20. susahnya jaga anak bos

125 19 0
                                    


Pagi ini Liant dipaksa bangun. Sebenarnya sudah hampir siang, bukan pagi lagi. Galih yang membangunkannya.

"Cepat mandi dan bersiap, kita harus pergi siang ini."

"Lo kalo mau pergi, pergi aja sana!"

"Kamu yang diminta pergi, bukan saya. Saya cuma anterin kamu."

"Gue gak mau pergi kemanapun!"

Galih tidak mendengarkan penolakan Liant. Ia tarik anak itu dan membawanya ke kamar mandi. Mendorong paksa sampai Liant masuk kamar mandi di kamarnya. "Cepet siap-siap. Kamu tau kan gimana bos kalo udah marah. Jangan cari gara-gara," setelah mengatakan demikian, Galih tutup pintu kamar mandi dan pergi dari kamar anak itu.

Pagi tadi sebelum pergi kerja, Halim mengatakan pada Galih agar membawa Liant ke tempatnya saat siang. Galih hanya mengikuti keinginan bosnya itu, karena memang itu pekerjaannya.

Sebelum berangkat, Galih menyuruh anak itu untuk makan dulu. Ia sudah memesankan makanan untuknya. Salah satu tugas Galih adalah menyediakan makan Liant, itu yang Halim perintahkan padanya.

"Kenapa cuman ini?"

"Terus apa lagi?"

"Mana susunya?"

"Susu?"

Liant berdecak. "Bolot ya lo? Susu, mana susunya?!" anak itu berteriak kesal.

"Susu apa maksudnya?"

"Susu kucing! Susu buat diminum lah, bego! Lo pikir apa lagi?"

"Sebentar," Galih pegi dari sana untuk menghampiri Yuda.

"Apasih? Susu apa maksud lo?" Yuda jelas saja bingung saat Galih tiba-tiba datang padanya mengatakan ia butuh susu.

"Itu, bocahnya Halim minta susu. Gue gak paham susu apa."

"Ya susu buat minum lah."

"Iya, terus carinya dimana?"

"Beli."

"Yaudah, tolong beliin. Itu bocahnya rewel minta susu."

"Astaga, yang bener aja."

"Cepet, Yuda!"

"Iya, bentar!"

Galih kembali ke ruang makan. "Sebentar, susunya lagi dibeli."

"Kelamaan! Gue mau sekarang!"

"Ya sabar, Liant."

"Buat aja, itu ada disana susunya!"

Galih mendelik. Hoy, mana bisa ia membuat susu. Galih belum menikah, belum punya pengalaman membuat susu untuk anaknya. Galih juga tidak tau cara membuat susu itu bagaimana. Akhirnya ia berlari keluar lagi. Mencegat Yuda yang baru akan pergi membeli susu.

"Kenapa lagi sih?" Yuda jengkel juga menghadapi Galih yang selalu menghentikan pergerakkannya.

"Gak jadi! Lo bikinin aja susunya."

"Mana bisa gue buat susu."

"Gak mau tau, cepet bikinin."

Galih melimpahkan semuanya pada Yuda. Dan anehnya Yuda mau saja melakukannya. Apa Yuda tidak sadar ia telah diperbudak oleh rekannya sendiri?

Yuda pergi ke dapur, Galih mengekorinya dari belakang.

"Ini, disini kata dia susunya."

"Tunggu, kok lo nyuruh gue sih? Kenapa gak lo yang bikin?"

BRILLIANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang