Setelah hampir dua jam istirahat, akhirnya Ronal bangun. Dia pergi ke kamar Nadira, lalu keluar setelah beberapa saat.
Kini pria itu terlihat lebih segar setelah membersihkan diri.
(Foto hanya ilustrasi)
Ronal datang menghampiri Salisa yang sedang membuatkan pria itu kopi.
"Kata Nadira mau belanja?" tanyanya yang membuat Salisa mengangguk.
Wanita itu menoleh sebentar dan sedikit terkejut melihat tampilan Ronal.
Salisa langsung berpura-pura sibuk mengaduk kopinya.
"Ada list-an buat belanja bulanan nggak? Biar gua yang belanjain, Mak Yumi lagi nggak masuk kerja 'kan?" tanya Salisa sembari menyodorkan kopi yang dia buat secara manual ke arah Ronal.
Pria itu menerimanya lalu mengangguk. "Ayo bareng, gue juga mau beli sesuatu," ujar Ronal yang kontan membuat Salisa menggeleng.
"Jadwal lu lagi kosong?" tanya Salisa yang membuat Ronal mengangguk.
Salisa menggeleng.
"Lu pake buat istirahat aja Ron, gue bisa belanja sendiri kok," kata Salisa.
Kini Ronal yang menggeleng.
"Belanjaan gue banyak, mana tega nyuruh lu bawa semuanya," ujar Ronal yang akhirnya menjadi akhir keputusan.
Salisa bersiap-siap lalu turun bersama Ronal dan Nadira menuju parkiran basement.
"Gue yang nyetir boleh?" tanya Salisa yang membuat Ronal berhenti melangkah.
Dia menoleh ke arah Salisa. "Udah bisa nyetir?"
"Delapan belas tahun gue sia-sia kalo begini doang ga bisa," jawab Salisa yang membuat Ronal tersenyum tipis lalu memberikan kunci mobilnya.
"Dibimbing ya, gue ga tau jalan sini," kata Salisa yang membuat Ronal mengangguk dan menepuk bahunya.
Mereka pun masuk ke mobil dan pergi menuju supermarket terdekat.
Seperti ucapannya tadi, selama perjalanan Ronal membimbing Salisa. Menjelaskan ini itu dan memberi saran agar Salisa lebih lihai dalam menyetir.
Waw. Seorang dosen yang sedang dikuliahi.
Meski sempat terjebak macet, tetapi hal itu tak mengganggu karena mereka bertiga mencari kegiatan yang seru. Bercerita, tebak-tebakan, dan berkaraoke.
Tahu ide siapa? Tentu saja Nadira. Anak itu senang sekali selama perjalanan. Dia terlihat ceria dan excited dengan segala hal. Apalagi saat permainan tebak-tebakan masa kini dengan papanya yang gaptek dan kuno.
Dari perjalanan itu, Salisa bisa menyimpulkan bahwa Nadira dan Ronal begitu dekat.
Yaiya orang bapak-anak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Suka! [END]
RomanceSeason 2 Sejauh apa pun kamu pergi dan selama apa pun kamu menghilang, sejatinya luka itu tak pernah selesai. Ia hanya pergi lebih jauh dalam hatimu sampai akhirnya kamu sadar, bahwa kamu belum pernah sembuh. Salisa Haya Wiratama (39) pernah menghi...