Janji yang Tak Dapat Ditepati.

837 100 2
                                    

Setelah misi dinyatakan gagal karena Sasuke yang tidak bisa dibawa kembali ke desa. Dan bahkan pergi ke tempat Orochimaru dengan keinginan nya sendiri.

Naruto dan Sakura terpuruk akan keadaan Kiena yang saat ini kritis. Keadaan Shikamaru hanya luka ringan, Naruto, Neji dan Kiba tidak terlalu parah, kemudian keadaan Chouji yang seharusnya saat ini juga mengalami masa kritis karena memakan pil merah pun berubah menjadi tidak terlalu parah dikarenakan pertolongan Kiena saat itu.

Didepan ruangan Unit Perawatan Intensif, terlihat Naruto, Sakura, Ino, Hinata, Shikamaru bahkan 3 Genin Sunagakure Temari, Kankurou dan Gaara sedang menunggu perkembangan kabar Kiena yang sudah beberapa jam berada di ruangan itu.

"Kiena-chan.. Semoga Kiena-chan tidak apa-apa.. Hiks.." Hinata menangis mendengar keadaan Kiena yang tertusuk didekat organ vital nya dan bahkan racun yang menyebar cepat.

"Kiena-chan pasti baik-baik saja Hinata. Kita semua tau jika Kiena-chan sangat kuat bukan?" Ucap Ino menenangkan Hinata.

"Kiena-chan! Hiks.. Kamu harus baik-baik saja! Hiks.." Tangis Sakura yang meski dirinya merasa kecewa karena Sasuke yang pergi, namun dia tidak ingin menambah kekecewaan nya jika Kiena sampai meninggalkan nya.

"Ternyata bunshin Kiena saat itu untuk menolong Chouji.. Juga menolong Neji disisa kekuatan terakhir nya.. Bahkan dia tidak memikirkan dirinya sendiri sedikitpun.. Dasar bodoh.." lirih Shikamaru yang menunduk dalam seraya menggerak-gerakan jarinya gelisah.

Gaara hanya berdiri diam, namun terlihat ke khawatiran yang sangat terpancar dari matanya 'Kiena..' batin nya dan ingatan akan senyum Kiena yang sangat manis serta cahaya yang mengelilingi Kiena bagaikan dewi berputar-putar dikepalanya.

Temari dan Kankurou yang melihat Gaara tidak biasanya seperti itupun saling melirik satu sama lain dan keduanya tersenyum 'Tsukiguni Kiena. Kurasa dia gadis yang sangat spesial.' batin keduanya.

CKLEK!

Suara pintu yang dibuka sontak membuat semua perhatian tertuju pada pintu itu.

"Huff~" Seraya menghela nafas, Tsunade keluar menatap semua orang yang diam menanti jawabannya.

"Tsukiguni Kiena sudah keluar dari masa kritis." Ucap Tsunade seraya tersenyum. Semua yang berada disitu pun ikut tersenyum dan bahkan menangis bahagia, seperti Hinata dan Sakura.

'Tsukiguni Kiena, dia memang berbeda. Bahkan Chouji yang seharusnya sangat kritis pun bisa berubah seperti itu. Namun dia masih harus banyak belajar. Kurasa aku harus mengajarinya lebih dalam.' batin Tsunade.

...

'Apa aku sudah mati? Rasanya sangat dingin. Tapi bagaimana dengan misiku menyelamatkan pahlawan? Apakah aku gagal?'

"Kiena-chan!!"

"Kiena!!"

"Kiena-chan!!"

'Siapa itu? Teriakan yang memanggil namaku? Siapa dia?! Siapa mereka?! Mengapa memanggilku..?'

Suaranya terdengar semakin keras, namun aku tidak bisa membuka mataku.

Dan terlihatlah sekelebat peristiwa.

'Ah? Ini.. Masa depan..??'

"KIENA-CHAN!! BERTAHANLAH!!"

'Suara itu lagi..'

"Kiena-chan!!"

"Kiena!!"

Aku mengikuti suara itu dan terbangun "Ukh.. hhh.."

"Kiena-chan?! Kamu sudah bangun!!" Pekik Naruto.

Aku mengedarkan pandangan 'Ah, aku dirumah sakit.'

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang