Desa dalam bahaya! Misi Baru Tingkat A!

868 111 1
                                    

Aku melompati pohon dengan kecepatan tinggi lalu terlihat lah Sasuke didepan. Dan kupercepat lagi hingga berada disamping nya.

"Kiena?! Mengapa ada disini?!" Seru Sasuke terkejut.

Aku menoleh dan tersenyum "Aku tidak akan membiarkanmu sendirian Sasuke."

"Tapi ini berbahaya! Pergilah!" Serunya lagi.

"Aku tidak lemah, Sasuke." Ucapku dengan tegas.

Sasuke menghela nafas  "Baiklah. Kau menang. Tapi kau harus berada di belakangku, mengerti?" Perintahnya.

Aku tersenyum senang "Baiklah! Arigatou Sasuke!"

Dan kulihat Sasuke memalingkan wajahnya. Aku mengerjap bingung. Dan kami pun melanjutkan pengejaran sampai terlihat lah Kankurou, Gaara dan Temari.

Sasuke melemparkan kunai nya namun mereka berhasil menghindar.

Temari berhenti dan berucap "Pergilah Kankurou! Bawa Gaara! Biar aku yang hadapi!" Dan Kankurou pun pergi membawa Gaara.

"Sasuke, pergilah. Aku akan melawannya."

"Tidak. Aku tidak akan biarkan itu." Sasuke bersikeras.

Aku memegang tangan nya dan tersenyum menenangkan "Sekarang bukan waktunya untuk berdebat. Pergilah sebelum kehilangan jejaknya. Aku akan menyusul mu dengan segera. Aku janji."

Kulihat Sasuke bimbang sesaat sebelum akhirnya tersenyum lalu menepuk pelan kepalaku "Baiklah. Akan kutunggu." Lalu melesat pergi.

"Tidak akan kubiarkan kau menang kali ini!" Seru Temari.

"Aku akan selesaikan dengan cepat, karena pasti tubuhmu juga belum pulih bukan?"

"Diamlah! Itu bukan urusanmu!" Serunya sangat kesal seraya menyiapkan kipas besarnya. "Ninpo Kamaitachi!" Dan terlihat lah angin topan bergerak mendekati ku.

Aku mengambil scythe ku, dengan cepat memutarnya dan berhasil membelah angin topan nya.

"Jutsmu tidak mempan padaku."

"Diam! Akan kukerahkan seluruh chakra ku untuk membunuh mu!" Serunya yang kemudian kulihat dia mulai menggerakan kipas nya lagi.

Dengan segera aku membuat kawarimi dan sesaat kemudian terdengar lah seruan nya "Ninpo Kamaitachi!"

Aku dengan cepat menghilang lalu muncul disebelahnya dan langsung kutendang kipas besarnya.

Dia terlihat sangat terkejut "Bagaimana bisa?!" Lalu pandangan nya mengarah ke kawarimi ku "Kawarimi. Sial!"

"Sudah kubilang, aku akan selesaikan ini dengan cepat." Aku mengangkat yinyang scythe ku dan memutarkan nya. Pantulan cahaya matahari yang menyinari scythe ku membuatnya terlihat sangat tajam.

Aku melihat Temari yang meneguk ludah.

Kulemparkan scythe ku ke atas "Ninpo: Hakai-sha no ken!" Dan terlihat lah sycthe ku yang bergerak memutar diudara dengan angin yang sangat tajam menyebar lebar.

Kutangkap sycthe ku lalu sedetik kemudian terlihatlah sekitar 50 pohon tumbang membuat hutan gundul dengan potongan yang sama rata.

Aku menepuk bahu Temari dan diapun pingsan karena sangat terkejut.

Aku baringkan Temari. Kuambil kipas besarnya lalu kutaruh disebelah nya "Maafkan aku Temari. Tapi aku harus menyusul mereka."

Dan kemudian aku pun pergi menyusul Sasuke. Diperjalanan, aku bertemu dengan Naruto dan Sakura-chan, juga satu anjing dengan ikat kepala Konoha.

"Kiena-chan!" Seru Sakura-chan dan Naruto.

"Ah Sakura-chan! Naruto!" Seruku.

"Mengapa Kiena-chan ada disini? Dimana Sasuke-kun?" Tanya Sakura-chan.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang