Keraguan Kiena

990 107 8
                                    

Hari berhari telah berlalu. Dan selama itu pula aku terus berlatih tanpa kenal lelah.

Seperti saat ini, di tengah hutan seorang diri, aku berdiri terengah dengan kedua telapak tangan yang penuh luka.

Dihadapan ku, terlihat pohon-pohon yang hangus mengering, seakan kandungan air dalam pohon itu menguap. Namun saat menoleh ke belakang, terlihat banyak jarum es yang tertancap di beberapa batang pohon. Dan beberapa pohon tumbang karena terkena pukulan dan tendangan ku

"Sekali lagi." Ucapku seraya kuangkat kedua tanganku, memperlihatkan bola-bola api ungu yang mengelilingi tubuh ku.

Aku menjulurkan tangan ku bergantian sebanyak 10 kali pada pohon yang berbeda-beda. Dan satu persatu pohon itu terkena bola-bola api ungu ku yang dengan langsung menghanguskan pohon tersebut.

Aku jatuh terduduk lalu membaringkan tubuh lelah.

Kini, aku sudah menguasai elemen api, elemen air, elemen tanah dan elemen angin. Chakra yang sangat unik ditubuh ku merespon positif setiap elemen yang aku digunakan.

Dimana jarum-jarum es nya merupakan penggabungan antara air dan angin. Lalu yang barusan kulakukan adalah elemen hangus dimana penggabungan antara api dan angin.

Seperti nya jika aku terus berlatih, aku dapat menguasai elemen uap, yang mana adalah penggabungan antara api dan air. Atau bahkan dapat menguasai Kekkei-Tota.

Dan jangan lupakan juga bahwa aku dapat memanipulasi kertas. Kertas-kertas ku sangat tahan air dan dapat berubah bentuk sesuai dengan keinginan. Seperti saat melawan Kisame dan Temari.

Kertas-kertas ku berkumpul menjadi bentuk cakram tajam juga katana yang tak kalah tajam dan kuat dari katana asli, dengan warna yang juga dapat berubah menjadi warna katana pada umumnya atau warna lain nya dan bahkan transparan.

Juga kertas-kertas ku dapat digunakan sebagai mata-mata dan pengantar pesan. Seperti pada ujian Chuunin tahap pertama dulu.

Bukan tanpa alasan aku berlatih sangat keras seperti ini.

Sejak saat Itachi datang ke Konoha waktu itu, aku menjadi ragu.

Tentu saja aku ingat dengan sangat jelas tujuan diriku diberikan kesempatan dan bereinkarnasi didunia ini adalah untuk menyelamatkan pahlawan.

Dulu, aku menganggap jika Naruto lah sang pahlawan yang dimaksudkan. Namun ketika Itachi datang ke Konoha, dan melihat peristiwa kelam itu, akupun menjadi ragu. Apakah pahlawan yang dimaksud adalah Itachi?

Tapi mengapa Itachi masuk dalam organisasi jahat? Apakah untuk mengawasi pergerakan organisasi tersebut? Atau.. mungkin saja untuk mengawasi Sasuke dari balik bayang-bayang. Jika benar seperti itu, maka aku tidak habis pikir, bagaimana bisa ada manusia yang sangat tegar seperti Itachi?

Setiap mengingat hal itu, membuat air mata ku mengalir, seperti sekarang. Betapa kuatnya Itachi menanggung beban yang sangat amat berat itu sendirian. Dan betapa jahat juga kelam nya peristiwa di balik pembantaian itu.

"Hah.." aku menghela nafas lelah. Namun jika benar pahlawan nya adalah Itachi, bagaimana aku harus menjaga nya? Satu-satunya cara adalah dengan mengikuti nya masuk ke organisasi itu bukan?

Tetapi jika masuk, bukankah aku akan menjadi ninja buronan seluruh dunia? Juga yang pastinya akan dibenci oleh teman-teman bahkan keluargaku sendiri.

Memikirkan semua itu membuat kepala ku menjadi pusing. Hingga tak lama kemudian akupun tertidur.

.

Aku terbangun dan langsung terduduk siaga ketika kurasakan pergerakan disebelah ku, yang adalah salah besar karena membuat kepalaku sakit.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang