Kenceng banget ngusap dadanya,
Sakit banget ya?•Laut Untuk Langit•
Skor saat itu sangat ketat, dan ketika Noan berhasil menggiring bola basket masuk ke dalam ring, ia merasa senang dan puas dengan pencapaian tersebut. Matanya melirik ke tribun penonton yang ramai, banyak di antaranya adalah kaum hawa yang bersemangat. Matanya menyapu seluruh tribun tapi masih belum juga menemukan sosok yang dicarinya. Hari ini adalah pertandingan basket antar sekolah antara SMA Manggala, tempat Noan bersekolah, melawan SMA Adyatama, sekolah tempat Jenia berada.
Setelah pertandingan berjalan, Noan melempar botol air mineral ke tempat sampah, lalu tanpa sengaja, pandangannya bertemu dengan salah satu pemain tim lawan yang tidak dikenalnya. Namun, sorot mata pemain itu terasa tajam saat menatap Noan. Meskipun Noan memutuskan untuk mengabaikannya saat itu, ia merasa ada sesuatu yang perlu diungkapkan.
Ketika pertandingan berakhir, Noan memutuskan untuk mencari tahu Jenia. Ia mendekati seorang cewek yang ada di sekitarnya dan bertanya, "Sorry, lo tahu kelas Jenia gak?"
Ekspresi cewek yang ditanya oleh Noan terlihat tegang sejenak, kemudian dengan hati-hati dia menunjuk ke arah lorong tempat kelas Jenia berada, memberikan petunjuk tanpa banyak bicara.
Masih mengenakan jersey basketnya, Noan berjalan dengan langkah mantap menuju ruangan yang telah ditunjukkan oleh cewek tadi. Dia merasa heran karena kemarin Jenia telah berjanji untuk menonton pertandingannya, tetapi hingga pertandingan selesai, Jenia belum muncul.
"Sorry, Jenia nya ada?"
"Jenia? Dia-" salah seorang dari mereka menjawab, sebelum mereka semua tersentak dan menoleh ke arah pintu. Mereka kaget oleh kedatangan tiba-tiba Noan. Terlebih lagi, Noan bukanlah murid dari SMA Adyatama ini, sehingga sosoknya menjadi sorotan.
Beberapa cewek bahkan memekik ketika mereka menyadari siapa yang datang. Rumor tentang Noan, yang merupakan anak dari keluarga yang memiliki reputasi buruk, telah menyebar ke seluruh SMA Adyatama.
Noan tidak dapat mengabaikan situasi ini. Ketika ia melihat Zea hendak menyiram Jenia dengan air soda, Noan segera menyentak tangan Zea dengan cepat. Wajah Noan yang tadinya cerah berubah menjadi dingin, dan ia melindungi Jenia dengan menariknya berdiri di belakangnya.
"Apa-apaan lo?!" bentak Noan dengan tegas kepada Zea, menunjukkan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Jenia.
"Nggak usah ikut campur lo, brengsek!"
Gebrakan Alsava membuat ketegangan di ruangan semakin meningkat. Zea berdiri dengan tegang, ia tahu betul siapa Noan. Cowok itu memiliki reputasi yang tidak bisa diremehkan.
Noan memandang seluruh kelas di mana Jenia duduk, dan dia menyadari betapa kesepian dan tak berdayanya Jenia dalam situasi ini. Tidak ada yang berani membantu atau peduli ketika Jenia dirundung. Noan sekarang memahami mengapa reaksi salah satu cewek tadi begitu berubah saat ia bertanya tentang Jenia. Noan segera menyadari bahwa orang yang berani mendekati atau membela Jenia akan menjadi target mereka. Itulah sebabnya tidak ada yang berani membantu, mereka lebih peduli pada diri mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUT UNTUK LANGIT
Любовные романы"Jangan nyapa lagi ya, aku udah sejauh ini buat sembuh." ~Jenia Amaya Laut dan langit, keduanya ditakdirkan untuk berpisah namun tetap saling melengkapi. Ethan Nathaniel ibarat langit, yang segala halnya bisa berubah sewaktu-waktu. Setiap kali langi...