"Dia terlambat!" Naruto berkata seraya menoleh ke kanan dan ke kiri didekat pintu.
"Naruto! Duduklah!" Ucap Sakura jengah melihat tingkah Naruto.
"Kenapa hanya sensei tim kita yang terlambat? Tim lain sudah pergi dengan sensei mereka. Iruka-sensei bahkan juga sudah pergi!" Balas Naruto.
Sedangkan Kiena hanya berdiri bersandar pada papan tulis.
Naruto menoleh ke arah Kiena dan sebuah ide terlintas di benaknya.
Kemudian Naruto berjalan ke arah Kiena, mengambil sesuatu didekatnya lalu menggeser satu meja ke dekat pintu.
Kiena yang melihat itu pun tertawa kecil. Mengerti akan apa yang dilakukan Naruto.
Naruto menaiki meja dan menaruh penghapus papan tulis lalu mengganjalkan nya di pintu.
"Apa yang kau lakukan Naruto?" Tanya Sakura.
Naruto menyengir "Hehe akan kujahili dia karena datang terlambat!"
Sakura berkacak pinggang "Astaga. Kau yang bertanggung jawab Naruto!" 'Aku suka yang seperti ini!' batin Sakura tertawa jahat.
Sedangkan Sasuke mendengus meremehkan, "Seorang Jounin tak akan termakan jebakan lemah seperti itu."
"Itu benar! Kau bodoh sekali Naruto." Sakura menimpali.
Sedangkan Kiena hanya menggeleng.
Kemudian terlihat sebuah tangan yang akan menggeser pintu. Dan saat masuk selangkah, penghapus diatasnya jatuh tepat mengenai kepalanya.
Naruto tertawa terbahak-bahak, terdengar tawanya yang menggema satu ruangan "Hahaha! Dia kena!" Sambil menunjuk ke arah orang itu.
"Gomennasai sensei! Sudah kucoba hentikan namun Naruto tetap melakukan itu!" Sakura berkata seperti itu namun dalam hatinya berteriak puas 'Bagus!'.
Sedangkan Kiena menahan tawa sambil tetap meminta maaf. "Gomennasai sensei." Seraya menunduk hormat.
Sasuke melirik, 'Sungguh konyol. Benarkah dia seorang Jounin?' batin nya.
Sensei tersebut mengambil penghapus dan berkata "Bagaimana ya mengatakan nya. Kesan pertamaku terhadap kalian.." Terlihat berpikir sejenak sebelum melanjutkan "Aku benci kalian."
Dan suasana pun menjadi suram.
Kiena menggeleng kecil 'Sungguh kejam!' batin nya.
.
Kiena POV
Saat ini tim 7 berada di luar ruangan.
Aku duduk paling ujung kanan, dan disebelah kiriku adalah Sasuke.
"Baiklah, pertama, akan kuminta kalian memperkenalkan diri." Ucap sensei itu.
"Memperkenalkan diri?" Celetuk Sakura.
"Apa yang harus dikatakan?" Aku menimpali.
"Hal yang kau suka dan benci, cita-cita atau hobi. Hal seperti itu."
"Ano sa ano sa, sebelum itu, tolong beritau tentang Sensei!" Ucap Naruto.
"Aku? Namaku Hatake Kakashi. Aku tak ingin mengatakan hal yang kusuka dan benci."
"Hah?" Naruto dan Sakura bingung.
Sedangkan aku menggeleng dan tersenyum kecil 'Benar-benar seperti seseorang' batinku dan melirik Sasuke.
"Aku tak pernah memikirkan tentang cita-citaku. Untuk hobi, aku punya banyak." Lanjut Kakashi-sensei.
"Bukankah pada akhirnya kita hanya tau namanya saja?" Ucap Sakura kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FantasiaTokyo no Shiroi senkō, siapa yang menyangka jika julukan tersebut dimiliki oleh gadis mungil nan cantik yang masih remaja? Yap, dia adalah Nioko. Ogayama Nioko. Berasal dari keluarga terpandang dalam 'dunia gelap'. Nioko yang baru saja menyelesaikan...