54. hari kartini

130 14 0
                                    

VOTE DULU BARU BACA!!!

Happy sunday, walau ini monday wkwkwwkw

-----


Kelas Liant memilih tema Sumatera Utara untuk hari Kartini. Kelas didekor menggunakan adat khas Sumatera Utara. Mereka juga menghidangkan beberapa makanan khas. Salah satu lomba yang diadakan adalah lomba dekorasi kelas dan makanan khas masing-masing daerah.

"Bu, aku pake kaos panjang aja ya. Aku malu kalo gak pake kaos dalemnya."

Dewi terkekeh. "Jangan dong. Kan emang udah ciri khasnya kayak gitu, nanti aneh kalo kamu pake kaos dalemnya juga."

"Lagian nanti aku dimarahin kalo pake baju kayak gitu aja."

"Gak akan dimarahin, tenang aja. Lagian itu gak terlalu terbuka kok," Abi ikut bicara.

Liant bersungut kesal. Ia pikir tidak akan masalah jika ia menggunakan kaos panjang sebagai lapisan dalam agar tidak terlalu terbuka (menurut Liant). Tapi ternyata ia tidak dibolehkan menggunakan kaos panjang sebagai dalamannya.

Dewi terkekeh. "Gapapa, itu masih sopan kok. Lagian itu kan ciri khasnya, Dek."

"Aku malu, Bu."

"Kan dipakenya di sekolah nanti. Gapapa, nanti pulang diganti lagi. Tapi nanti adek gantinya tunggu ibu dateng ya. Ibu mau lihat adek pake baju itu. Adek pasti ganteng."

"Aku kan emang udah ganteng, Bu."

"Heleh, masih sempet-sempetnya kepedean."

"Sirik aja, jelek!"

"Situ yang jelek, jomblo!"

"Jomblo teriak jomblo, ngaca!"

"Udah, udah. Ayo berangkat," Dewi menyudahi perdebatan itu.

Hari ini Abi tidak ada kegiatan apapun. Tidak ada kelas, ia memilih untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Tidak ada bimbingan juga. Karena itu Liant diantar oleh Hamid dan juga Dewi. Ya, Hamid masih di rumah. Hari ini terakhir libur, besok sudah harus ke bandara dan melakukan penerbangan seperti tugasnya.

Hari ini tanggal 21 April, biasa diperingati Hari Kartini. Setiap sekolah biasanya mengadakan acara dengan cara masing-masing dan cukup meriah. Termasuk sekolah Liant.

Kemarin sore bahkan Liant dan teman-temannya pulang terlambat karena harus mendekorasi kelas mereka agar lebih menarik.

Liant memasuki kelas yang sudah ramai. Ada yang berbeda dari kelasnya dari biasanya. Selain dekorasi kelas, di meja guru juga sedang ditata beberapa makanan khas Sumatera Utara seperti yang mereka pilih.

"Dari ibu gue, buat temen-temen sekelas," Liant menyerahkan satu paperbag berisikan dua box bika ambon yang dibelikan kemarin sore. Dewi bilang untuk teman-teman sekelasnya.

"Wah, thanks, Li," dengan senang hati ketua kelas menerima pemberian ibu Liant. "Sampaiin makasih dari anak kelas ke ibu lo ya."

Liant mengangguk. Ada satu box lagi sebenarnya, Dewi menitipkan itu padanya. Remaja itu datang ke sekolah menggunakan seragam, tidak seperti teman-temannya yang sudah memakai pakaian daerah dari rumah masing-masing.

Kelas Liant memang memilih tema Sumatera Utara, tapi yang diwajibkan menggunakan pakaian adat itu hanya dua perwakilan kelas yang akan mengihnkuti lomba busana daerah. Sementara yang lain bebas, menggunakan kebaya modern pun tidak apa.

Pukul delapan, orang dari sanggar pakaian datang, membawakan pakaian yang sudah dipesan. Sekaligus yang akan membantu menggunakan pakaian tersebut.

Qia, perwakilan perempuan yang lebih dulu menggunakan pakaian adat itu, dibantu oleh orang yang datang membawa baju tersebut. Karena sesama perempuan, mereka bisa ganti pakaian di ruang ganti.

BRILLIANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang