Ch 1.

345 17 9
                                    

Pagi-pagi buta, di kediaman rumah Min, seorang kakak tertua bernama Min YoonGi tengah bertengkar dengan Ayahnya. Ia tidak setuju jika adik perempuan satu-satunya harus di nikahkan untuk melunasi hutang Ayahnya.

"Appa!! Aku tidak terima kalau Yoon Hee harus menikah dengan pria itu!" YoonGi memandang tajam ke arah Ayahnya, matanya penuh dengan keputusasaan dan kemarahan. 

Dia tahu bahwa menikahkan adiknya hanya akan memperburuk keadaan, dan dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

"YoonGi-ya, kamu tahu betapa sulitnya keadaan ini?" kata Ayah YoonGi dengan wajah penuh kekhawatiran. "Kita benar-benar terjebak dalam hutang yang sangat besar, dan ini adalah satu-satunya jalan keluar yang di tawarkan oleh Tuan Jeon."

Tuan Min adalah seorang pengusaha yang memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan manufaktur. 

Namun, bisnisnya mengalami kesulitan besar akibat berbagai masalah krisis ekonomi yang melanda Korea. Hutang-hutang besar yang di ambil pada keluarga Jeon kian menumpuk, bisnisnya juga di rebut orang lain, dan Tuan Min merasa tidak punya pilihan lain selain menikahkan putrinya, Yoon Hee, dengan Jeon Jungkook, putra satu-satunya Tuan Jeon.

Tuan Jeon sendiri merupakan sahabat dari Tuan Min, mereka merupakan rekan bisnis dengan reputasi yang sangat baik di Korea. Tuan Jeon tidak tega jika harus mengambil alih perusahaan dan semua harta milik sahabatnya itu. Akhirnya, ia pun menawarkan untuk membantu melunasi hutang tersebut melalui perjodohan.

YoonGi menggigit bibirnya dengan frustasi. "Tapi Appa, kita bisa mencari jalan lain. Kita bisa bekerja keras, menjual aset kita, atau mencari bantuan dari teman-teman dan keluarga. Aku juga sudah memberikan semua uangku untuk membantu perusahaan. Sebesar itukah hutang kita sampai harus mengorbankan Yoon Hee?!! Aku tidak ingin melihatnya hidup dalam pernikahan yang tidak diinginkannya!!" YoonGi sampai menggebrak meja karena merasa geram.

Yoon Hee, adalah adik perempuannya yang sangat ia sayangi. Orang yang selalu ada di sisihnya dan memberinya dukungan untuk melakukan apapun. Seorang adik yang manja, kekanak-kanakan, dan selalu hidup tanpa beban.

YoonGi tidak bisa membayangkan betapa sulitnya kehidupan adiknya jika dia terpaksa menikahi pria yang tidak dia cintai.

Masalah perjodohan dengan anak tuan Hwang tempo lalu saja, sudah membuat Yoon Hee menangis setiap harinya karena ia tidak mencintai pria tersebut.

"Appa tahu kau khawatir pada Yoon Hee, tapi tenanglah... Jungkook itu anak yang baik. Pagi ini kita akan ke rumah Tuan Jeon untuk menyetujui perjodohan ini." Jelas Ayah YoonGi mencoba untuk menenangkan emosi putranya itu.

"Halaaah, omong kosong!! Appa, aku kenal dengan Jungkook, dia itu brengsek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halaaah, omong kosong!! Appa, aku kenal dengan Jungkook, dia itu brengsek. Kelihatannya saja baik. Pokoknya aku tidak terima Yoon Hee harus menikah dengannya. Aku lebih memilih perusahaan bangkrut dari pada harus melihat Yoon Hee dengan pria itu." YoonGi masih mengoceh kesal, menentang perjodohan adiknya.

Sementara itu, di dalam kamar, Yoon Hee merasakan dilema. Ia tahu bahwa keluarganya berada dalam masalah keuangan yang serius. Ayahnya sering kali berkutat di ruang kerjanya sampai tengah malam karena sibuk memikirkan hutang perusahaan yang semakin menumpuk. Dan pernikahan ini mungkin satu-satunya cara untuk melunasi hutang-hutang itu. 

Sudah beberapa hari belakangan ini juga, Ayah dan kakaknya terus berdebat karena masalah perjodohan ini.

YoonGi bahkan sampai melelang semua koleksi komik dan parfumnya, menjual gitar kesayangannya, sampai menyerahkan semua keuangannya pada Ayahnya agar ia tidak di jodohkan dengan Jungkook.

Namun, sayangnya, hutang yang di miliki pada keluarga Jeon sangat amat besar, menyerahkan perusahaan sebenarnya bisa menjadi solusi yang baik. Hanya saja, karena hubungan persahabatan Tuan Jeon dengan Ayahnya, di usulkannyalah perjodohan sebagai solusi.

Yoon Hee, dia juga ingin memiliki kendali atas hidupnya sendiri dan menikahi seseorang yang dia cintai. Tapi kali ini, ia mencoba untuk meredam egonya dan mencoba untuk menerima kenyataan yang harus ia hadapi.

Setelah matahari sudah menyapa, Yoon Hee yang sudah bersiap, keluar dari kamarnya untuk ikut sarapan bersama Ayah dan kakaknya.

Terlihat raut wajah YoonGi yang muram usai berdebat dengan Ayahnya. Kemudian ia terkejut melihat adiknya sudah bersiap dan berias untuk ikut pergi ke rumah Tuan Jeon.

"Oppa, jangan menatapku begitu.." Ucap Yoon Hee yang risih karena terus di perhatikan oleh YoonGi.

"Kau yakin tak apa-apa dengan perjodohan kali ini?" Tanya YoonGi ingin memastikan bahwa adiknya tidak merasa tertekan dengan kondisi keluarga.

"Ne, Oppa.. Yang penting, hutang keluarga lunas dulu." Jawab Yoon Hee dengan santainya namun hal tersebut malah semakin membuat YoonGi stress.

"Aish... Shibal..." Rutuk YoonGi di dalam hatinya. Ia merasa kecewa juga dengan dirinya yang tak mampu menyelamatkan perusahaan dari hantaman krisis ekonomi yang melanda.

Krisis ekonomi yang sebenarnya sengaja di ciptakan dan di mainkan oleh para pemegang kekuasaan tertinggi di dunia, dengan tujuan untuk mereset tatanan dunia sekitar setiap sepuluh tahun sekali.

I*F, *N, W*F, W*O dan beberapa lembaga dunia lainnya terlibat di dalamnya. Mungkin sudah tidak asing di telinga kita ketika mendengar deretan nama seperti R**hsc***d atau Ro**e**l*er.

Ya, mereka dan jajaran yang terlibat sering kali di kenal dengan sebutan, kaum elite global. Dan yang mereka kacaukan, bukan hanya dari segi ekonomi saja, tapi dalam segala aspek kehidupan. Percaya atau tidak, memang itulah yang terjadi. Sistem kendali dunia, ada di tangan mereka.

🕐 🕑 🕒 🕓 🕔 🕕 🕖 🕗 🕘 🕙 🕚 🕛 🕜 🕝 🕞 🕟 🕠 🕡 🕢 🕣 🕤 🕥 🕦 🕧

Usai sarapan, Tuan Min segera membawa kedua anaknya untuk bertemu dengan keluarga Jeon.

Di sepanjang jalan, YoonGi memasang raut wajah yang seperti sayur asam. Ia benar-benar benci harus melihat adik tersayangnya terpaksa di jual kepada keluarga Jeon demi melunasi hutang keluarga.

"Yoon Hee-ya.... Appa minta maaf ya, karena sejak Eomma mu meninggal, Appa selalu saja membuatmu kecewa..." Keluh Ayahnya sambil menepuk punggung tangan Yoon Hee dengan lembut.

"Appa, sudahlah, jangan minta maaf terus. Nanti aku menangis..." Balas Yoon Hee cemberut lalu ia melempar tatapannya keluar jendela.

Yoon Hee merasa sedih setiap kali melihat raut wajah Ayahnya yang semakin menua dan sering minta maaf padanya.

Ayahnya merasa ia tidak bisa membahagiakan Yoon Hee sejak kematian Ibunya karena sakit. Padahal, selama ini, Yoon Hee masih baik-baik saja karena YoonGi yang terus menemaninya dan membantunya untuk melewati masa duka karena kehilangan sang Ibu tercinta.

Chasing Love In Shadow - Fanfiction | Jungkook x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang