Namun apes, ketika Yoon Hee sudah menghampiri anak tersebut, sebuah mobil berkecepatan tinggi melaju ke arahnya dan hampir saja menabraknya begitu saja.
"YOON HEE-YA!!!" Teriak Jungkook dengan jantungnya yang hampir copot ketika ia melihat Yoon Hee hampir tertabrak mobil.
Para bodyguard yang berjaga di sekitar Yoon Hee juga sempat shock dengan hal tersebut.
Jungkook segera berlari menghampiri Yoon Hee dan membentaknya dengan keras.
"Kau sudah gila!? Kalau sudah bosan hidup jangan mati di hadapanku!!" Oceh Jungkook yang terlihat terkejut.
"Maaf.. Tadi anak ini tiba-tiba ada di tengah jalan..." Jelas Yoon Hee sedikit cemberut.
Anak kecil yang di tolong oleh Yoon Hee sampai ketakutan melihat Jungkook yang membentak Yoon Hee dengan begitu kesalnya.
Lalu tak lama kemudian, datang seorang Ibu-Ibu yang mencari anaknya yang hilang. Ia menghampiri Yoon Hee dengan sedikit tergesa-gesa.
"Agashi, maaf karena anakku hampir membuatmu celaka, terimakasih sudah menolongnya... Maaf yah....." Ucap Ibu tersebut sambil mengambil kembali anaknya lalu ia segera pamit pergi.
Jungkook tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya yang bercampur dengan rasa khawatirnya.
"Ya! Pakai otak sedikit! Kalau terjadi sesuatu padamu, aku lagi yang di salahkan oleh Appa dan Eomma! Aigooo, benar-benar... Sehari saja, bisakah kau tidak membuatku naik darah?" Oceh Jungkook di sepanjang perjalanan pulang.
Yoon Hee hanya diam saja menerima semua ocehan Jungkook padanya. Setibanya di rumah, Jungkook langsung menyeret kopernya ke dalam kamar dan membanting pintu kamarnya dengan cukup keras.
Menurut Yoon Hee, ini adalah level tertinggi amarah Jungkook padanya. Di dalam hati, Yoon Hee jadi merasa bersalah karena sejak ia masuk ke dalam keluarga Jeon, ia tidak pernah sekalipun membuat Jungkook tertawa atau tersenyum.
Ia selalu saja membuat Jungkook marah-marah setiap harinya. Ia bahkan tidak bisa membuat Jungkook jatuh hati padanya. Sementara itu, Ayahnya Jungkook menitipkan misi pada Yoon Hee untuk menjauhkan Jungkook dari So Hee sebagai syarat pelunasan sebagian hutang yang di miliki Ayahnya.
"Ya! Ambil barang ini, aku tidak butuh!" Celetuk Jungkook sambil masuk ke dalam kamar Yoon Hee dan melemparkan tas souvernir yang di berikan Ayahnya.
Yoon Hee mencoba untuk kembali bersabar.
Kejadian tadi siang sepertinya membuat Jungkook sangat terkejut. Seharian ia marah-marah dan enggan untuk berbicara dengan Yoon Hee, lalu esok malamnya ia meneguk whiskey sampai mabuk.
Jungkook sempat merasa bersalah karena ia terus saja memarahi Yoon Hee. Padahal ia tahu, Yoon Hee sedang tidak baik-baik saja karena kejadian di Hokkaido kemarin.
Tetapi ia juga tidak bisa terus berpura-pura untuk bersikap baik pada Yoon Hee. Karena ia memang tidak menyukainya.
Seharian ini, Yoon Hee tidak keluar dari kamarnya. Saat Jungkook berangkat pergi ke kantornya sampai ia kembali, ia tidak melihat keberadaan Yoon Hee.
Yoon Hee tidak mau keluar dari kamarnya apabila Jungkook tengah berkeliaran di dalam rumah. Dengan sangat jelas, Yoon Hee menghindari Jungkook..
Yoon Hee perlu waktu untuk menata kembali pikiran dan jiwanya. Ia juga sibuk memikirkan cara agar traumanya tidak berlarut-larut.
Di sisi lain, Jungkook sedang bersitegang dengan Ayahnya di kantor.
"Kenapa Appa tiba-tiba mengizinkanku untuk berpisah dengan Yoon Hee?" Oceh Jungkook sambil menatap Ayahnya dengan kesal.
"Kau tidak mau sadar dan melepaskan So Hee, hal itu tidak hanya mengganggu perusahaan, tetapi juga melibatkan nyawa Yoon Hee. Kau kira apa yang menimpanya belakangan ini hanya kebetulan atau kesialan yang tidak disengaja?" Jelas Tuan Jeon serius.
"Appa sudah memperingatimu juga sebelumnya tentang So Hee. Yoon Hee juga mungkin sudah memberitahumu dan kau sama sekali tidak peduli. Appa terpaksa mengambil tindakan sebelum So Hee mengacau. Perusahaan akan Appa berikan pada orang lain." Lanjut Tuan Jeon membuat Jungkook meradang.
"Appa serius? Kenapa Appa selalu menilai So Hee dengan buruk? Appa kira, aku akan merengek akan warisan? Tidak meneruskan perusahaan Appa juga tidak apa. Aku bisa merintis perusahaanku sendiri!" Oceh Jungkook lalu ia kembali berdebat dengan Ayahnya di kantor.
Malamnya, Jungkook yang merasa penat dengan kehidupannya pun meneguk sebotol whiskey sambil menahan rasa kesal yang menggerogoti hatinya.
Jungkook kemudian merebahkan kepalanya di atas meja makan, tangan kanannya masih memegang gelas whiskey.
Ia merasa kesal usai mengetahui bahwa Ayahnya hendak memutuskan untuk menjual sebagian saham perusahaannya pada Tae Hyung.
Ayahnya juga tiba-tiba saja menyuruhnya untuk berpisah dengan Yoon Hee.
Kekesalan Jungkook memuncak hanya pada Yoon Hee... Jungkook merasa, sejak Yoon Hee hadir di kehidupannya, ia terus saja mendapatkan kesialan.
Ia memang ingin berpisah dengan Yoon Hee, tetapi yang ia dapatkan malah kehilangan semuanya.
"Sialan...." Rutuk Jungkook di dalam hatinya sambil memutar otak mencari jalan keluar.
Yoon Hee yang hendak mengambil air minum, terkejut melihat Jungkook yang mabuk di dalam dapur.
Yoon Hee sempat merasa sedikit khawatir lalu ia membereskan gelas dan botol whiskey Jungkook.
"Jungkook-ah... Kembalilah ke kamarmu, Jangan tidur di dapur..." Ucap Yoon Hee sambil membangunkan Jungkook. Tangannya di tepis kasar oleh Jungkook.
Melihat Jungkook meresponnya dengan seperti itu, Yoon Hee tidak berani mengganggu Jungkook lagi, ia beranjak kembali ke dalam kamarnya.
Dan, baru saja ia merebahkan dirinya ke atas tempat tidur. Ia melihat Jungkook masuk ke dalam kamarnya.
"Heh, wanita sialan, bangun!" Tegur Jungkook sambil berjalan sedikit sempoyongan mendekati Yoon Hee.
"Jungkook? Ada apa?" Yoon Hee menatap Jungkook kebingungan.
"Tanda tangani itu. Appa sudah setuju kita bercerai!" Ucap Jungkook serius.
"Tiba-tiba?!" Yoon Hee menatap Jungkook tidak percaya.
Tangannya meraih selembar kertas yang di lempar oleh Jungkook. Ia membaca surat cerai yang di layangkan oleh Jungkook.
"Tidak bisakah menunggu satu tahun? Sesuai dengan perjanjian kita sebelumnya?" Tanya Yoon Hee yang berniat untuk mencegah perceraian.
"Aku tidak mau. Surat perjanjian kita sudah ku robek, itu sudah tidak berlaku lagi. Tanda tangani itu, berikan padaku esok pagi." Balas Jungkook kemudian ia berjalan keluar dari kamar Yoon Hee.
Perasaan Yoon Hee semakin hancur, ia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Ia juga sudah terlalu lelah untuk menangis dan memikirkan hubungannya dengan Jungkook.
Tanpa ada keraguan lagi, ia mengisi surat cerai tersebut dan menandatanganinya.
Sampai esok paginya, Nyonya Jeon datang ke rumah dengan raut wajah yang cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Love In Shadow - Fanfiction | Jungkook x Readers
FanfictionBisnis adalah bisnis. Salah satu dunia yang cukup keras dan tanpa ampun. Tempat persahabatan dan hubungan pribadi sering kali menjadi taruhannya. Tuan Min dan Tuan Jeon, dua sahabat lama yang berbagi banyak kenangan, menemukan persahabatan mereka ha...