena ujian pertama dan ujian kedua mudah, terlalu banyak peserta yang tersisa. Sesuai peraturan ujian Chuunin, penyisihan akan diadakan untuk mengurangi jumlah peserta. Dan babak penyisihan ini adalah pengujian kekuatan individu." Jelas Hayate.

"Mustahil!" Seru Sakura-chan.

"Jika ada yang ingin keluar, silahkan angkat tangan." Ucap Hayate.

Kulihat Sakura-chan hendak mengangkat tangan, namun tiba-tiba Kabuto mengangkat tangan dan dia pun keluar dari ujian.

Aku menatapnya heran. Mengapa keluar setelah sejauh ini? Bukankah dia juga sudah 7 kali ikut ujian Chuunin?

Aneh sekali.

"Sasuke-kun, mundurlah dari penyisihan ini." Suara Sakura-chan yang berbisik didekatku membuat ku menoleh.

Tangan Sakura-chan yang akan terangkat dicegah oleh Sasuke.

"Eh? Mengapa Sakura-chan? Setelah sejauh ini?" Tanyaku bingung.

"Memar yang didapat Sasuke-kun membuatnya selalu kesakitan setiap saat. Bahkan sejak mendapat memar itu, Sasuke-kun berbeda." Sakura-chan menjawab.

"Diamlah." Ucap Sasuke.

"Aku mengerti! Tapi Sasuke-kun menahan rasa sakit sejak tadi bukan?" Sakura-chan tak mau kalah.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang