Ch 24.

51 4 0
                                    

Hari terakhir Yoon Hee berada di Hokkaido. Pagi-pagi ia sudah bangun dan membereskan kopernya karena besok pagi ia sudah kembali ke Korea.

Pagi ini, Yoon Hee cukup sibuk dengan ponselnya. Ia akhirnya menerima semua data informasi yang ia minta pada YoonGi. Ia cukup terkejut melihat data pribadi milik So Hee yang menakjubkan.

"Heh, wanita sial. Apa maksud kakakmu mengirimkan ini padaku?" Pagi-pagi juga, Jungkook sudah marah-marah karena ia mendapatkan kiriman data informasi yang sama seperti yang Yoon Hee terima.

"Data diri So Hee.. Agar kau sadar, dia mendekatimu itu karena ada yang ia incar dari perusahaan Appamu." Jelas Yoon Hee sedikit santai.

"Omong kosong. Aku sudah mengenal So Hee cukup lama. Dia bukan orang yang seperti kau dan keluargamu!" Oceh Jungkook lalu ia mengabaikan semua kiriman data dari YoonGi.

Yoon Hee mencoba untuk kembali bersabar menghadapi Jungkook, ia kembali fokus pada ponselnya dan ia melihat kiriman beberapa foto yang tak sengaja terkirim oleh kakaknya.

Sebuah foto, di mana Jungkook tengah mencium So Hee dan tangannya tengah berada di atas tubuh So Hee lalu foto So Hee lainnya dengan beberapa pria yang berbeda.

Yoon Hee terdiam mematung, ia segera menutup emailnya. Air mata jatuh mengalir membasahi pipinya, tak dapat ia bendung. Pikirannya sudah jauh melayang kemana-mana.

"Kenapa lagi, tiba-tiba menangis? Suara tangismu bahkan terdengar menyebalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lagi, tiba-tiba menangis? Suara tangismu bahkan terdengar menyebalkan. Diamlah!" Oceh Jungkook sambil menatap Yoon Hee tajam.

Yoon Hee kemudian beranjak dari meja riasnya dan ia mengambil tasnya.

"Maaf..." Ucap Yoon Hee lalu ia segera bergegas keluar dari kamar.

Jungkook mendengus kesal setelah Yoon Hee pergi. Hatinya terasa lelah, ia sudah cukup bersikap kasar dan dingin terhadap Yoon Hee, sebagai salah satu cara agar Yoon Hee menyerah terhadapnya. Tetapi Yoon Hee masih saja belum memohon cerai pada Ayahnya.

Ya, kuncinya hanya ada pada Tuan Jeon. Ia tidak mungkin meminta pada Ayahnya karena Ayahnya sendiri yang memaksanya menikah dengan Yoon Hee.

Jungkook mengadakan kompetisi pun, tidak berjalan dengan lancar karena ada banyak campur tangan dari Ibunya dan juga kedua keponakannya yang kini berpihak pada Yoon Hee juga.

Usai Jungkook bersiap, ia pun keluar dari kamarnya kemudian mendapati Yoon Hee dan So Hee tengah adu mulut di depan lift hotel.

So Hee yang melihat Jungkook tengah berjalan medekat pun mulai berakting, ia sengaja terlihat seperti di sakiti oleh Yoon Hee.

"Chagia.... Lihat, Yoon Hee mencakar tanganku..." So Hee mengadu pada Jungkook.

"Apa masalahnya? Kenapa dia mencakar tanganmu?" Tanya Jungkook yang ingin tahu akar permasalahannya terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.

"Dia memintaku untuk menjauhimu. Dia juga mencibirku dengan sebutan pelacur..." Ucap So Hee dengan nada yang manja.

Mendengar penjelasan So Hee, Jungkook segera menghampiri Yoon Hee dan menarik lengannya dengan kasar.

"Heh... Kau semakin tidak tahu diri ya.. Minta maaf pada So Hee." Oceh Jungkook sambil mendorong Yoon Hee untuk minta maaf pada So Hee.

"Kenapa aku harus minta maaf? Apa aku salah memintanya menjauhimu? Bagaimanapun juga, aku ini istri sahmu dan dia itu memang pelacur. Haruskah aku tunjukkan buktinya padamu?" Balas Yoon Hee yang memberanikan diri untuk membalas perkataan Jungkook.

"Bukti... Aku tidak mau percaya bukti apapun yang berasal darimu. Karena aku tidak akan pernah percaya padamu, aku juga tidak akan pernah menganggapmu itu istriku, kenapa sih kau itu berwajah tembok sekali? Tiada hari tidak membuatku emosi. Haaah, awas saja kalau kau berani menyakiti So Hee lagi, aku tidak akan segan-segan untuk membalasnya." Celoteh Jungkook lalu ia mendorong kepala Yoon Hee dengan kasar.

Jungkook menggandeng tangan So Hee sambil berjalan santai ke depan lift hotel, So Hee tersenyum sinis melihat Yoon Hee yang sedang cemberut karena di marahi oleh Jungkook.

"Naik lift berikutnya! Aku tidak mau satu lift denganmu!" Bentak Jungkook ketika Yoon Hee membuntutinya untuk masuk ke dalam lift.

Semua ucapan Jungkook yang menyakitkan, membuat Yoon Hee semangkin ingin menyerah. Ia sudah tidak ada kekuatan lagi untuk mengetuk pintu hati Jungkook yang tak pernah mau terbuka untuknya.

Sambil menunggu lift yang lainnya, Yoon Hee kembali mengingatkan dirinya bahwa ini semua merupakan konsekuensi dari keputusannya untuk menerima perjodohan ini.

Usai sarapan, Yoon Hee berniat untuk minta izin pada Ayah mertuanya, ia tidak ingin mengikuti wisata hari ini. Ia berencana untuk meneliti semua bukti yang di kirimkan oleh Kakaknya.

Tetapi Tuan Jeon tidak mengizinkannya, ia tetap di paksa untuk ikut berwisata dan sialnya, Yoon Hee harus duduk dengan So Hee, karena kali ini Nyonya Jeon dengan sengaja duduk di samping Jungkook.

"Eomma, ngapain sih duduk di sini. Aku mau duduk dengan So Hee.." Bisik Jungkook kesal.

"Kamu itu yah... So Hee terus yang kau pedulikan. Cobalah buka hatimu sedikit saja pada Yoon Hee. Jangan terlalu membencinya, suatu hari nanti kamu bisa mencintainya loh." Nasehat Nyonya Jeon sambil menepuk punggung tangan Jungkook.

"Hish... Eomma, aku tidak akan mungkin mencintainya." Gerutu Jungkook sambil membuang wajahnya ke arah jendela.

"Iya, tapi walaupun begitu, bisa kan kau bersikap sedikit lebih baik padanya?" Nasehat Nyonya Jeon lagi yang hanya di balas dengan dengusan kesal Jungkook.

Nyonya Jeon tertawa kecil melihat sikap Jungkook yang terkadang seperti anak kecil. Ia mengacak sedikit rambut anaknya dan menepuk punggung tangannya.

Segala rencana Jungkook untuk membuat So Hee dapat di terima oleh keluarganya tidak berjalan dengan mulus.

Ibunya tetap menginginkan Jungkook bersama dengan Yoon Hee sementara itu, Ayahnya dengan keras mengatakan bahwa ia tidak akan merestui hubungan Jungkook dengan So Hee.

Mengadakan kompetisi pun percuma, karena kedua orangtua Jungkook berusaha untuk membantu Yoon Hee.

"Adeul!! Ayo cepat ke sini!!" Panggil Nyonya Jeon yang sedari tadi menyeret anaknya ke sana ke sini.

"Tck... Apa lagi? Eomma dari tadi terus mengganggu waktuku dengan So Hee." Oceh Jungkook yang seharian ini tidak bisa berduaan saja dengan So Hee.

"Sini, berdiri di sini. Yoon Hee-ah, kau juga, cepat ke sini!" Panggil Nyonya Jeon membuat Yoon Hee segera pergi meninggalkan Won Young dan Jay.

"Diam di sini, Eomma mau foto kalian berdua. Sejak awal kita liburan, kalian tidak pernah foto bersama." Oceh Nyonya Jeon kemudian ia mengambil foto dengan kamera ponselnya.

Jungkook sudah mendengus kesal dan terlihat enggan sekali untuk foto bersama Yoon Hee.

"Ya, Jungkook!! Berpose yang benar!! Hish, bisakah kalian sedikit lebih dekat?" Celoteh Nyonya Jeon sambil terus mengabadikan foto anak dan menantunya.

Jungkook tidak peduli dengan ucapan Ibunya, ia berdiri dekat dengan Yoon Hee namun ia tidak pernah mau melihat ke arah kamera atau ke arah Yoon Hee. Ia selalu membuang wajahnya ke arah lain. Hal tersebut membuat Nyonya Jeon sedikit frustasi.

"Eyyy, foto tidak ajak-ajak... Appa juga mau dong di foto..." Celetuk Tuan Jeon yang muncul entah dari mana.

Tuan Jeon berdiri di belakang Jungkook dan Yoon Hee, tangannya merangkul bahu anak dan menantunya sampai mau tak mau, Jungkook harus berdekatan dengan Yoon Hee.

Ketika kedua mata Jungkook dan Yoon Hee saling bertukar pandang, Nyonya Jeon segera mengabadikan foto tersebut. Setelah itu, Jungkook segera pergi begitu saja meninggalkan Yoon Hee bersama kedua orangtuanya.

"Sekembalinya nanti di Korea, pulanglah ke rumah orangtuamu. Urusan hutang keluargamu akan kita bicarakan lagi nanti." Ucap Tuan Jeon serius.

Chasing Love In Shadow - Fanfiction | Jungkook x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang