LUL | 09

2.4K 290 34
                                        

Iya tau hal sepele kok,
aku-nya aja yang alay wkwkwk

•Laut Untuk Langit•

•Laut Untuk Langit•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Weekend yang cerah, Noan mengajak Jenia pergi jalan-jalan. Mereka berdua tengah menikmati perjalanan, berjalan di sepanjang jalan yang sunyi, sambil berbicara tentang berbagai hal. Sesekali keduanya tertawa, bernostalgia tentang masa kecil mereka.

Tiba-tiba, ketika mereka berjalan mendekati tikungan jalan, Jenia melihat sosok yang tidak asing berdiri di pinggir jalan. Sosok itu terlihat kebingungan, dan raut wajahnya terpancar rasa khawatir. Jenia segera menepikan langkahnya, memperhatikan orang tersebut dengan seksama.

"Abraham?"

"Jenia?" Abraham terkejut, pandangannya beralih dari Jenia ke seorang cowok yang bersamanya. Rasa familiar langsung terasa, cowok itu adalah seseorang yang pernah membuat Ethan merasa cemburu. Kemudian, Abraham kembali memandang Jenia.

"Pas banget ada lo," ucap Abraham dengan sedikit rasa lega.

"Kenapa? Mogok?" Tanya Noan saat melihat cap mobil yang terbuka.

Abraham menggaruk lehernya dan mengangguk. "Hp gue mati, dan gue nggak tau harus gimanain mobilnya," ucapnya dengan wajah bingung.

Noan mengeluarkan handphonenya dan mencari nomor kontak yang dia butuhkan. "Gue punya temen yang bisa bantu reparasi di tempat."

Noan kemudian memperkenalkan diri, "Gue Nolan."

Noan mengulurkan tangannya yang segera disambut oleh Abraham.

"Abraham."

Noan menghubungi nomor yang dia temukan di kontaknya, berbicara dengan orang di ujung telepon untuk meminta bantuan.

Tak lama kemudian, orang yang Noan mintai bantuan datang, dan mereka saling memperkenalkan diri.

"Rasya," ucap salah satu cowok mengawali.

"Gue Tristan," sambung Tristan.

Masing-masing dari mereka memperkenalkan diri, lalu mengeluarkan alat perbaikan yang mereka bawa dan mulai membenarkan mobil milik Abraham. Jenia mengingat bahwa dia pernah bertemu dengan cowok itu tempo lalu di lampu merah.

Sementara mobil Abraham sedang dibenarkan, Jenia melihat sekumpulan anak sedang bermain di sekitar situ. Dia tersenyum dan menyapa anak yang terdekat dari tempat mereka duduk.

LAUT UNTUK LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang