Keesokan harinya. Para peserta yang lulus ujian tahap pertama sudah berkumpul didepan sebuah hutan yang sangat mengerikan.
Tak lama kemudian Anko datang dan berkata bahwa hutan ini adalah hutan kematian. Naruto yang mendengar itupun seperti mengejek dengan menggoyang-goyang kan tubuhnya.
Sesaat kemudian sebuah kunai melesat ke arah Naruto. Kiena yang menyadari itupun melemparkan jarum nya dan mengenai kunai tadi sehingga kunai itu terjatuh. Namun Kiena sedikit terlambat karena kunai tadi menggores pipi Naruto.
"Ho, gadis kecil yang menarik." Anko sudah berada di belakang Kiena dan mengancam. Kiena tetap tenang, suara lembutnya berkata tajam "Maaf sensei. Aku tidak akan membiarkan teman ku terluka. Akan kubalas orang yang melukai temanku." Suasana hening karena semua mata tertuju pada Anko dan Kiena. Anko pun tersenyum dan kembali ke tempatnya semula.
"Baiklah. Sebelum mulai ujian kedua, kalian harus menandatangani formulir persetujuan ini. Karena mungkin saja kalian keluar dalam keadaan tewas." Lalu Anko membagikan kertas itu.
Anko menjelaskan tentang hutan kematian ini dimana terdapat menara di tengah hutan yang berjarak 10 kilometer dari gerbang. Dan para peserta harus berjuang dan bertahan hidup sambil memperebutkan gulungan surga dan bumi. Peserta lolos apabila berada di menara dengan membawa 2 gulungan.
"Apabila tidak ada pertanyaan, silahkan tukarkan formulir ini untuk mendapatkan gulungan."
Naruto, Sakura, Sasuke dan Kiena pun pergi untuk menukarkan formulir dan mereka pun mendapat gulungan yang dipegang oleh Naruto. Dan setelah itu merekapun pergi ke gerbang sesuai dengan nomor yang sudah diberi.
Tak lama kemudian mereka pun masuk dengan semangat.
.
20 menit berlalu.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang.
Sontak Sakura, Sasuke, Naruto dan Kiena menghentikan langkah dan menoleh kebelakang.
"Apa itu tadi suara teriakan manusia?" Sakura sedikit bergetar.
"Aku jadi agak gugup." Celetuk Sakura lagi.
Kiena mendekati Sakura dan menggenggam tangan nya "Tidak apa Sakura-chan."
"Benar! Itu bukan apa-apa Sakura-chan! Tenanglah!" Naruto menimpali.
"Omong-omong, Kiena-chan. Senjatamu itu sangat keren-ttebayo! Kiena-chan juga menjadi terlihat keren karena dua senjata dibelakang itu!" Seru Naruto heboh.
Kiena tertawa kecil "Arigatou Naruto. Naruto juga keren. Kau bisa memegang nya jika ingin." Kiena hendak mengambil yinyang scythe yang sekarang Kiena taruh di punggung nya namun Naruto menyela.
"Tunggu dulu Kiena-chan! Aku ingin buang air kecil." Naruto berkata seraya berbalik ke pohon.
Sakura memukul kepala Naruto dan berteriak "DASAR BODOH! APA YANG KAU LAKUKAN DIDEPAN GADIS?! PERGI KE SEMAK!"
Kiena menggelengkan kepala dan Sasuke memejamkan mata, lelah dengan sifat bodoh Naruto.
Tak lama kemudian Naruto keluar dari balik semak "Ah! Lega sekali!"
Kiena memicingkan mata dan tanpa sepatah katapun menghilang lalu muncul dibelakang Naruto dan menendang nya keras.
Membuat Naruto terpental dan menabrak pohon.
"Kiena-chan?! Apa yang kau lakukan?!" Seru Sakura terkejut.
"Kenapa menyerang--" belum sempat Naruto menyelesaikan kata-kata nya, Kiena sudah menyerang nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FantasyTokyo no Shiroi senkō, siapa yang menyangka jika julukan tersebut dimiliki oleh gadis mungil nan cantik yang masih remaja? Yap, dia adalah Nioko. Ogayama Nioko. Berasal dari keluarga terpandang dalam 'dunia gelap'. Nioko yang baru saja menyelesaikan...