Chapter 22.1

2.7K 223 11
                                    

Ratchathewib Road, Rooftop Bar, Bangkok

Lampu gemerlap menghiasi jalanan kota, cahaya kuning juga bersinar dari banyak kendaraan yang melintas, pemandangan tersebut bisa dilihat dengan jelas dari atas bar itu, tidak lupa, angin malam berhilir dengan lembut tapi tetap terasa sejuk. Atap penikmat suasana malam sekarang sangatlah luas, langit hitam yang penuh kerlip bintang juga terbentang dengan luas di atas kota Bangkok. Bangunan tinggi di hamparan kota tidak terlihat gagah dari atas, keberadaan mereka di atas gedung ini membuat semua pemandangan terlihat tidak seperti biasanya.

Freen tidak memberitahu bahwa dia sudah memesan tempat di tempat populer ini, suasana romantis sangat terasa, baginya ini adalah cara yang tepat untuk mengganti piknik yang gagal pagi tadi. Freen sungguh memikirkan bagaimana membuat wanitanya senang, sekarang mereka duduk saling berhadapan dengan meja bundar tak terlalu besar. Kali ini, ditatapnya ekspresi Becca yang merasa sedang diberi kejutan, sekarang kekasihnya telah menggunakan jaket yang telah dia siapkan sebelumnya sambil melihat pemandangan malam yang spekta ini.

Hati Freen seolah berdesir hangat, senyuman dibibirnya hanya dia tujukan untuk sang kekasih di depannya. Pemandangan? di abaikan. Dengan lembut Freen berkata, "Indah, kan?"

Anggukan berulang kali, kali ini Becca menatap Freen dengan wajah yang riang, "Aku tidak ingat kamu seromantis ini, Freen?"

Tawa kecil terdengar dari sang penulis, dia masih tak mengalihkan pandangannya, "Kalau begitu aku ingatkan lagi. Bec, aku adalah penulis yang romantis dan kebetulan mempunyai pacar, yaitu kamu."

"Kebetulan? Freen!" Bantah Becca.

Freen tergelitik, dia suka dengan wajah kesal pacarnya, "Aku hanya bercanda, jangan marah." Dia menatap lagi wajah itu, lalu berkata dengan ringan, "Aku sudah memesan semuanya, menu sehat semua." Dia menggoda Becca.

"Freen! Jangan begitu, aku benar-benar lapar sekarang." Maksud Becca, beri dia daging dan makanan berlemak yang menggiurkan. Makanan sehat? Skip.

"Ya bagaimana, kamu juga harus mengurangi makanan berlemak Bec. Kita sama-sama diet."

Becca segera menolak ajakan itu, "Freen, aku orang aktif. Jadi tak bisa hanya makan sayuran atau pun menu yang sering kamu makan. Aku perlu protein, lemak dan gula!" Matanya sangat serius saat menyampaikan ini.

Freen tertawa kecil, dia berkata lagi, "Maafkan aku Bec, kali ini tampaknya kamu tak bisa menikmati semua itu."

Saat Becca ingin protes lagi, seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka. Dan saat itu juga, Becca tersenyum lebar saat melihat semua menu favoritnya disajikan di atas meja. Makanan itu tidak terlalu besar porsinya, namun dengan menu yang berbeda dan banyak, juga, tampilan yang cantik, semua itu sungguh membuat perut Becca bernyanyi, dia tak sabar lagi untuk melahapnya. Sementara menu untuk Freen, yeah, biasa.

Becca tersenyum cantik sekarang, wajahnya juga tampak manja, "Aku tau kamu selalu perhatian. Aku selalu bersyukur mempunyai pacar sepertimu, Freen." Setelah mengatakan ini, dia segera mencicipi makanan itu. "Mm.. Enak."

Freen tertawa, "Aku senang di puji dua kali malam ini. Romantis dan perhatian." Dia tersenyum dan memakan makanannya. Minumannya juga hanya air putih, sementara Becca dia pesankan minuman bersoda. Becca selalu menyukai minuman itu.

"Kamu ingin aku beri pujian yang lain?" Becca sepertinya mencoba mencari kesempatan dalam percakapan ini, dia ingin Freen setuju tentang permintaan ayahnya.

"Hm? Apa? Berikanlah." Freen bicara sambil mengunyah.

Becca melihat Freen sesaat, lalu tersenyum. "Nanti, aku akan berikannya saat makananku habis."

White Butterfly 2 [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang