Sudah berjam - jam berlalu namun Kakashi-sensei belum juga menampakan batang hidungnya.
Sasuke masih tetap berdiri menunggu. Sedangkan aku duduk diantara Sakura-chan dan Naruto yang saat ini tengah tertidur dengan menyenderkan kepalanya di bahuku.
Tak lama kemudian Naruto bangun dan terkejut.
"Eh Gomenne Kiena-chan! Tanpa sadar aku..!"
Aku hanya membalasnya dengan tersenyum, "Tidak masalah Naruto."
Sedangkan kulihat semburat merah muncul di pipi Naruto.
Kami bertiga pun berdiri, merenggangkan badan kami.
Tak lama kemudian terdengar sebuah suara "Yo, Ohayou!"
"Terlambat!" Teriak Naruto dan Sakura-chan bersamaan sambil menunjuk ke arah Kakashi-sensei.
"Yah, tadi ada kucing hitam yang melintas didepanku." Kata Kakashi-sensei.
Sedangkan yang lain hanya terdiam, aku menggeleng seraya tertawa kecil 'Benar-benar konyol. Namun juga lucu.' batinku
Kakashi-sensei berdehem dan berjalan ke arah sebuah kayu lalu meletakan jam.
"Baiklah, alarm dipasang pukul untuk pukul 12 siang. Tugas hari ini adalah mengambil lonceng ini dariku sebelum alarm berbunyi."
Terlihat 3 lonceng di tangan Kakashi-sensei.
"Yang gagal tak boleh makan siang, dan akan diikat disana." Tunjuk Kakashi-sensei kearah batang kayu.
"Dan aku akan makan siang tepat didepan nya. Lanjut Kakashi-sensei.
Terdengar suara perut berbunyi.
Sakura-chan dan Sasuke seketika memegangi perutnya, sedangkan Naruto berekspresi lucu.
'Aa jadi karena itulah Kakashi-sensei menyuruh untuk tidak sarapan.' batinku.
Aku yang menyadari sesuatu pun bertanya "Tapi tunggu sebentar sensei, mengapa hanya ada tiga lonceng?"
Kulihat Kakashi-sensei tersenyum "Karena hanya ada 3 lonceng, jadi satu orang akan diikat di batang kayu itu. Orang yang gagal akan didiskualifikasi dan kembali ke akademi."
Kami semua terkejut.
"Kembali ke akademi?!" Teriak Naruto dan Sakura-chan.
"Setidaknya satu orang yang gagal, atau bisa jadi kalian semua gagal." Ujar Kakashi-sensei.
"Dari 28 orang yang lulus, hanya 10 orang yang akan diakui sebagai Genin. 18 orang sisanya akan dikembalikan ke akademi. Dengan kata lain, latihan ini adalah ujian yang sangat sulit dengan tingkat kegagalan diatas 66%." Lanjut Kakashi-sensei.
Kami semua terkejut -lagi-.
"Apa?! Tidak mungkin!" Pekik Sakura-chan.
"Itu gila! Kami sudah berusaha sangat keras! Kalau begitu, kenapa ada ujian kelulusan?!" Teriak Naruto.
"Ujian itu, hanya untuk memilih mereka yang berpotensi menjadi Genin.
"Nani?!" Pekik Naruto.
"Yah seperti itulah. Aku yang akan menentukan kalian lulus atau gagal. Kalian diperbolehkan memakai senjata. Kalian tak bisa merebutnya kecuali menyerangku dengan niat membunuh."
"Tapi itu berbahaya sensei!" Pekik Sakura-chan.
Naruto mengangguk dan menimpali "Benar! Kakashi-sensei bahkan terkena jebakan penghapus!"
"Didunia ini, yang tak punya kemampuan cenderung banyak mengeluh. Abaikan saja pecundang itu." Ucap Kakashi-sensei menusuk.
Naruto terlihat kesal 'Pecundang..!' batin nya.
"Mulai saat kuberi tanda."
Namun Naruto yang kesal seketika mengambil kunai, dan menyerang Kakashi-sensei.
Aku dan Sakura-chan terpekik kaget.
Dengan mudahnya Kakashi-sensei dengan sebelah tangan menangkap tangan Naruto yang memegang kunai lalu diarahkan nya kebelakang kepala Naruto. Dan tangan satunya lagi memegangi kepala Naruto.
"Jangan terlalu gegabah, aku belum memberi tanda." Ujar Kakashi-sensei.
Kami bertiga melangkah mundur dan Kakashi-sensei melepaskan Naruto.
"Mustahil. Aku tak melihatnya bergerak." Lirih Sakura-chan disebelahku.
Aku mengangguk setuju.
'Ini seperti aku melawan diriku dengan kemampuan yang sama di kehidupan sebelumnya.' batinku.
'Jadi, inilah kemampuan seorang Jounin.' batin Sasuke
Kakashi-sensei berucap "Tapi tak masalah, setidaknya kau menyerang dengan niat membunuh. Kurasa aku mulai menyukai kalian."
"Kita akan mulai!"
"Bersiap.." Kami berempat memasang kuda-kuda.
"..Mulai!" Dan kami bertiga pun melompat sembunyi. Kecuali Naruto yang terdiam ditempat.
Aku yang saat ini sedang bersembunyi di balik pohon mengawasi semuanya.
Kulihat Sasuke yang bersembunyi di antara pohon, dan Sakura-chan yang terlungkup dibawah semak.
"Baiklah, ayo bertanding dengan jujur dan adil!" Teriak Naruto.
Aku yang mendengar itu menggeleng 'Dasar Naruto.' batinku.
Terdengar suara Kakashi-sensei "Hei, kau ini aneh ya."
"Yang aneh itu gaya rambutmu, Kakashi-sensei!" Jawab Naruto yang langsung berlari maju.
Sedangkan Kakashi-sensei merogoh tas kecil nya seperti ingin mengambil sesuatu.
Naruto yang berlari seketika kembali melangkah mundur dan berhenti.
Kakashi-sensei mengeluarkan isinya yang ternyata adalah sebuah buku.
"Kenapa berhenti menyerangku? Jika hanya melawan kalian, tak masalah aku membaca buku atau tidak."
Naruto mengepalkan tangan nya "Akan kuhajar kau!" Dan maju ke arah Kakashi-sensei. Naruto menyerang Kakashi-sensei namun dengan mudahnya dihindari oleh Kakashi-sensei.
Kemudian tiba-tiba Kakashi-sensei menghilang dan berada dibelakang Naruto, berjongkok seraya tangan nya seperti membentuk suatu justu.
"Naruto cepat menghindar! Kau bisa mati!" Teriak Sakura.
"Terlambat!" Ucap Kakashi-sensei sambil mengarahkan tangan nya ke pantat Naruto, menusuk dan melemparnya ke atas dan Naruto terbang sebelum jatuh tercebur ke sungai.
Aku yang melihat itu meringis 'Pasti itu sakit.' batinku.
Kulihat Sasuke seperti ingin mengambil sesuatu, namun tiba-tiba dua shuriken terbang ke arah Kakashi-sensei yang saat ini sudah membaca buku itu lagi. Tanpa menoleh, Kakashi-sensei menangkap dua shuriken tadi dengan dua jari tangan nya.
Kemudian kulihat Naruto membuat kage bunshin dan menyerang Kakashi-sensei. Satu bunshin nya menyelinap lalu memeluk Kakashi-sensei dari belakang. Bunshin yang lain memegangi kedua kaki Kakashi-sensei.
"Terimalah pukulanku!" Teriak Naruto kemudian memukul. Namun ternyata yang terkena pukulan nya adalah Naruto yang lain.
"Kau.. Kau pasti Kakashi-sensei bukan?! Kakashi-sensei yang menyamar!" Lalu bunshin Naruto saling menyerang.
Naruto menghilangkan jutsu nya dan seperti ingin mengambil sesuatu didekat pohon. Namun ternyata itu adalah jebakan. Kaki Naruto terikat tali dan tubuhnya tergantung.
Aku menghela nafas. Astaga. Kupikir tadi Naruto akan berhasil.
Kakashi-sensei keluar dan mengambil lonceng itu lalu menyeramahi Naruto.
Tiba-tiba kulihat Sasuke melempar kan beberapa shuriken dan mengenai Kakashi-sensei. Darah terlihat dari tubuhnya yang terlempar.
Aku dan Sakura-chan terpekik kaget.
Sedangkan Naruto berteriak heboh "Mustahil! Dasar Sasuke bodoh! Kau berlebihan!."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
ФэнтезиTokyo no Shiroi senkō, siapa yang menyangka jika julukan tersebut dimiliki oleh gadis mungil nan cantik yang masih remaja? Yap, dia adalah Nioko. Ogayama Nioko. Berasal dari keluarga terpandang dalam 'dunia gelap'. Nioko yang baru saja menyelesaikan...