Ch 18.

45 5 0
                                    

"Jay, kau cari siapa?" Tanya Tuan Jeon yang melihat keponakannya celingak celinguk mencari seseorang.

"Oh, Samchon... Tadi Yoon Hee Noona ada ke sini juga, tapi dia menghilang. Tadi dia juga sepertinya habis menangis..." Jelas Jay yang kemudian berkumpul bersama keluarganya.

"Mwo? Yoon Hee menangis? Kenapa?" Tanya Nyonya Jeon dan Jay kembali menceritakan apa yang ia lihat di area games festival.

"Biarkan saja dia sendirian dulu." Celetuk Tuan Jeon membuat Nyonya Jeon protes dengan perubahan sikapnya.

"Aku sudah memberitahu Yoon Hee tentang kerjasamaku dengan Appanya, juga mengenai dirinya..." Penjelasan Tuan Jeon membuat Jay berpikir keras karena ia tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Yeobo, kau sudah gila, menyerang mental Yoon Hee seperti itu? Dia saja masih berjuang untuk meraih hati Jungkook. Kau sudah memberinya tekanan seperti itu!?" Oceh Nyonya Jeon yang tidak setuju dengan keputusan suaminya.

"Kita tidak punya banyak waktu. Kau tahu sendiri Jungkook itu kepala batu, sekali dia bertindak dan menikahi So Hee, habis sudah.." Ucap Tuan Jeon sambil memijat keningnya.

Perdebatan antara Tuan Jeon dan Nyonya Jeon berlanjut dengan keras. Jay, yang duduk di antara mereka, merasa semakin bingung dan khawatir dengan situasi yang semakin rumit ini. Ia merasa tidak tahu harus berpihak kepada siapa.

Jay pun beranjak pergi dari foodcourt festival untuk berkeliling mencari Jungkook. Lalu, ketika ia melihat Jungkook tengah berdiri seorang diri menunggu So Hee yang sedang pergi ke toilet, ia segera menghampirinya.

"Jungkook hyung!" Panggil Jay dengan serius.

"O! Jay! Kau sudah berkeliling?" Tanya Jungkook spontan.

"Yoon Hee noona menangis." Ucap Jay tanpa menjawab pertanyaan Jungkook, ia menceritakan pertemuannya dengan Yoon Hee.

Jungkook mendengus kesal ketika ia mendengar nama Yoon Hee. "Kenapa lagi wanita itu? Selalu saja buat masalah di saat aku sedang bersenang-senang dengan So Hee." Oceh Jungkook kesal.

"Pertama ya karena hyung, Noona sepertinya melihatmu dengan So Hee tadi. Kedua, karena Samchon." Jelas Jay sambil menggaruk kepalanya.

Jungkook mengernyitkan dahinya, "Appa? Appa ada menegur Yoon Hee lagi?" Tanya Jungkook yang kemudian pikirannya melayang pada kejadian tadi siang di area kolam renang.

"Aku tidak tahu detailnya, tetapi tadi Samchon bilang, apapun yang terjadi, pokoknya hyung tidak boleh bersama dengan So Hee noona." Jay kembali mengadukan segala yang ia dengar pada Jungkook.

Jungkook menarik nafas dan menghembuskannya dengan kesal. Ia segera pamit pergi pada Jay dan menghubungi Yoon Hee, namun panggilan teleponnya sama sekali tidak di jawab.

Tanpa berpikir lama, Jungkook kembali ke kamar hotelnya dan mendapati Yoon Hee sudah terlelap di atas tempat tidurnya.

Jungkook sempat ingin membangunkan Yoon Hee dan menanyakan langsung apa saja yang Ayahnya katakan sampai ia menangis. 

Karena sejauh yang Jungkook ketahui, Ayahnya adalah orang yang sangat menyayangi Yoon Hee seperti anaknya sendiri, ia bahkan yang memaksa dirinya untuk menikah dengan Yoon Hee.

Namun, Jungkook mengurungkan niatnya lantaran ia melihat Yoon Hee sudah tertidur pulas dengan butiran air mata yang sesekali masih mengalir dari matanya.

Esok paginya, Yoon Hee sibuk mengompres matanya yang bengkak karena menangis semalaman. Pagi-pagi sekali ia sudah terbangun dan sibuk sendiri mencari cara untuk mengurangi matanya yang bengkak.

Jungkook merasa terganggu dengan Yoon Hee yang bolak balik dari meja rias menuju kamar mandi. Matanya sempat terbuka dan kemudian ia paksa untuk menutupnya kembali, tetapi ia tidak bisa kembali terlelap. Akhirnya ia pun terbangun dan mulai kembali mengoceh.

"Heh, bisakah kau tenang sedikit dan tidak seperti tikus? Berisik sekali! Aku jadi terbangun!" Oceh Jungkook yang lalu beranjak ke dalam kamar mandi.

"M-maaf.." Ucap Yoon Hee spontan lalu ia kembali mengambil es batu yang sempat ia bekukan untuk mengompres matanya.

Tak lama kemudian, Jungkook keluar dari kamar mandi dan duduk di samping nakas, memperhatikan Yoon Hee yang tengah mengompres matanya.

"Kenapa matamu? Kemarin menangis? Gara-gara ku bentak, kau menangis?" Tanya Jungkook yang mencoba memancing informasi.

"Aku tidak menangis... Ini mataku sakit..." Jawab Yoon Hee berbohong, membuat Jungkook tersenyum sinis.

"Jangan bohong. Jay melihatmu menangis kemarin. Apa karena di marahi Appa? Katakan atau aku akan merokok di kamar ini." Ancam Jungkook membuat Yoon Hee menghela nafas.

"Akan aku katakan, asalkan kau mengakhiri hubunganmu dengan So Hee." Yoon Hee memberanikan dirinya untuk mengancam balik Jungkook.

Sayangnya, hal tersebut malah memicu amarah dari Jungkook yang sudah bertekad untuk tidak berpisah dengan kekasihnya itu.

Yoon Hee merasa tegang ketika Jungkook mulai marah. Dia tahu bahwa mengancam agar Jungkook mau mengakhiri hubungannya dengan So Hee itu sama saja dengan bunuh diri, tetapi dia merasa bahwa itu adalah salah satu cara yang dapat ia lakukan untuk memenuhi permintaan Ayah mertuanya.

Jungkook berdiri dan melangkah mendekati Yoon Hee dengan ekspresi marah di wajahnya. "Ya! Jangan bicara seenaknya! So Hee adalah bagian penting dalam hidupku, aku mencintainya dan aku tidak akan mengakhiri hubungan kami hanya karena kau memintanya! Kau di suruh oleh Appa untuk mengancamku seperti ini? Iya? Trikmu murahan sekali..." Oceh Jungkook dengan senyum sinisnya.

"Kau lupa dengan surat perjanjian yang telah kau tanda tangani?" Lanjutnya sambil menatap Yoon Hee serius.

Yoon Hee mulai cemberut dan kembali menghela nafas. "Sebaiknya pikirkan kembali hubunganmu dengan So Hee dan cari tahu tentangnya lebih dalam lagi. Itu saja yang bisa aku katakan saat ini." Celoteh Yoon Hee lalu ia beranjak mengambil tasnya untuk bersiap sarapan.

"Mencari tahu apa tentang So Hee? Sudah lima tahun aku berpacaran dengannya, aku tahu segalanya tentangnya. Apakah ada yang terlewat olehku?" Jungkook mulai memutar otaknya dan merenungkan apa yang di katakan Yoon Hee.

Selama sarapan sampai pada wisata keliling kota, Jungkook terus memperhatikan So Hee dan mengobrol dengannya. Ia merasa tidak ada hal yang janggal atau ada sesuatu yang di tutupi oleh So Hee.

Jungkook yang bodoh, yang telah di butakan oleh cinta, kemampuan otaknya menurun ketika di hadapkan pada cinta. Ia tidak dapat berpikir dengan kritis dan jernih. Ia terlalu percaya pada So Hee serta tidak menaruh curiga padanya.

Chasing Love In Shadow - Fanfiction | Jungkook x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang