Babak Penyisihan - 5

836 105 0
                                    

Pertarungan pun dilanjutkan. Papan di atas sedang mengacak nama dan tak lama kemudian muncul lah Rock Lee vs Gaara.

"Ah! Lee-san!" Pekik Sakura-chan.

Aku menoleh ke arah Lee "Berjuanglah Lee." ucapku seraya tersenyum.

"Baiklah Kiena-chan!" Serunya dengan wajah merona dan mata yang berapi-api lalu ia pun melompat ke bawah.

Pertarungan pun dimulai dengan Lee yang menyerang Gaara dengan tendangan dan pukulan, namun itu belum bisa melumpuhkan pertahanan pasir Gaara.

Hingga akhirnya Lee berhenti dan membuka penutup kaki yang ternyata didalam nya ada sebuah pemberat. Namun pemberat itu bukan pemberat biasa karena pada saat pemberat itu dijatuhkan, terjadi guncangan di seluruh arena, bahkan terasa sampai ke lantai atas.

Aku mengerjapkan mata.

Astaga. Saat memakai pemberat saja kecepatan Lee sudah termasuk sangat cepat. Bagaimana jika pemberat itu dilepas?

Dan benar saja, sesaat setelah pemberat itu dilepas, Lee menyerang Gaara beberapa kali hingga akhirnya Lee dapat menembus pertahanan pasir Gaara dan menendang kepala Gaara. Lee menyerang lagi dengan memukul Gaara hingga Gaara terlempar.

"Hebat! Pukulan telak!" Seru Sakura-chan.

"Mataku bahkan tak bisa mengikuti pergerakan nya." Ucap Chouji.

Aku mengangguk menyetujui.

Ah, apakah aku harus berlatih dengan Guy-sensei dan Lee?

Kemudian kulihat Gaara yang berdiri. Namun dengan ekspresi yang mengerikan.

Kemudian Lee menyerangnya lagi dengan menendang ke atas secara beruntun. Namun gerakan Lee terhenti sesaat karena rasa sakit yang dialami oleh Lee. Kemudian Lee mengikat lalu memeluk Gaara dan memutar-mutarkan tubuh nya jatuh bersama Gaara. Yang ternyata itu hanyalah pasir Gaara.

Gaara muncul dibelakang Lee, dengan ekspresi wajah yang sangat mengerikan melebihi tadi. Sesaat kemudian aku seperti melihat aura yang sangat amat pekat dari tubuh Gaara. Lalu terlihat lah monster dalam pekatnya kegelapan, menyeringai seperti haus darah. Dan tiba-tiba monster itu menatapku, menggeram mengerikan, lalu tersenyum, sangat menyeramkan. Sekelebat peristiwa juga terlintas di kepalaku dengan cepat.

Seketika itu juga kepalaku sangat pusing, dan dadaku terasa sangat amat sakit. Aku jatuh terduduk sambil memegangi dadaku.

"Uhukk!" Aku terbatuk dan mengeluarkan darah.

"Kiena-chan? Kiena-chan?!" Panggil Sakura-chan disebelahku.

"Ada apa? Kiena-chan?!" Seru Naruto panik.

"Kiena!" Seru Kakashi-sensei yang memegang bahu ku.

Aku terengah-engah, menahan sakit di kepala dan dada sekaligus. Sebelah tangan ku mencengkram dadaku dan sebelah lagi menjambak rambutku untuk setidaknya bisa mengurangi sakitnya.

"Kiena-chan!" Seru Sakura-chan dan Naruto panik.

Kurasakan Kakashi-sensei yang menyenderkan kepalaku di dadanya.

Air mataku lolos begitu saja.

"Ugh.. sensei.." aku berusaha berbicara. "Lee.. Bahaya. Gaara.. uhuk! Monster.. Hilang.. Kendali.. uhuk! uhuk!" Aku terbatuk lagi dan darah keluar dari mulutku.

"Apa maksudnya?" Suara Sakura-chan terdengar.

Sial. Ini bahkan jauh lebih sakit dari saat aku melihat Kyuubi. Penderitaan itu.. Rasa sakit itu..

Aku ingin menyelamatkan nya.

Mataku mulai memburam. Kurasakan badanku yang terangkat dengan seruan-seruan yang memanggil namaku sebelum kegelapan menyelimutiku.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang