Di hari Sabtu itu, Salisa menyibukkan diri seharian di apartemen Andiman untuk membahas kelanjutan pernikahan mereka bersama dua keluarga melalui aplikasi zoom.
Sejak zoom dimulai tepatnya sejam lalu, obrolan tentang tema pernikahan dan seragam keluarga tak kunjung selesai. Ibu Andiman kekeuh minta warna hijau, sedangkan mama Salisa menentang warna itu.
"Mba, aku nggak papa warna apa saja, pink kek, hitam kek, biru kek, asal jangan hijau. Trauma aku sama warna itu," ujar mama Salisa.
"Ya hijaunya Mba Rita kan begitu, ini hijau beda. Sedikit gelap. Bagus nanti jadinya. Apalagi digabung sama brokat emas. Kelihatan mewah."
"Kulit saya ireng, Mba. Kalo sama ijo begitu jadinya katrok," ujar Mama Rita secara blak-blakan karena kesal sedari tadi pembicaraan itu tak menemukan ending.
Dua pria paruh baya pasangan ibu-ibu itu memilih bungkam dan menurut saja, Andiman tak mau ikut campur, dan Salisa yang pusing sendiri memoderatori tetapi sedari tak didengar pendapatnya.
Salisa memijat keningnya. Menikah ternyata seruwet itu ya.
"Yaudah kalo gitu buat acara dua kali aja. Di situ pake seragam biru, di sini pake seragam hijau. Sudah adil itu," ujar ibu Andiman yang membuat anaknya langsung menyela.
"Bu," peringatnya.
"Ya gimana, nggak ada yang mau ngalah," timpal ibunya.
Salisa memegang lengan Andiman, membuat pria itu menoleh. "Nggak papa. Lebih adil gitu," ujar Salisa yang membuat Andiman mematikan mik zoom.
"Aku nggak punya uang buat acara begitu. Kamu kan tahu sendiri."
"Pake uang aku," ujar Salisa.
"Acara di rumah kamu aja aku nebelin muka di depan Papa Dimas. Gimana kalo nambah acara ini. Nggak sekalian kamu injak aja wajah aku di depan papa kamu."
"Lagi-lagi bahas ini, kapan selesainya? Aku udah bilang uang aku uang kamu juga. Kita ini mau nikah, Di. Bakal jadi satu juga."
"Kamu nggak ngerti, Sal," katanya sepertinya muak sekali pada Salisa.
Salisa ingin mendebat lagi, tetapi panggilan mamanya membuat mereka sadar bahwa orang tua mereka menonton.
Salisa menghadap ke arah laptopnya lalu menghidupkan mik zoom.
"Gini aja, Ma, Bu. Dari keluarga Bang Andi boleh memakai hijau, dari aku boleh biru. Nggak papa biar tahu mana yang dari pihak mempelai wanita atau pria. Untuk tema pernikahannya aku dan Bang Andi pilih putih dan abu-abu"
Ibu Andiman langsung setuju, sedangkan Mama Rita diam tampak merajuk.
Setelahnya Mama Rita dan ibu Andiman membahas perihal tanggal pernikahan yang kembali dirombak karena katanya tanggal ini dilarang menikah, tanggal segitu banyak bala, tanggal segini bentrok sama acara orang.
Salisa jenuh dengan segala keriwehan itu, dia mencuri waktu membuka ponselnya yang sedari tadi tergeletak. Salisa membuka aplikasi burung biru. Satu postingan dari base yang dia ikuti muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Suka! [END]
RomanceSeason 2 Sejauh apa pun kamu pergi dan selama apa pun kamu menghilang, sejatinya luka itu tak pernah selesai. Ia hanya pergi lebih jauh dalam hatimu sampai akhirnya kamu sadar, bahwa kamu belum pernah sembuh. Salisa Haya Wiratama (39) pernah menghi...