Selama perjalanan kembali ke rumah sakit, Jungkook sibuk menghubungi YoonGi untuk memberi kabar ancaman, namun teleponnya sama sekali tidak di jawab.
Di rumah sakit, Yoon Hee tengah tertidur pulas usai meminum obat. Sementara itu, YoonGi tertidur di sofa, ia merasa lelah usai melakukan penerbangan dari Korea ke Estonia. Jadi sudah dapat di pastikan, ponselnya berada dalam mode pesawat.
Hanya Tae Hyung saja yang masih terjaga, ia duduk sambil mengerjakan pekerjaannya dari jarak jauh dengan laptopnya.
Sayangnya, Jungkook tidak memiliki nomor ponsel Tae Hyung. Sehingga ia tidak bisa memberikan informasi mengenai So Hee.Setibanya So Hee di rumah sakit, ia langsung menghilang entah kemana. Dan Jungkook, ia repot sendiri dengan koper dan tasnya. Ia segera menitipkannya pada receptionist rumah sakit lalu ia berlari ke ruang rawat Yoon Hee.
Ia memasuki ruangan dengan raut wajah yang cukup khawatir dan ia melihat YoonGi bersama Tae Hyung tengah sibuk melindungi Yoon Hee dari beberapa orang yang terlihat hendak membawa Yoon Hee pergi.
Dengan sigap Jungkook juga ikut menghabisi beberapa orang bayaran So Hee tersebut lalu membuat laporan pada pihak rumah sakit untuk memperketat keamanan di sekitar.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Yoon Hee pada Jungkook yang baru saja kembali ke ruang rawatnya, ia hanya mengangguk dan mendengus kesal karena masalah yang terjadi.
"Ya, Yoon Hee-ya... Si kunyuk itu jago beladiri, untuk apa kau tanyai? Oppamu ini kena pukul loh, kok tidak di tanya?" Celoteh YoonGi sambil menunjuk ke arah pipinya dan ia hanya mendapatkan tatapan kesal dari Yoon Hee.
"Wanita itu sudah gila ya? Kenapa dia jadi mengincar Yoon Hee?" Oceh Tae Hyung kesal dan semakin ingin memberi pelajaran pada So Hee.
Diam-diam, Tae Hyung menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk mencari So Hee dan melakukan sesuatu pada perusahaan Ayahnya dari dalam. Ia merasa apa yang So Hee lakukan sudah sangat keterlaluan.
"Dia mengincar ini..." Yoon Hee mengeluarkan sebuah flashdisk dari dalam tasnya dan ia berikan pada Jungkook.
"Apa ini?" Tanya Jungkook kebingungan, begitu juga dengan YoonGi dan juga Tae Hyung.
"Kalian ingat kan waktu aku meminta kalian mengumpulkan data tentang So Hee? Aku menyusun semuanya di dalam situ. Ada bukti-bukti tentang rencana So Hee yang ingin menguasai perusahaanmu juga, Jungkook-ah. Semua bukti kejahatannya aku taruh di situ..." Jelas Yoon Hee sambil tertawa kecil.
"Ya, kenapa melakukan hal berbahaya seperti itu? Kau tahu kan dia itu wanita gila? Katakan saja padaku, biar aku yang mengurusnya." Ucap Tae Hyung yang sudah sangat khawatir dengan keselamatan Yoon Hee.
"Itu tugas terakhirku dari Appa Jeon..." Jawab Yoon Hee sambil melihat ke arah Jungkook.
"Ah, di situ juga ada salinan kontrak kerjasama dengan perusahaan WWH. File aslinya ada di dalam brankasmu. Lalu ada rencana bisnis perusahaan untuk beberapa tahun mendatang, proyek-proyek terbaru dan dokumen penting lainnya. Appa memintaku menyimpannya karena takut So Hee mencurinya darimu dan mengubah isinya." Jelas Yoon Hee lagi membuat Jungkook menghela nafas panjang.
Setelah itu, Jungkook pun menyimpan flashdisk tersebut. Jungkook masih tak habis pikir dengan serangkaian kejadian yang di lakukan So Hee terhadapnya dan juga Yoon Hee.
Tak lama kemudian, Tuan Jeon menghubungi Jungkook untuk menanyakan kabar Yoon Hee dan ia pun menjelaskan semua yang terjadi di Estonia.
Tuan Jeon sempat mendapatkan serangan serupa di Seoul. Ia pun menjadi sangat khawatir dengan keadaan Yoon Hee, ia menyuruh Jungkook untuk segera membawanya kembali ke Seoul sebelum terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
"Benar yang mertuamu katakan, sebaiknya kau berobat saja di Seoul.. Keadaannya sudah begini, kalau kau di sini, Tae Hyung pun akan sulit untuk melindungimu.." Celoteh YoonGi pada Yoon Hee yang membuat Jungkook sempat memberikan lirikan kesal.
"Haaah, menyebalkan sekali... Ya Kim Tae Hyung, ini semua gara-gara kau..." Oceh Yoon Hee sedikit cemberut.
Tae Hyung langsung melongo kebingungan. "Heey, kenapa jadi aku yang di salahkan?" Tanyanya sambil berpikir akan kesalahannya.
YoonGi malah mengangguk setuju dan ikut menyalahkan Tae Hyung atas semua yang terjadi.
"Kalau kau tidak pergi tanpa kabar, aku tidak mungkin menikah dengan es batu itu dan aku tidak akan mendapatkan serangkaian masalah seperti ini. Rasanya aku ketiban sial sejak masuk keluarga Jeon." Jelas Yoon Hee blak-blakan.
Tae Hyung langsung terdiam, ia merasa bersalah. Sementara itu, usai menutup teleponnya, Jungkook menghampiri Yoon Hee dan menatapnya serius.
"Aku juga merasa ketiban sial sejak menikah denganmu, ada saja masalah yang terjadi. Tapi kalau tidak menikah denganmu, aku tidak akan tahu akan So Hee yang sebenarnya. Jadi yah, maaf, kalau kau jadi terseret dalam masalah ini." Ucap Jungkook yang sedikit lembut, tidak dingin dan ketus seperti biasanya.
"Hah, akhirnya matamu yang buta itu dapat melihat. Dulu saja, wanita itu kau bela mati-matian..." Yoon Hee memutar matanya dengan kesal.
Jungkook juga langsung terdiam karena merasa bersalah pada Yoon Hee.
"Yah... Maaf..." Ucap Jungkook sedikit canggung.
Di samping Yoon Hee, YoonGi sudah ingin muntah mendengar ucapan Jungkook yang terdengar sedikit menjijikan. Tidak biasanya ia mendengar permintaan maaf dari pria berhati dingin yang memperlakukan adiknya dengan tidak baik itu.
Selang beberapa menit kemudian, tim medis datang untuk memeriksa keadaan Yoon Hee. Mereka mengatakan bahwa Yoon Hee sudah boleh pulang esok siang.
Tidak ada yang menyadari, dalam barisan tim medis ada So Hee yang tengah menyamar menjadi staff perawat.
Dengan hati-hati, So Hee bergerak di sekitar ruangan Yoon Hee, berusaha mencari kesempatan untuk mengganti obat tersebut tanpa ada yang curiga. Ia memastikan bahwa tidak ada yang memperhatikannya. Ia mengganti obat yang harus di minum oleh Yoon Hee, dosisnya juga di naikkan olehnya.
Tidak ada yang curiga ataupun sadar dengan keberadaan So Hee yang menyamar di antara tim medis karena mereka sibuk memperhatikan keadaan Yoon Hee.
Usai makan malam, YoonGi dan Tae Hyung sudah sibuk mengurus Yoon Hee untuk segera beristirahat dan minum obat.
Jungkook juga sibuk berbicara dengan Ayahnya via telepon... Ia mendapatkan kabar bahwa saham perusahaan Tuan Han mengalami penurunan drastis dan sedang terjadi kegaduhan dalam jajaran komisaris perusahaan.
Ya, hal tersebut dilakukan oleh Tae Hyung. Ia mempekerjakan beberapa karyawan Tuan Han untuk membelot pada perusahaan, agar mereka membocorkan informasi penting tentang perusahaan yang selama ini ternyata menjalani politik kantor yang kotor dan banyak memanipulasi transaksi keuangan serta pasar saham.
Ini barulah permulaan, pembalasan yang akan di lakukan oleh Tae Hyung cukup mengerikan apabila So Hee sampai berani mencelakai Yoon Hee lagi.
Setelah berbicara cukup lama dengan Ayahnya, Jungkook kembali ke ruang rawat dan ia segera menghampiri Yoon Hee yang hendak minum obat.
Ketegangan melanda ruangan ketika Jungkook dengan cepat menyadari perbedaan pada obat yang hendak diberikan pada Yoon Hee. Sorot matanya penuh kekhawatiran saat ia mengamati secara teliti obat-obatan tersebut.
"Ya, Ya! Jangan di minum!" Ucap Jungkook sambil mengambil obat yang hendak di minum Yoon Hee.
Sejak semalam Jungkook menjaga Yoon Hee, ia sudah hapal dengan obat-obatan yang harus di minum oleh Yoon Hee. Ia mengambil semua obat tersebut dan matanya terlihat cemas.
"Kenapa?" Tanya Yoon Hee kebingungan sementara itu YoonGi dan Tae Hyung ikut memperhatikan obat yang di ambil Jungkook.
"Obat-obat ini berbeda dari yang mereka berikan kemarin.. Apa sudah ada yang kau minum tadi?!" Tanya Jungkook cemas sementara itu Yoon Hee menatapnya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Love In Shadow - Fanfiction | Jungkook x Readers
FanficBisnis adalah bisnis. Salah satu dunia yang cukup keras dan tanpa ampun. Tempat persahabatan dan hubungan pribadi sering kali menjadi taruhannya. Tuan Min dan Tuan Jeon, dua sahabat lama yang berbagi banyak kenangan, menemukan persahabatan mereka ha...